POJOKNULIS.COM - Kondisi ekonomi seringkali tidak terduga. Apa yang sudah kita kalkulasi pun terkadang melenceng jauh dari kenyataan, misalnya saja saat terjadi inflasi dan resesi. Dalam kondisi finansial yang tidak menguntungkan, kita akan sangat terbantu jika kita memiliki dana darurat atau emergency fund.
Tapi, sebelum berbicara lebih jauh seperti manfaat dan berapa nominal yang harus kita sisihkan untuk dijadikan dana darurat, ada baiknya kita berbicara terlebih dahulu apa itu dana darurat.
Sebagaimana namanya, dana ini akan digunakan saat kondisi yang darurat. Kondisi darurat ini bisa saja saat tertimpa penyakit, kehilangan pekerjaan, kebangkrutan usaha dan lain sebagainya.
Setiap orang idealnya memiliki dana darurat agar saat terjadi hal-hal darurat yang tidak terduga, tidak begitu kesulitan dalam finansial.
Dana darurat sangat penting bagi semua kalangan baik yang belum menikah maupun yang sudah menikah dan memiliki tanggungan anak. Dan perlu ditegaskan pula, bahwa dana darurat hanya boleh dikeluarkan saat keadaan yang mendesak.
Dana darurat memiliki beragam manfaat, misalnya:
1. Pemenuh Kebutuhan dalam Kondisi PHK
Perusahaan tidak akan selalu dalam kondisi prima, hal-hal yang terjadi pada perekonomian dunia maupun faktor lain sangat memungkinkan perusahaan melakukan efisiensi pekerja, pengurangan jumlah gaji dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam masa seorang yang terkena PHK mencari pekerjaan baru, dana darurat akan sangat membantu mencukupi kebutuhan hariannya, sehingga orang tersebut bisa tetap memenuhi kebutuhan primernya bahkan tanpa perlu terlilit hutang.
2. Bebas dari Ancaman Terlilit Hutang
Seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, pemutusan hubungan kerja juga bisa mendorong orang untuk berhutang jika tidak memiliki dana darurat. Tidak hanya itu, saat kita menjadi korban pencurian dana darurat juga sangat membantu kita memenuhi kebutuhan kita.
Dalam keadaan mendesak dan tidak memiliki dana darurat, jalan keluar yang bisa dilakukan adalah meminjam uang/berhutang, dan secara umum berhutang memberikan kerugian dan mengganggu kesehatan finansial seseorang, kecuali berhutang yang diperuntukkan untuk modal usaha seperti yang kerapkali dipraktikkan para entrepreneur.
3. Membantu Biaya Pengobatan
Mungkin kita akan beranggapan dengan adanya asuransi kesehatan kita tidak perlu khawatir. Namun pada praktiknya, tidak semua asuransi bisa menanggung biaya pengobatan hingga 100%. Dalam kondisi yang seperti itu dana darurat akan sangat membentu kita bilamana tiba-tiba jatuh sakit yang membutuhkan biaya lebih.
4. Memenuhi Kebutuhan Hidup di Masa Krisis
Inflasi, resesi, bahkan hingga pandemi mampu menggoyangkan kekuatan ekonomi banyak orang. Efek domino dari hal-hal tersebut bisa sangat menyulitkan kita untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan dengan adanya dana darurat, itu bisa membantu kita setidaknya untuk mencukupi kebutuhan primer manusia.
Setelah mengetahui beberapa manfaat dari dana darurat, berikutnya kita akan berhitung berapa besaran dana darurat yang harus kita simpan. Dalam hal ini, penulis akan membaginya menjadi tiga golongan: belum menikah, menikah, memiliki anak. Berikut selengkapnya.
1. Belum Menikah atau Lajang
Untuk golongan ini, dana darurat yang harus dipersiapkan adalah enam kali lipat dari pengeluaran per bulannya. Misalnya saja dalam satu bulan pengeluarannya adalah Rp. 2.000.000,00. Maka dua juta dikalikan enam sehingga menjadi Rp. 12.000.000,00 dana darurat yang harus dipersiapkan.
2. Sudah Menikah
Untuk yang sudah menikah, dana darurat yang perlu dipersiapkan sebanyak sembilan kali lipat dari pengeluaran per-bulannya. Menjadi semakin tinggi karena kebutuhan sebelum dan sesudah menikah memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Sehingga jika pengeluaran per bulannya adalah Rp. 5.000.000,00 per-bulan, maka dana daruratnya adalah Rp. 45.000.000,00.
3. Sudah Menikah serta Mempunyai Anak
Dengan adanya tanggungan anak, dana darurat meningkat dari yang tadinya sembilan kali lipat menjadi dua belas kali lipat dari pengeluaran bulanan, atau sebesar dana yang perlu dikeluarkan dalam satu tahun ke depannya.
Dana darurat tidak semata-mata untuk menjaga kebutuhan dasar kita saat terjadi hal yang tidak diinginkan, tetapi juga membantu menjaga stabilitas kekuatan finansial kita.
Dengan memiliki manajemen dana darurat yang baik, kondisi finansial kita bisa lebih terjaga dan tidak terjerumus pada kondisi yang lebih tidak menguntungkan lagi seperti terlilit pinjaman online (pinjol). (*)