Dampak Penyakit GERD yang Sudah Terlanjur Parah

POJOKNULIS.COM - Penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah kondisi kronis yang ditandai dengan naiknya asam lambung atau isi lambung ke kerongkongan, sehingga mengiritasi dinding kerongkongan.

Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri ulu hati, bau mulut, batuk, sulit menelan, maag, gangguan pencernaan, mual, dan sakit tenggorokan.

Penyakit GERD dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti kelebihan berat badan, kehamilan, merokok, minum alkohol, makan berlebihan, makan makanan pedas atau asam, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Beberapa kasus pasien yang menderita GERD dan penanganan tidak tepat hingga parah memicu gangguan kesehatan lainnya. Ini membuktikan penyakit yang terjadi karena gangguan pada lambung tidak bisa dianggap remeh.

Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit GERD dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa dampak dari penyakit GERD yang sudah terlanjur parah adalah sebagai berikut:

Esofagitis

Penyakit atau gangguan kesehatan karena GERD yang pertama yakni esofagitis yait peradangan pada kerongkongan yang disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan secara terus-menerus.

Esofagitis dapat menyebabkan gejala seperti sakit tenggorokan, sulit menelan, suara parau, dan maag. Jika tidak diobati, esofagitis kronis dapat menyebabkan tukak (luka), penyempitan, bahkan kanker pada kerongkongan.

Tukak Esofagus

gerd.jpg.webp

Ada juga penyakit yang dinamakan tukak esofagus yakni terjadi luka yang terbentuk pada lapisan dalam kerongkongan akibat rusaknya lapisan pelindung oleh asam lambung.

Tukak esofagus dapat menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada, gangguan pencernaan, nyeri saat menelan, mual, maag, dan feses berdarah.

Pada kasus yang parah, tukak esofagus dapat menyebabkan lubang atau perdarahan pada kerongkongan. Penyakit ini membutuhkan penanganan tepat agar tidak bertambah parah.

Penyempitan Esofagus

Terjadinya penyempitan esofagus ialah kondisi di mana diameter kerongkongan menjadi lebih sempit dan kencang akibat peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan abnormal pada kerongkongan.

Penyempitan esofagus dapat menyebabkan gejala seperti nyeri atau susah menelan, makanan dan cairan sulit mengalir dari kerongkongan ke perut, hingga sesak napas.

Selain itu, makanan padat juga bisa tersangkut di kerongkongan sehingga meningkatkan risiko tersedak. Penyempitan esofagus juga dapat menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi.

Kerusakan Gigi

Salah satu dampak dari penyakit GERD yang mungkin tidak banyak disadari adalah kerusakan pada gigi.

Naiknya asam lambung dapat merusak enamel (lapisan luar gigi yang keras) sehingga membuat gigi lebih mudah keropos dan berlubang.

Kerusakan gigi dapat menyebabkan rasa nyeri dan sensitif pada gigi, serta meningkatkan risiko infeksi pada gusi.

Zat asam akibat kadar asam pada lambung yang naik menuju kerongkongan membuat gigi lebih cepat rusak dan keropos jika GERD dibiarkan dan tanpa pengobatan yang tepat.

Pneumonia Aspirasi

pneumonia.jpg.webp

Tidak hanya menyerang pada bagian organ pencernaan, tetapi GERD juga bisa memperparah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam paru-paru.

Benda asing tersebut bisa berupa asam lambung atau isi lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut dan kemudian terhirup ke paru-paru.

Pneumonia aspirasi dapat menyebabkan gejala seperti demam, kelelahan, batuk, nyeri dada, sesak napas, mengi, dan kulit kebiruan. Apabila sudah cukup parah, pneumonia aspirasi dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Kanker Esofagus

GERD yang sudah cukup kronis bisa mengakibatkan dampak buruk hingga terjadi kanker esofagus. Dimana kanker esofagus ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali pada kerongkongan.

Kanker esofagus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penyakit GERD yang berlangsung lama dan tidak diobati.

Penyakit kanker esofagus dapat menyebabkan gejala seperti penurunan berat badan, nyeri saat menelan, batuk darah, suara serak, dan nyeri dada.

Kanker esofagus merupakan salah satu jenis kanker yang sulit disembuhkan dan memiliki angka kematian yang tinggi.

Barrett’s Esofagus

Terakhir adalah penyakit barrett’s esofagus ialah kondisi di mana sel-sel pada lapisan dalam kerongkongan mengalami perubahan bentuk dan fungsi akibat paparan asam lambung yang terus-menerus.

Barrett’s esofagus dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus. Gejala dari Barrett’s esofagus bisa sama dengan gejala penyakit GERD, seperti nyeri ulu hati, batuk, dan sulit menelan.

Untuk mendiagnosis Barrett’s esofagus, diperlukan pemeriksaan endoskopi dan biopsi pada kerongkongan.

Untuk mencegah dampak dari penyakit GERD yang sudah terlanjur parah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi produksi asam lambung atau mempercepat pengosongan lambung.
  • Mengubah pola makan menjadi lebih sehat, seperti menghindari makanan pedas, asam, berlemak, atau berminyak, mengurangi porsi makan, dan tidak makan sebelum tidur.
  • Menjaga berat badan ideal agar tidak terjadi tekanan berlebih pada perut yang bisa menyebabkan asam lambung naik.
  • Menghindari kebiasaan buruk yang bisa memicu penyakit GERD, seperti merokok, minum alkohol, atau minum kopi.
  • Mengangkat kepala saat tidur dengan menggunakan bantal tambahan atau menaikkan bagian atas tempat tidur agar asam lambung tidak mudah naik ke kerongkongan.

Apabila mengalami gejala-gejala penyakit GERD yang tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Jangan biarkan penyakit GERD mengganggu kualitas hidup. Ingatlah bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga.

Baca Juga