Febri Rintis Suara Freelancer Studio, Kini Order Sudah dari Mancanegara

POJOKNULIS.COM - Dwi Febrianto Kurniawan berhasil mendirikan Suara Freelancer Studio. Kisahnya tak semudah membalik telapak tangan. Kini, studio milik pemuda kelahiran Gombong, Kebumen, Jawa Tengah tersebut, telah menjadi rujukan.

YUDA PRASETIO PURNOMO, Kebumen

Dwi Febrianto kerap dipanggil Febri. Dia baru berumur 23 tahun. Febri lulusan SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan pada tahun 2017. Selepas itu dia melanjutkan karirnya dengan menggeluti bidang desain grafis. Suara Freelancer Studio berdiri sejak Mei 2020 dan menjadi salah satu rekomendasi media partner terpercaya di situs https://www.peppo.co.id/ dan https://www.solos.work/

Sejak duduk di bangku sekolah Febri dikenal sebagai orang yang ramah dan memiliki hubungan baik dengan banyak temannya. Dia memiliki hobi membuat karya dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop dan CorelDraw. Kegemarannya di bidang itu dibuktikan dengan mengikuti suatu lomba bergengsi.

Tajuk lombanya, Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Provinsi bidang Desain Grafis. Itu tahun 2016. Febri memperoleh juara tiga. Di tahun yang sama, dia mengikuti lagi kompetisi “CorelDram Poster Competition” yang diselenggarakan Unsoed.

Selain lomba-lomba, Febri mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan di STMM (Sekolah Tinggi Multimedia) MMTC Yogyakarta selama satu semester. Antusiasme Febri di bidang desain grafis lambat laun membuahkan suatu kemajuan. Karya-karya yang ia unggah di media sosial Instagram mulai ada respons.

Dia mendapat permintaan pembuatan beberapa desain seperti gambar vektor dan karikatur. Order datang baik dari kenalan, teman sebaya, maupun orang lain. Febri tambah percaya diri. Dia memiliki keyakinan bahwa ia telah menemukan suatu titik untuk melanjutkan usaha. Yang paling penting ialah modal ketekunan dan kegigihan.

Waktu demi waktu, karya-karya yang telah ia ciptakan mulai dikenal hingga luar daerah Gombong, Kebumen.  Namun selalu ada tantangan berikutnya. Dia merasa mengalami permasalahan di beberapa faktor seperti akomodasi pengiriman karya ke pelanggan, dan alokasi waktu pengiriman.

Febri lantas memperdalam ilmu pada bidang desain ini untuk dapat menggeluti usaha vektor pada platform seperti Fiverr dan Upwork. Febri mencoba merintis menjadi seorang freelancer. Seperti diketahui, Fiverr dan Upwork adalah online marketplace untuk freelancer sebagai perantara jual beli jasa. Bidang garapannya seperti Graphics & Design, Digital Marketing, Translation yang dapat dijual jasanya melalui platform digital.

Dalam mempersiapkan memulai karir baru pada platform Fiverr, Febri mesti menyediakan beberapa portofolio atau beberapa karyanya kepada khalayak. Selain itu, ia juga mempelajari personal branding bahwa ia memiliki ciri khas tersendiri sebagai seorang desain grafis di Fiverr.  Febri mengakui, awal memulai karir di Fiverr dia hanya memiliki sedikit klien. Tapi itu justru dijadikan pijakan baginya untuk semakin giat meningkatkan kualitas karya.

Menggeluti karir di platform Fiverr, membuat Febri mendapat beberapa insight dari freelancer lain yang ada. Febri mesti melebarkan sayap atau meningkatkan pelayanan usahanya dengan menambah jasa yang berkaitan bidangnya.Febri memutuskan untuk membuka jasa yang berfokus pada desain podcast dan streaming. Dia pun membantu para klien untuk mengembangkan branding usahanya dengan desain yang menarik dan inovatif.

Selama menggeluti karir ini, Febri sering melewati masa-masa yang sulit. Salah satunya banyak trial and error karena rumitnya mengindahkan keinginan klien, atau tujuan klien akan desain yang diharapkan. Dari sinilah kekuatan mental dan fisik Febri diuji dengan berbagai permasalahan yang muncul. Seperti terganggunya waktu istirahat karena deadline yang diberikan klien sangat mepet.

