POJOKNULIS.COM - Tak terasa kita sudah memasuki bulan suci ramadhan, berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan. Salah satunya dengan melakukan tradisi-tradisi khas selama bulan Ramadhan.
Ngabuburit merupakan salah satu tradisi yang tidak pernah terlewatkan dari perayaan bulan ramadhan di Indonesia. Ngabuburit adalah kegiatan menunggu waktu berbuka puasa atau sebagai kegiatan untuk mencari kesibukan sebelum berbuka puasa.
Ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda yaitu ngalantung ngadagoan burit atau dalam Bahasa Indonesia memiliki arti bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Kata ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang memiliki arti sore.
Seiring berjalannya waktu, kata ini menjadi sangat populer dan banyak orang yang menggunakan kata ini di berbagai daerah di Indonesia tidak hanya di daerah Bandung saja.
Ngabuburit biasanya diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti berbelanja, berburu takjil, mengaji di Masjid, mengunjungi sejumlah destinasi wisata rekreasi, berolahraga, berkumpul bersama teman maupun keluarga.
Banyak juga masyarakat menunggu waktu berbuka puasa hanya sekedar duduk di teras depan rumah atau berjalan-jalan berkeliling kota menggunakan sepeda.
Tidak hanya keliling kota, aktivitas ngabuburit juga kadang menuju ke tempat-tempat yang erat kaitanya dengan wisata alam, salah satunya di kabupaten Purbalingga yaitu kompleks Bendungan Slinga.
Bendungan slinga bisa menjadi rekomendasi kamu untuk ngabuburit sekaligus buka puasa bersama. Bendungan slinga yang terletak di Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga ini merupakan bendungan perairan sungai klawing yang dikelola oleh masyarakat setempat untuk dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata.
Bendungan slinga menawarkan dua destinasi wisata, yang pertama disebelah utara terdapat gazebo disertai warung makanan yang menawarkan sebagai masakan seperti gado-gado, mendoan, dan lain sebagainya di sepanjang pinggiran sungai. Di sana juga menyediakan serbagai macam permainan anak seperti istana balon, ayunan, dan juga melukis.
Dengan adanya wahana ini maka bendung Slinga sangat cocok untuk ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa serta buka bersama keluarga maupun teman sembari menikmati pemandangan bendungan di bawah pepohonan yang rindang.
Sedangkan di sebelah selatan terdapat pula wisata kuliner Pendopo dengan bangunan bambu bernama “Klawing Sonten Banjaran” dilengkapi dengan teras dengan pagar pengaman berwarna putih, terdapat pula bean bag warna-warni sebagai tempat duduk yang beralaskan rumput sintetis berwarna hijau.
Untuk menambah keestetikan tempat ini juga terdapat payung dan kelambu yang berwarna putih. Selain itu, terdapat juga bangku panjang berwarna putih pula berjajar untuk peristirahatan wisatawan.
Namun sayangnya, Klawing Sonten Banjaran resto ini sementara berhenti beroperasi dan bangunan utamanya akan dibongkar untuk direlokasi karena ada permasalahan dengan perizinan pemanfaatan wilayah aliran sungai atau bendungan. Sehingga untuk saat ini bangunan resto yang berada tepat di pinggir bendungan ini sudah dikosongkan.
Klawing Sonten Banjaran resto tadinya menyajikan berbagai macam menu masakan seperti aneka olahan ikan, ayam, nasi goreng, tempe mendoan, aneka minuman kopi dan juice dan lain sebagainya.
Selain itu banyak juga ditemukan pedagang kaki lima seperti pedagang batagor, siomay, sosis bakar, cilung, dan lain sebagainya. Pedagang kaki lima di Bendungan slinga berbeda dengan penjual kaki lima lainya, anda akan menemukan keunikan ketika melihat pedagang kaki lima di sana yakni para penjual terlihat rapi dengan tampilan memakai pakaian berjas hitam, memakai sepatu pantofel, dan tidak lupa dasi layaknya seorang pekerja kantoran.
Adapula salah satu makanan kaki lima yang sangat terkenal yakni cilok sapi Bendungan Slinga Purbalingga. Berbagai review makanan ini ramai di media sosial, dan selalu ramai pembeli. Jika anda ingin mencobanya harus rela antri lama untuk membeli makanan tersebut.
Bendungan Slinga mematok tiket masuk sebesar Rp 3.000,00 per orang untuk memasuki wisata masing-masing, biaya parkir motor sebesar Rp 2.000,00 dan mobil Rp 5.000,00.
Dari pusat kota Purbalingga, dengan akses jalan beraspal pengunjung hanya memakan waktu kurang lebih 15 menit untuk sampai di Bendungan Slinga. Kompleks Wisata Bendungan Slinga mulai buka sedari pukul 08.00 WIB hingga malam. (*)