POJOKNULIS.COM - Pernahkah Anda merasa ragu ketika ditanya tentang pandangan atau pendapat Anda dalam wawancara kerja?
Sebagian besar orang mungkin menganggap bahwa itu adalah momen yang sensitif dan sulit untuk berargumen atau menyampaikan pendapat. Tapi, apakah benar demikian?
Wawancara kerja adalah momen yang penting bagi setiap pelamar kerja untuk menunjukkan kemampuan dan kualitas diri.
Dalam wawancara kerja, pelamar tidak hanya dituntut untuk menjawab pertanyaan, tetapi juga harus mampu berargumen dan menyampaikan pendapat dengan cara yang baik dan elegan.
Namun, tidak semua waktu dan situasi cocok untuk menyampaikan argumen. Sebagai pelamar kerja, Anda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk berpendapat dan bagaimana cara menyampaikan argumen dengan baik.
Pertama-tama, perlu dipahami bahwa memberikan pendapat atau berargumen dalam wawancara kerja adalah hal yang wajar.
Hal ini menunjukkan bahwa Anda memiliki pemikiran kritis dan mampu berpikir secara mandiri. Namun, tentunya harus dilakukan dengan cara yang elegan dan bijak.
Waktu yang tepat untuk berpendapat adalah ketika Anda sudah memahami dengan baik pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.
Jangan terburu-buru menyampaikan pendapat sebelum kita benar-benar memahami pertanyaan tersebut.
Dengar pertanyaan dengan baik, pikirkan jawaban yang tepat, baru kemudian sampaikan pendapat Anda.
Anda harus membaca setiap kata yang ada pada pertanyaan dan memahami maksud dari pertanyaan tersebut. Setelah itu, barulah Anda bisa menyampaikan pendapat yang cerdas dan tepat.
Selain itu, cara menyampaikan pendapat juga sangat penting. Pastikan untuk menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyerang siapa pun. Jangan sampai pendapat Anda dianggap sebagai serangan atau kritik terhadap perusahaan atau orang yang mewawancarai Anda.
Anda bisa menggunakan kata-kata seperti "saya berpikir", "menurut saya", atau "saya melihat" untuk memulai kalimat kita. Disisi lain, jangan menyerang atau mengecam pewawancara.
Jika Anda ingin membantah argumen pewawancara, Anda bisa mengatakan "mungkin ada sudut pandang yang berbeda" atau "saya berpikir ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan".
Dengan cara ini, Anda bisa menyampaikan pendapat tanpa mengecewakan pewawancara.
Ketika berargumen, pastikan untuk menggunakan argumen yang cerdas dan relevan dengan pertanyaan yang diajukan. Jangan sampai argumen Anda terdengar tidak masuk akal atau terlalu jauh dari topik yang dibahas.
Anda harus bisa memberikan alasan yang kuat dan data yang mendukung pendapat Anda. Jangan sekali-kali menyampaikan pendapat yang tidak relevan atau hanya berdasarkan perasaan saja.
Sebagai pelamar kerja, Anda harus bisa menunjukkan bahwa Anda memiliki pemikiran yang jernih dan mampu membuat keputusan yang tepat.
Namun, jika Anda diminta untuk membantah argumen atau pendapat yang disampaikan oleh pewawancara, pastikan untuk melakukannya dengan bijak dan tidak mengecewakan. Berikan argumen yang kuat dan jelas, namun tetap sopan dan tidak menyerang.
Terakhir, jangan lupa untuk memperhatikan bahasa tubuh kita saat menyampaikan pendapat. Jangan terlihat gugup atau terburu-buru.
Kita harus bisa menunjukkan sikap yang percaya diri dan tenang. Dengan cara ini, kita bisa meningkatkan kredibilitas dan kesan positif di mata pewawancara.
Meskipun berpendapat atau berargumen dalam wawancara merupakan hal yang wajar, namun Anda tetap harus memastikan untuk melakukannya dengan cara yang elegan dan bijak.
Ingatlah untuk tidak terburu-buru dalam menjawab pertanyaan, menggunakan bahasa yang sopan, dan menggunakan argumen yang cerdas dan relevan.
Dengan cara ini, Anda bisa meningkatkan peluang untuk diterima di perusahaan yang Anda inginkan.