POJOKNULIS.COM - Pemerintah Indonesia targetkan angka stunting di tahun 2024 akan turun menjadi 14%. Angka stunting indonesia sendiri selama tahun 2022 sebesar 21,6 persen, untuk mencapai target tersebut pemerintah perlu menurunkan angka stunting sebesar 7,6% untuk mencapai target tersebut.
Kenapa indonesia perlu menurunkan angka stunting? Jawabannya adalah semua demi anak-anak itu sendiri, anak-anak bangsa yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri.
Pemerintah terus bekerja keras memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat lahir secara sehat, dapat tumbuh dengan gizi yang cukup, dan bebas dari stunting.
Perlu diketahui juga bahwa di tahun 2030 hingga 2040 diperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi. Apa itu bonus demografi dan apa kaitannya dengan stunting? Bonus demografi adalah kondisi dimana Indonesia akan didominasi oleh usia produktif yaitu usia 15-64 dibandingkan usia non produktif.
Bayangkan apabila Indonesia masih memiliki angka stunting tinggi ditahun-tahun tersebut? Bonus demografi tersebut akan sia-sia apabila sumber daya manusia mengalami stunting. Maka dari itu pemerintah terus bekerja keras agar angka stunting semakin turun dan turun.
Lalu bagaimana strategi nyata yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka stunting? Berdasar Peraturan Presiden No 42 tahun 2013, tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
Pemerintah telah melakukan upaya mencegah stunting. Melalui Kemenkes sebagai bagian dari pemerintahan, tiga upaya nyata untuk turunkan angka stunting di Indonesia ialah
- Pemberian tablet tambah darah atau TTD untuk remaja putri
- Melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil untuk mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil
- Pemberian makanan tambahan seperti protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu.
Selain itu pemerintah juga telah menyusun 5 strategi nasional untuk percepatan penurunan angka stunting dan pencegahannya untuk tahun 2018-2024.
1. Komitmen dan visi kepemimpinan
Langkah ini diambil untuk memastikan pencegahan stunting menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat luas.
2. Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku
Dengan mengkampanyekan secara nasional diharapkan akan timbul kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat demi mencegah stunting
3. Konvergensi program pusat, daerah, dan desa
Pemerintah memperkuat koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa. Konvergensi yang dimaksud adalah pendekatan penyampaian intervensi secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting.
4. Ketahanan pangan dan gizi
Pemerintah dalam hal ini akan meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi dan mendorong ketahanan pangan demi memenuhi gizi masyarakat untuk mencegah stunting.
5.Pemantauan dan evaluasi
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang dijalankan akan benar benar berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.