Apakah Kulit Sensitif Bisa Berubah Menjadi Kulit Normal? Begini Cara Merawat Kulit Sensitif yang Baik

POJOKNULIS.COM - Kondisi kulit yang mudah mengalami iritasi atau peradangan akibat reaksi berlebihan terhadap berbagai faktor dari lingkungan, seperti udara, sinar matahari, polusi, produk kosmetik termasuk kategori kulit sensitif.

Ciri-ciri kulit sensitif antara lain adalah kulit kemerahan, ruam, gatal, kering, beruntusan, mudah terbakar matahari, dan mudah bereaksi terhadap berbagai produk. Kulit sensitif bukanlah jenis kulit yang tetap atau permanen.

Orang yang memiliki kulit sensitif bisa berubah menjadi kulit normal jika kita mengetahui penyebabnya dan melakukan perawatan yang tepat. Setiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda untuk kulit sensitifnya.

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan iritasi kulit adalah gangguan kulit (seperti eksim, rosacea, atau dermatitis kontak), polusi, faktor lingkungan (seperti paparan sinar matahari dan suhu dingin atau panas), sering mengganti produk kosmetik atau perawatan kulit, perubahan hormon (seperti saat menjelang menstruasi atau menopause), efek samping obat-obatan tertentu, stres dan cemas berlebihan.

Untuk mengetahui penyebab iritasi kulit kita, kita bisa mencatat apa saja yang kita gunakan atau terpapar setiap hari dan melihat apakah ada kaitannya dengan timbulnya gejala kulit sensitif. Jika perlu, kita bisa berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Dalam upaya menjaga dan merawat kulit sensitif harus menggunakan produk kosmetik dan perawatan kulit yang kita gunakan sehari-hari bisa menjadi salah satu faktor pemicu iritasi kulit. Oleh karena itu, kita harus lebih berhati-hati dalam memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit kita.

Produk yang baik untuk kulit sensitif adalah produk yang mengandung lebih sedikit bahan kimia, lembut di kulit, dan tanpa wewangian. Biasanya produk ini berlabel "hypoallergenic" atau "dermatologically tested".

Beberapa bahan yang harus dihindari oleh pemilik kulit sensitif adalah alkohol denaturasi (denat), sabun, parfum, pewarna sintetis, pengawet (seperti paraben), asam salisilat, asam glikolat, asam benzoat, dan sodium lauryl sulfate.

Sebaliknya, beberapa bahan yang baik untuk melembapkan dan memperbaiki skin barrier (lapisan pelindung kulit) adalah ceramide, urea, hyaluronic acid, niacinamide, panthenol atau provitamin B5, peptide, lidah buaya, chamomile, dan teh hijau.

Selain itu, penting untuk selalu membersihkan wajah secara rutin adalah langkah penting dalam merawat kulit sensitif. Namun, kita harus memilih sabun pembersih yang lembut di kulit dan tidak mengandung surfaktan atau bahan yang mengangkat kotoran yang terlalu keras.

Surfactan bisa mengikis minyak alami dan skin barrier sehingga membuat kulit kering dan iritasi. Sabun pembersih yang baik untuk kulit sensitif adalah sabun yang memiliki pH seimbang (antara 4-6) dan tidak menghasilkan busa berlebihan.

Beberapa contoh sabun pembersih yang lembut di kulit adalah micellar water, cleansing oil, cleansing milk, atau cleansing balm.

Kulit sensitif cenderung lebih membutuhkan perawatan yang serius karena itulah gunakan pelembap wajah atau moisturizer adalah produk wajib untuk pemilik kulit sensitif. Pelembap bisa membantu mengurangi risiko iritasi dan memperkuat fungsi skin barrier pada kulit sensitif.

Produk pelembap yang baik untuk kulit sensitif adalah pelembap yang mengandung bahan-bahan yang telah disebutkan sebelumnya, seperti ceramide, urea, hyaluronic acid, niacinamide, panthenol, peptide, lidah buaya, chamomile, dan teh hijau.

Selain itu, pelembap juga harus tanpa parfum dan memiliki tekstur yang ringan dan mudah menyerap di kulit. Pelembap harus digunakan setiap hari setelah membersihkan wajah, baik di pagi atau malam hari.

Kulit sensitif juga sangat rapuh ketika terkena sinar matahari langsung, maka dari itu gunakan tabir surya atau sunscreen adalah produk yang sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, penuaan dini, hingga kanker kulit.

Tabir surya harus digunakan setiap hari, bahkan saat cuaca mendung atau berada di dalam ruangan. Sunscreen yang baik untuk kulit sensitif adalah tabir surya yang mengandung bahan fisik (seperti titanium dioxide atau zinc oxide) yang bisa memantulkan sinar UV daripada menyerapnya.

Tabir surya juga harus memiliki SPF minimal 30 dan PA minimal +++ untuk melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Tabir surya harus dioleskan setiap pagi setelah menggunakan pelembap dan diulang setiap 2-3 jam jika beraktivitas di luar ruangan.

Selain menggunakan produk yang tepat, kita juga harus menghindari faktor-faktor yang bisa memicu iritasi kulit, seperti polusi, suhu dingin atau panas, udara kering, air yang terlalu panas, stres, dan kurang tidur.

Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari faktor-faktor tersebut ggunakan masker atau syal saat berada di tempat yang berpolusi, menggunakan pelembab dan humidifier saat berada di ruangan ber-AC atau saat musim kemarau, mandi dengan air hangat dan tidak terlalu lama, mengelola stres dengan baik, dan tidur cukup 7-8 jam sehari.

Penting juga untuk merawat kulit sensitif dari dalam sehingga lebih baik jika memilih makanan dan minuman yang kita konsumsi juga bisa mempengaruhi kondisi kulit kita.

Beberapa makanan dan minuman yang bisa menyebabkan iritasi kulit adalah makanan pedas, gorengan, makanan olahan, makanan tinggi gula atau karbohidrat, alkohol, kafein, dan susu sapi.

Sebaliknya, beberapa makanan dan minuman yang baik untuk kulit sensitif adalah buah-buahan (terutama yang kaya vitamin C), sayuran hijau (terutama yang kaya antioksidan), kacang-kacangan (terutama yang kaya omega-3), yogurt (terutama yang mengandung probiotik), air putih (minimal 2 liter sehari), dan teh herbal (terutama chamomile dan teh hijau).

Jika kulit sensitif tidak kunjung membaik meskipun sudah melakukan perawatan di atas, atau jika timbul gejala-gejala yang mengkhawatirkan (seperti bengkak, nanah, demam, atau sesak napas), segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter kulit bisa memberikan obat-obatan tertentu (seperti antihistamin, kortikosteroid, atau antibiotik) atau prosedur medis tertentu (seperti laser atau terapi cahaya) untuk mengatasi masalah kulit sensitif.