POJOKNULIS.COM - Saat bulan puasa ataupun bulan Ramadhan, bagi pemeluk agama Islam menjalankan kewajiban berpuasa. Kaum muslim yang dikenai kewajiban berpuasa, tidak boleh makan dan minum, semenjak Imsak atau menjelang waktu subuh hingga berkumandangnya adzan Maghrib.
Banyak sekali manfaat yang didapat umat muslim dari beribadah puasa. Baik manfaat untuk kesehatan badan maupun kesehatan psikologis.
Di Indonesia, umat muslim menjalani ibadah puasa dengan menahan diri untuk tidak makan dan minum kurang lebih selama 14 jam.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia setidaknya menyampaikan beberapa manfaat berpuasa untuk kesehatan jasmani. Manfaat berpuasa tersebut telah ditemukan dari serangkaian penelitian.
Jika ibadah puasa dikerjakan dengan sebaik-baiknya, puasa sangat bisa untuk mengurangi berat badan manusia dan juga membuat fungsi otak bekerja dengan lebih baik.
Berdasar penelitian yang ada, manfaat puasa untuk kesehatan fisik manusia antara lain:
Terkontrolnya Kadar Gula Darah
Saat berpuasa maka asupan karbohidrat ke dalam tubuh akan mengalami penurunan jumlahnya. Seperti diketahui, karbohidrat yang berlebih maka tidak akan terbakar sempurna menjadi energi. Apalagi jika kita terbilang malas untuk melakukan gerak badan atau olahraga.
Timbunan karbohidrat itu membuat darah menjadi kurang lancar peredarannya. Karbohidrat akan diubah oleh tubuh kita menjadi gula. Akibatnya, tubuh akan memproduksi insulin dalam jumlah berlebih.
Saat kita berpuasa itulah, akan sangat membantu tubuh kita mengurangi resistensi insulin. Termasuk juga dengan tingkat kadar gula yang berlebih.
Gula yang tak berlebih itu akan mempermudah tugas insulin dalam mengontrol kadar gula darah dalam tubuh manusia. Insulin akan mudah membawa gula ke sel dan menjadikannya sebagai energi.
Jumlah karbohidrat yang sedikit masuk ke tubuh manusia karena sedang berpuasa maka memegang peranan penting dalam proses tersebut.
Meminimalkan Terjadinya Peradangan
Puasa sebagaimana hasil penelitian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun ternyata membantu mengurangi terjadinya peradangan di tubuh manusia.
Peradangan itu sendiri kerap terjadi akibat perlawanan imun terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini kerap disebut dengan terjadinya infeksi.
Sejatinya, Saat sistem imun tengah melawan infeksi, peradangan pada tubuh merupakan hal yang wajar atau lumrah terjadi. Namun tetap saja, meski itu hal yang umum akan terasa kurang nyaman. Bahkan, peradangan yang terus menerus berlangsung bisa menyebabkan penyakit lainnya.
Berpuasa ialah menahan diri untuk makan dan minum. Berkurangnya makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia, dengan sendirinya membuat peradangan semakin berkurang terjadinya.
Jantung Lebih Sehat, dan Mencegah Kanker
Kesehatan jantung sangat dipengaruhi oleh pola makan. Selain itu, gaya hidup juga memegang faktor penting dalam kesehatan jantung. Pola makan yang tak teratur, dan juga gaya hidup yang sembarangan akan membuat jantung lebih mudah terkena serangan penyakit.
Dengan berpuasa, pola makan menjadi sangat teratur. Mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan, hanya makan dan minum saat berbuka puasa sampai waktu Imsak.
Aktivitas lain yang ada dalam bulan Ramadhan, juga membuat gaya hidup pemeluk agama Islam menjadi jauh lebih sederhana dan teratur.
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, saat kita berpuasa pun akan sangat membantu terjadinya proses autofagi. Proses ini ialah proses dimana sel-sel tubuh membersihkan diri. Dengan sel yang bersih itulah maka kita akan terhindar dari penyakit kanker.
Fungsi Otak Semakin Membaik
Hasil telaah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terhadap puasa ialah, ibadah yang satu ini diyakini membuat otak semakin meningkat fungsinya.
Ini karena, bagi yang sungguh sungguh menjalakan ibadah puasa maka dengan sendirinya hidup akan terasa menjadi lebih tenang, lebih damai, dan lebih jernih saat menyikapi sesuaatu hal.
Berat Badan Turun dan Hormon Pertumbuhan Meningkat
Saat berpuasa, asupan makanan sangat bisa dikontrol. Energi yang digunakan tubuh untuk beraktivitas bisa lebih berasal dari pembakaran lemak dibanding gula yang bersumber karbohidrat. Lemak yang terus terbakar perlahan akan membuat berat badan tubuh turun.
Selain itu, saat berpuasa itu terjadi peningkatan metabolisme tubuh. Itu berlangsung karena saat berpuasa kadar neurotransmitter norepinefrin pun meningkat. Semua itu menjadi pemicu berkurangnya berat badan.
Yang tak kalah luar biasanya, puasa tak sebatas membuat berat badan manusia menjadi turun.
Puasa pun membuat hormon pertumbuhan semakin banyak diproduksi oleh tubuh, terutama hormon pertumbuhan yang terkait dengan kekuatan otot.
Disamping manfaat terhadap kesehatan fisik, Kemenkes RI juga menyebut jika puasa sangat berguna untuk kesehatan psikologis. Ini terjadi karena saat berpuasa maka akan banyak memunculkan pikiran positif bagi yang menjalaninya.
Pikiran positif yang dimaksud ialah, pikiran terasa tenang, damai, tak lagi cemas atau depresi, jauh dari rasa takut dan juga rasa agresif. (*)