POJOKNULIS.COM - Norwegia merupakan salah satu negara yang berhasil dalam mengembangkan energi terbarukan air terbesar di dunia.
Sejak awal penggunaan teknologi ini, Norwegia telah berhasil membangun sejumlah besar pembangkit listrik tenaga air di seluruh negeri, dengan total kapasitas mencapai lebih dari 31.000 MW pada 2021.
Sebagian besar pembangkit listrik ini terletak di pegunungan di seluruh negara, dan beberapa di antaranya merupakan pembangkit listrik terbesar di dunia. Teknologi Hydroelectric Power Plants yang digunakan oleh Norwegia telah memberikan kontribusi besar bersih dan berkelanjutan.
Namun, potensi air di Indonesia belum dimaksimalkan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan energi. Bagaimana jika teknologi Hydroelectric Power Plants diterapkan di Indonesia?
Hydroelectric Power Plants adalah teknologi yang memanfaatkan energi air untuk menghasilkan listrik. Prinsip kerjanya adalah dengan menangkap air di waduk, kemudian mengalirkannya melalui turbin untuk menghasilkan listrik.
Teknologi ini memanfaatkan potensi energi air yang terbarukan dan ramah lingkungan untuk menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga, industri, dan transportasi.
Norwegia telah berhasil mengembangkan teknologi Hydroelectric Power Plants dengan memanfaatkan aliran air dari sungai dan air terjun di negara ini.
Saat ini, lebih dari 95% energi listrik di Norwegia berasal dari sumber energi terbarukan, dengan Hydroelectric Power Plants sebagai penyumbang terbesar. Bahkan, negara ini telah menjadi net eksportir listrik ke negara-negara tetangga.
Teknologi Hydroelectric Power Plants yang diterapkan di Norwegia terus mengalami pengembangan dan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Salah satu contoh teknologi terbaru adalah pembangkit listrik air pasang surut, yang memanfaatkan perbedaan tinggi air pasang dan air surut untuk menghasilkan listrik.
Bagaimana dengan Indonesia? Negara ini memiliki potensi air yang sangat besar, dengan sekitar 70% wilayahnya terdiri dari laut dan sungai. Namun, potensi ini belum dimaksimalkan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.
Penerapan teknologi Hydroelectric Power Plants di Indonesia dapat menjadi solusi untuk menghasilkan energi bersih dan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi di negara ini.
Meskipun begitu, penerapan teknologi Hydroelectric Power Plants di Indonesia memiliki tantangan tersendiri, seperti masalah regulasi, infrastruktur yang masih kurang memadai, dan biaya investasi yang cukup tinggi.
Namun, jika diimplementasikan dengan baik, teknologi ini dapat memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia. Beberapa ahli memiliki pandangan positif terhadap penggunaan energi terbarukan, termasuk energi air seperti yang dilakukan Norwegia.
Misalnya, Dr. Bambang Setiadi, seorang profesor di Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, menyatakan bahwa energi terbarukan dapat menjadi solusi untuk masalah energi di Indonesia dan berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sementara itu, Dr. Kusmartono, seorang peneliti di Pusat Penelitian Fisika LIPI, mengatakan bahwa energi air adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dapat diandalkan dan potensial untuk dikembangkan di Indonesia, terutama mengingat Indonesia memiliki banyak sungai dan wilayah yang berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga air.
Pendapat para ahli tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, termasuk energi air. Dengan adopsi teknologi dan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mengikuti jejak Norwegia dan negara-negara lain dalam penggunaan energi terbarukan untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Di Indonesia, pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan, termasuk energi air, sebagai sumber energi alternatif.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan merancang kebijakan dan program nasional untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di sektor energi. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
Selain itu, pemerintah juga telah memberikan insentif dan fasilitas khusus untuk investasi di sektor energi terbarukan, seperti program feed-in-tariff (FIT) untuk pengembangan energi listrik terbarukan dan bantuan pemerintah untuk pengembangan proyek energi terbarukan.
Terdapat juga beberapa proyek pembangkit listrik tenaga air di Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling di Jawa Barat dan PLTA Sigura-gura di Sumatera Utara. Namun, penggunaan energi air di Indonesia masih belum dimaksimalkan, dan masih terdapat banyak potensi yang dapat dimanfaatkan di berbagai wilayah di Indonesia.
Untuk itu, pemerintah dan sektor swasta di Indonesia perlu terus bekerja sama untuk mengembangkan dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan, termasuk energi air, agar dapat membantu mencapai tujuan nasional dalam meningkatkan akses energi serta menekan angka emisi gas rumah kaca.
Dalam jurnal “Renewable Energy Potentials in Indonesia: A Review” yang diterbitkan di International Journal of Renewable Energy Research (IJRER) pada tahun 2020, penulis menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, termasuk energi terbarukan air.
Namun, pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan energi terbarukan masih menjadi tantangan utama bagi negara ini.
Pada kesimpulannya, memiliki energi terbarukan yang memenuhi kebutuhan energi negara menjadi cita-cita kita semua. Tetapi masih ada beberapa faktor yang membuat hal itu masih sulit dioptimalkan di negara kita.
Tetapi dengan segenap potensi yang dimiliki Indonesia, Indonesia merupakan negara potensial yang mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri dengan energi terbarukan. (*)