POJOKNULIS.COM - Puasa itu menahan lapar dan dahaga, di Indonesia, selama hampir 14 jam lamanya. Dari saat Imsak sampai adzan Maghrib. Puasa dimulai dari saat berhenti makan kala sahur hingga waktu Imsak. Maka, tak heran banyak orang yang memilih makan sahur sebanyak mereka bisa. Harapannya, mereka tak akan merasa terlalu lapar saat menjalani puasa.
Sebenarnya, boleh atau tidak hal itu dilakukan? Namun bukan pada boleh atau tidak. Lebih tepatnya ialah pada dampak yang diakibatkan karena makan sahur dengan porsi sebanyak-banyaknya.
Sebelum lebih detail membahas pertanyaan tersebut, ada satu hal yang harus kita yakini karena terbukti kebenarannya. Yang paling utama ialah santap sahur adalah aktivitas penting saat akan menjalani ibadah puasa. Dari sisi kesehatan ataupun tuntunan sunah nabi Muhammad SAW, santap sahur itu jangan sampai terlewatkan. Bahkan, usahakan santap sahur menjelang saat-saat datangnya waktu Imsak.
Dari sisi kesehatan, dr Sepriani Timurtini Limbong dalam pendapatnya yang telah ditinjau tim medis klikdokter, kita sangat tidak disarankan menjalani puasa tanpa santap sahur terlebih dulu. Ada banyak bahaya ketika kita berpuasa tanpa sahur. Tubuh sangat rentan kekurangan glukosa sebagai sumber energi hingga bisa terjadi kadar gula darah yang terlalu rendah atau disebut dengan hipoglikemia.
Mereka yang mengalami kadar gula darah rendah bisa merasakan lemas, pening, bahkan sampai tak sadarkan diri. Tentu saja, hal tersebut akan sangat mengganggu ibadah puasa kita. dr Sepriani bahkan berpendapat pula, karena alasan tersebut, maka santap sahur merupakan salah satu kunci bagi kita semua untuk mampu menjalani ibadah puasa sebaik-baiknya dengan kondisi badan tetap sehat sekaligus daya tahan terus terjaga.
Meski santap sahur sedemikian pentingnya, sebaiknya kita jangan melakukan santap sahur dengan porsi super jumbo. Keyakinan jika santap sahur sebanyak-banyaknya itu akan membuat tubuh kuat menjalani puasa seharian ialah keyakinan yang keliru.
Kalangan dokter dengan tegas menyarankan agar hal itu tidak dilakukan. Porsi tetap sewajarnya saja, namun yang harus diperhatikan ialah bagaimana komposisi yang ada agar semua kebutuhan tubuh bisa tercukupi. Ketersediaan nutrisi yang mencukupi jangan sampai diabaikan.
Jika kita tetap memaksakan kehendak santap sahur sebanyak-banyaknya, hal yang akan terjadi ialah semakin membesarnya ukuran lambung kita. Itu malah kontraproduktif dengan tujuan santap sahur yang sebenarnya. Ukuran lambung yang semakin membesar itu malah akan membuat kita menjadi semakin cepat merasa lapar ketika menjalani puasa.
Awal lambung yang membesar itu ialah memang karena digunakan untuk menampung makanan sahur dengan porsi besar. Hal lain yang akan terjadu ialah perut akan merasa tidak nyaman karena begah.
Maka, alih-alih memberikan manfaat untuk menjalani puasa dengan baik, makan sahur terlampau banyak justru seakan menjadi senjata makan tuan. Puasa kita akan terasa tidak nyaman karena perut begah dan rasa lapar yang terasa semakin cepat datangnya.
Jadi, makan sahur secukupnya saja. Yang penting kandungan nutrisinya mencukupi pula untuk kebutuhan tubuh. (*)