POJOKNULIS.COM - Di tahun 2018 seorang yotuber bernama Logan Paul membuat konten video berisi gambar seseorang yang meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya. Mengingat jumlah subscriber-nya yang telah menembus angka di atas 15 juta orang dan dengan populasi yang tersebar di seluruh dunia, rasanya pengaruh youtuber ini tidak bisa disepelekan begitu saja.
Bayangkan jika sebagian diantara mereka adalah anak – anak yang masih di bawah umur dan salah satunya adalah anak anda sendiri.
Logan telah meminta maaf dan menghapus konten tersebut, namun hal ini menunjukkan bahwa video di youtube semakin lama semakin beragam dan banyak yang mungkin tidak pernah terpikir oleh generasi sebelumnya.
Selain konten yang aneh tersebut, sebagian besar orang tua kini khawatir dengan durasi menonton youtube pada anak yang semakin susah untuk dikontrol.
Bila sebelumnya 2 jam saja sudah dirasa cukup lama, banyak di antara anak - anak sekarang terbiasa menoton lebih dari itu setiap harinya. Dan problem yang biasa dihadapi adalah, ketika orang tua berusaha membatasi, anak - anak malah seringnya menjadi marah.
Berikut adalah strategi agar Anda para orang tua bisa membatasi durasi menonton Youtube pada anak tanpa membuat mereka marah.
1. Jangan berteriak atau membentak
Banyak orang tua karena telah merasa putus asa dengan kebiasaan anak anaknya tersebut mereka membentak atau berteriak untuk mengungkapkan perasaannya. Penting kiranya untuk menghindari berteriak kepada anak, tapi gunakan pendekatan bicara pelan dengan strategi “ Kalau dan maka..”.
Misalnya, “ Nak, kalau kamu berhenti sebentar dulu, mandi dulu, sholat dulu, nanti mama belikan kamu donat.”
Bentakan atau teriakan malah terkadang membuat anak malah semakin melawan karena ada semacam power struggle bila kita melakukannya.
2. Berikan Alasan kepada anak bila kita terpaksa membentak atau berteriak
Kenyataannya, orang tua seringkali merasa sangat prihatin dengan sulitnya seorang anak mendengar perintah untuk berhenti menonton youtube. Karena saking kesalnya, banyak diantara kita, tanpa berniat menyakiti tentunya, menggunakan nada atau juga volume tinggi dalam mengingatkan anaknya.
Jika memang anda teranjur marah, maka akan lebih baik jika kita menenangkan diri terlebih dahulu, dan setelah lebih tenang baru anda berbicara kepada anak mengenai alasan dan perasaan yang anda miliki ketika mereka tidak bisa berhenti menonton Youtube.
Misal saja, “ maaf ya, tadi ayah berteriak, sebenarnya ayah khawatir kamu lupa besok ada ujian”, seperti itu.
3. Tetapkan Konsekuensi Atas Tindakan Anak
Orang tua biasanya mengulang - ulang perintah agar berhenti menonton youtube. Seringkali kita mendengar kata “ berhenti menoton ..!” yang diucapkan secara berulang - ulang.
Daripada melakukan tindakan tersebut, orang tua hendaknya menetapkan semcam aturan dan konsekuensi bila anak melanggarnya.
Misalnya, jika dalam waktu lima menit anak tidak berhenti menonton maka besoknya sama sekali tidak diperbolehkan menonton youtube.
4. Berikan Feedback yang positif jika anak mau menurut
Bila anak anda menuruti apa yang anda sampaikan, jangan lupa untuk memberikan feedback berupa pujian, rasa terimakasih dan bentuk – bentuk apresiasi yang lain.
Jangan lupa, bahwa hal - hal semacam ini bisa menjadi motivasi kepada anak untuk selalu mendengarkan apa yang disampaikan orang tua.
Selain itu feedback yang positif bisa diartikan sebagai bentuk kasih sayang orang tua, yang memang ada, dan selalu ada untuk mereka.(*)