POJOK NULIS - Investasi secara harfiah memiliki arti penanaman modal berupa harta, aset, uang pada suatu perusahaan yang memiliki harapan profit yang tinggi. Pada dasarnya investasi memiliki tujuan utama untuk suatu sampai pada capaian keuangan individu.
Seiring berkembangnya bahasa di kehidupan sehari-hari, definisi investasi tidak hanya diartikan sebagai penanaman modal berupa aset saja. Melainkan dapat diartikan sebagai penanaman modal untuk karir yang lebih profesional.
Setiap orang memiliki fase karir yang berbeda dari segi waktu, jenis dan tingkat produktivitas karir. Biasanya di awal karir, seseorang akan melewati tahap ingin mencoba segala hal yang menjadi sebuah batu loncatan. Dengan itu akan ada pembelajaran yang didapatkan oleh setiap orang untuk terus melangkah menempuh karirnya.
Untuk menyokong batu loncatan itu, perlu ada investasi guna peningkatan produktivitas untuk menjadi seorang yang expert atau profesional. Dalam topik kali ini, investasi yang dimaksud bukanlah saham, reksadana, emas, modal dan lain sebagainya.
Investasi yang dibutuhkan pertama kali untuk meningkatkan produktivitas karir adalah sebuah instrumen kerja yang memiliki spekulasi di atas rata-rata. Bahasa sederhananya memiliki alat kerja seperti laptop atau smartphone terbaik yang bisa kamu miliki.
Mindset yang sering orang miliki adalah memiliki device atau instrumen kerja yang standar sudah cukup menopang beban kerja yang berat.
Pemikiran itu mungkin sangat sederhana, tetapi memiliki device yang baik adalah sebuah investasi. Dengan instrumen kerja yang baik maka peningkatan produktivitas dan performa kerja akan jauh lebih cepat.
Oleh sebab itu, peningkatan spekulasi untuk instrumen kerja adalah cara untuk bisa kerja lebih fokus tanpa adanya gangguan kecil. Jenis atau merek device adalah pilihan masing-masing, tapi intinya adalah investasi pada device adalah effort untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Investasi karir selanjutnya adalah membangun personal branding. Investasi ini sangat jarang dilakukan oleh profesional muda, padahal dampaknya akan terasa dalam jangka waktu yang panjang.
Dengan aktif membangun personal branding melalui tahapan konsisten membuat konten atau melakukan pekerjaan secara rutin guna mencari pasar atau hanya sekedar practice every day adalah effort yang tinggi untuk investasi karir.
Setelah jangka waktu yang lama, mungkin dapat bertahun-tahun, konten yang rutin dibuat akan menjadi sebuah portofolio yang berguna untuk membuka pintu-pintu peluang.
Portofolio itu akan berfungsi sebagai brosur online yang dapat menghasilkan keuntungan. Exposure yang dapat dipetik dari eksistensi di dunia online jadi semacam compound interest yang terus berkembang.
Peluang yang dapat dihasilkan bisa berupa tawaran pekerjaan penuh, proyek freelance, tawaran narasumber atau endorsement untuk brand tertentu. Selain itu peluangnya akan sangat banyak lagi, mungkin tidak terbatas.
Selain investasi instrumen kerja dan konten untuk portofolio, investasi networking juga berpengaruh pada aktivitas karir. Sebab, di dunia professional networking adalah sebuah kunci yang menjadi faktor penting untuk membuka pintu peluang. Istilahnya, portofolio adalah sebuah pintu peluang dan networking merupakan kunci untuk membuka pintu peluang itu.
Untuk membangun networking dapat melalui langkah online seperti aktif di media sosial, membangun profile sosmed terutama instagram dan Linkedin. Follow setiap akun yang ingin kita berjejaring serta tingkatkan insight interaksi dengannya.
Selain itu bisa dilakukan dengan membuat kartu nama. Mengikuti event untuk berjejaring. Maka akumulasi orang yang ditemui dan dikenal akan membantu pertumbuhan karir menjadi cepat untuk profesional.
Sebagaimana investasi yang tepat pada karir, maka output atau hasil dari investasi tersebut akan membantu pertumbuhan karir sebagai seorang yang profesional. Semoga bermanfaat dan membantu. (*)