POJOKNULIS.COM - Memiliki tubuh yang sehat tentunya menjadi sebuah nikmat yang penting yang dibutuhkan semua orang.
Namun seiring bertambahnya usia dan pola hidup yang tidak sehat menimbulkan masalah kesehatan salah satunya ialah asam urat.
Asam urat, sebuah kondisi yang muncul ketika kadar asam urat dalam darah melonjak tinggi, seringkali disebabkan oleh sisa metabolisme purin.
Purin sendiri dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan seperti daging merah, jeroan, seafood, kacang-kacangan, dan minuman beralkohol.
Selain itu, tubuh juga bisa memproduksi purin secara alami. Akibatnya, kelebihan asam urat dalam darah dapat menyebabkan deposit di sendi, memicu peradangan, nyeri, pembengkakan, dan kekakuan.
Kondisi ini umumnya menyerang sendi-sendi seperti jempol kaki, lutut, pergelangan tangan, dan siku, dengan gejalanya yang muncul tiba-tiba dan bisa kambuh jika tidak ditangani dengan baik.
Untuk mencegah kambuhnya gejala asam urat, ada beberapa langkah yang dapat diambil.
Pertama-tama, penting untuk mengatur pola makan. Reduksi konsumsi makanan yang tinggi purin seperti daging merah, jeroan, seafood, kacang-kacangan, dan minuman beralkohol sangat disarankan.
Sebaliknya, tingkatkan asupan makanan yang rendah purin seperti sayur-sayuran, buah-buahan, susu rendah lemak, dan telur.
Hindari juga makanan dengan tambahan gula, seperti minuman manis, kue, dan permen, karena dapat meningkatkan kadar insulin dan asam urat dalam darah.
Selanjutnya, pemenuhan kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup juga merupakan langkah penting. Air putih membantu melarutkan asam urat dalam darah dan membuangnya melalui urine.
Disarankan untuk minum setidaknya 2 liter air putih per hari, atau sekitar 8 gelas. Air kelapa, teh hijau, dan jus buah segar tanpa tambahan gula juga dapat menjadi alternatif yang baik.
Sebaliknya, hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda, karena dapat meningkatkan kadar asam urat.
Berolahraga secara teratur juga memiliki peran besar dalam mencegah kambuhnya asam urat. Olahraga membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Kondisi berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko asam urat, karena dapat menyebabkan penumpukan lemak dan asam urat di sekitar sendi. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan olahraga aerobik seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau senam.
Namun, hindari olahraga yang terlalu berat atau berisiko menyebabkan cedera pada sendi, seperti angkat beban, lari, atau sepak bola.
Terakhir, untuk mereka yang telah didiagnosis dengan asam urat, mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter menjadi suatu keharusan.
Obat asam urat yang diresepkan oleh dokter dapat membantu mengurangi peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi, serta menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Beberapa jenis obat termasuk anti-inflamasi nonsteroid (AINS) seperti ibuprofen, naproxen, atau indometasin, dan obat penurun asam urat seperti alopurinol, febuksostat, atau probenesid.
Penting untuk diingat bahwa mengonsumsi obat asam urat tanpa resep dokter dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya, sehingga konsultasi dengan tenaga medis sangat diperlukan sebelum mengambil langkah ini.
Asam urat banyak diderita oleh orang yang mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi. Sehingga asam urat umumnya diderita oleh usia lanjut.
Namun, pada usia 20-an juga banyak yang mengidap asam urat karena pola makan yang tidak dijaga. Sehingga sebisa mungkin untuk selalu menjaga konsumsi makanan yang masuk dan dipilih nutrisi yang seimbang dan lengkap.
Jika memiliki beberapa gejala nyeri pada persendian maka segera lakukan pengecekan untuk mengetahui penyakit apa yang sedang dialami. Sehingga gejala penyakit bisa segera ditangani dan diobati.