Kandungan Skincare yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil

POJOKNULIS.COM - Semua wanita pastinya ingi tetap tampil cantik setiap harinya. Terutama saat hamil, kulit wanita mengalami banyak perubahan akibat hormon.

Beberapa masalah kulit yang mungkin timbul antara lain jerawat, bintik hitam, melasma, dan kulit kusam. Untuk mengatasi masalah kulit tersebut, banyak wanita yang menggunakan produk skincare yang beragam.

Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa kandungan skincare yang tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat membahayakan kesehatan janin.

Ada beberapa kandungan skincare yang sebaiknya tidak digunakan untuk wanita yang sedang mengandung. Berikut kandungan skincare yang tidak boleh digunakan untuk ibu hamil.

Paraben

Kandungan skincare pertama ialah paraben yang merupakan bahan pengawet yang sering digunakan dalam produk skincare, kosmetik, dan perawatan rambut.

Paraben berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi pada produk. Namun, paraben juga dapat meniru hormon estrogen dan mengganggu keseimbangan hormon pada tubuh.

Bahan aktif ini dapat diserap oleh kulit dan masuk ke dalam aliran darah, yang dapat berisiko menyebabkan gangguan reproduksi, kanker payudara, dan kelainan pada janin.

Untuk menghindari paraben, sebaiknya periksa label produk dan mencari bahan-bahan yang berakhiran dengan -paraben, seperti methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben.

Anda juga dapat memilih produk yang mengklaim bebas paraben atau menggunakan bahan alami seperti minyak kelapa, minyak zaitun, madu, dan lidah buaya sebagai pengganti.

Retinoid

Bahan aktif pada skincare berikutnya ialah retinoid yang berasal dari vitamin A dan sering digunakan dalam produk anti-aging, pencerah kulit, dan pengobatan jerawat.

Retinoid dapat membantu merangsang produksi kolagen, mengurangi kerutan, memperbaiki tekstur kulit, dan menghilangkan noda hitam.

Namun, retinoid juga dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi, pengelupasan, kemerahan, dan kepekaan terhadap sinar matahari.

Selain itu, retinoid dapat menembus kulit dan masuk ke dalam aliran darah, yang dapat berisiko menyebabkan kelainan lahir pada janin.

Hydroquinon

Hydroquinon adalah bahan yang digunakan sebagai pemutih kulit dalam produk serum dan krim. Kandungan yang dipakai dalam skincare ini dapat membantu menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit.

Hydroquinon dapat digunakan untuk mengobati kondisi seperti bintik hitam, melasma, dan hiperpigmentasi. Namun, bahan aktif skincare ini juga dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi, alergi, dan perubahan warna kulit.

Selain itu, hydroquinon dapat diserap oleh kulit dan masuk ke dalam aliran darah, yang dapat berisiko menyebabkan gangguan pada janin.

Sebagai pengganti maka sebaiknya pilih produk yang mengandung bahan alami seperti arbutin, licorice, kojic acid, dan vitamin C.

Oxybenzon

Wanita yang terbiasa menggunakan skincare pastinya tidak akan melewatkan menggunakan sunscreen. Namun, saat hamil perlu diperhatikan lagi untuk kandungan pada skincare yang tidak boleh digunakan saat sedang hamil.

Ialah oxybenzon sebagai bahan yang digunakan sebagai filter UV dalam produk tabir surya. Kandungan skincare ini dapat membantu melindungi kulit dari sinar UV yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, penuaan dini, dan kanker kulit.

Namun, oxybenzon juga dapat meniru hormon estrogen dan mengganggu keseimbangan hormon pada tubuh.

Oxybenzon dapat diserap oleh kulit dan masuk ke dalam aliran darah, yang dapat berisiko menyebabkan gangguan reproduksi, kanker payudara, dan kelainan pada janin.

Pilih produk yang mengandung bahan alami seperti zinc oxide, titanium dioxide, dan avobenzone sebagai pengganti.

Asam Hidroksi

Bahan atau kandungan skincare yang terakhir dan tidak dianjurkan digunakan untuk perempuan hamil ialah asam hidroksi yang digunakan sebagai eksfolian dalam produk skincare.

Asam hidroksi dapat membantu mengangkat sel kulit mati, membersihkan pori-pori, menghaluskan tekstur kulit, dan mencerahkan kulit.

Menurut jenisnya, asam hidroksi terbagi menjadi dua, yaitu asam alfa hidroksi (AHA) dan asam beta hidroksi (BHA).

AHA bekerja pada lapisan permukaan kulit, sedangkan BHA bekerja pada lapisan dalam kulit. Namun, asam hidroksi juga dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi, kemerahan, dan kepekaan terhadap sinar matahari.

Selain itu, asam hidroksi dapat menembus kulit dan masuk ke dalam aliran darah, yang dapat berisiko menyebabkan kelainan lahir pada janin.

Beberapa kandungan skincare yang telah disebutkan tadi diharapkan menjadi perhatian dan informasi penting agar kehamilan tetap aman dan selamat.