Hal ini dapat dipengaruhi juga dari perbedaan zona waktu klient yang berasal kebanyakan dari luar Indonesia dengan waktu di Indonesia.  Menjadi seroang freelancer, bagi Febri adalah suatu usaha yang menjanjikan untuk dikembangkan. Pekerjaan ini tidak terpaku oleh waktu kerja atau bisa dikatakan pekerjaan yang fleksibel.

Selain itu, pekerjaan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja selama memiliki beberapa media yang menunjang. Dibalik kemajuan Febri sebagai seorang freelancer, ia pun terbesit suatu uneg-uneg dalam pikirannya bahwa masih banyak freelancer di Indonesia memiliki kekurangan sumber daya untuk memasarkan usahanya secara maksimal.

Pada akhirnya, mereka hanya dapat bekerja di daerah yang dapat mereka jangkau. Oleh karena itu, ia berinisiatif untuk membentuk suatu usaha yang bernama “Suara Freelancer”.  Suara Freelancer diharapkan dapat membantu orang lain yang bekerja sebagai freelancer memiliki media untuk mengembangkan potensi usaha mereka. Sekaligus sebagai komunitas berbagi informasi serta ilmu-ilmu terkait.

Suara Freelancer Studio yang digagas Febri telah berdiri sejak Mei 2020. Suara Freelancer berkiprah di ranah desain grafis dengan memiliki tiga fokus utama yaitu media, komunitas, dan jasa. Suara Freelancer menjadi alat Febri mengembangkan dasar-dasar ilmu desain dan turut andil agar dapat berinteraksi dengan berbagai kalangan baik nasional maupun internasional.

Kini, Suara Freelancer diperkuat dengan kerja sama tim yang terdiri 7 orang termasuk Febri. Pembagian jobdesk 7 orang tersebut antara lain,  bagian komunitas dan media terdiri dari Febri sebagai Project Manager & Leader; Ijul sebagai Community Builder & Manager; Alfarizi sebagai Community Staff dan Mega sebagai Social Media Admin. Sementara bagian Suara Freelancer Studio terdiri dari Vyan, Arga dan Zata sebagai Illustrator; Hariz sebagai Video Editor & Motion Designe dan Gea sebagai Freelancer Translator & Copywriter.

Kemajuan teknologi yang pesat mendorong Suara Freelancer menyediakan wadah untuk berdiskusi masa kini yaitu, Discord. Aplikasi ini dapat mencakup kebutuhan dari Suara Freelancer seperti penyebaran informasi secara terstruktur, mempermudah penyebaran lowongan kerja, dan adanya fitur untuk berinteraksi secara real-time dengan berbagai anggota.

Suara Freelancer telah memiliki beberapa pencapaian seperti terpilihnya sebagai endorse dalam perilisan lagu Willy Winarko – Pekerja Kreatif dan menjadi salah satu rekomendasi media partner di situs https://www.peppo.co.id/ dan https://www.solos.work/

Saat ini, Suara Freelancer fokus mengerjakan NFT, Podcast, Advertising, dan Social Media Campaign. Segudang pencapaian tersebut juga membuat Suara Freelancer memiliki pendapatan sebesar $3500 untuk jasa NFT & Podcast.

Rata-rata pendapatan sekitar Rp 2 juta yang termasuk dengan endorsement atau kerjasama serta penjualan merchandise. Di balik kemajuan yang berjalan, ada beberapa tujuan jangka pendek yang masih belum terealisasi seperti pembuatan website, dan pembuatan kelas online (programming, translator¸ video editor).

"Tujuan jangka panjang kita ingin menjadi fasilitator di dunia wirausaha yaitu pembukaan bootcamp offline dan studio khusus yang digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan," kata Febri. Dia menambahkan, ketertarikannya dalam bidang desain juga dikarenakan desain adalah hal yang tidak pernah mati dan dapat terus dikembangkan tanpa terbatasi waktu. (*)