POJONULIS.COM - Nyeri dada adalah gejala yang sering kali menimbulkan kekhawatiran, karena bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius. Namun, penting untuk diingat bahwa nyeri dada tidak selalu berarti masalah jantung.
Ternyata ada beberapa penyebab umum dari dada terasa nyeri dan faktor-faktor yang mungkin terlibat. Sehingga, bukan hanya memang soal penyakit jantung.
1. Penyakit Jantung
Masalah kesehatan jantung seperti angina atau angina pectoris (nyeri dada akibat suplai darah yang kurang pada otot jantung) atau serangan jantung dapat menyebabkan nyeri dada.
Nyeri ini mungkin berupa rasa terbakar, tekanan, atau berat di dada dan bisa menjalar ke lengan, punggung, rahang, atau bahu.
2. Masalah Pada Otot Dada
Cedera atau ketegangan pada otot dada, terutama otot interkostal yang menghubungkan tulang rusuk, dapat menyebabkan nyeri dada yang terlokalisasi.
3. Masalah Pada Tulang Rusuk dan Tenggorokan
Patah tulang rusuk, peradangan tulang rusuk (costochondritis), atau masalah pada tenggorokan seperti radang tenggorokan atau infeksi tenggorokan bisa menghasilkan nyeri dada.
4. Gangguan Pada Pernapasan
Penyakit paru-paru seperti pneumonia, bronkitis, atau emboli paru-paru (sumbatan pembuluh darah paru-paru) dapat menyebabkan nyeri dada yang lebih buruk saat bernapas.
5. Masalah Pada Lambung dan Tukak Lambung
Refluks asam lambung ke kerongkongan (GERD) atau tukak lambung dapat menimbulkan nyeri dada yang terkadang sulit dibedakan dari nyeri jantung.
6. Kondisi Otot dan Sendi Lainnya
Kondisi seperti osteoartritis, arthritis, atau kondisi otot dan sendi lainnya juga bisa menyebabkan nyeri yang menjalar ke dada.
7. Kecemasan dan Stres
Kondisi emosional seperti kecemasan, stres berlebihan, atau serangan panik dapat menyebabkan sensasi nyeri dada yang terkadang disebut "nyeri dada non-kardiak."
8. Cedera Fisik
Cedera langsung pada dada, seperti benturan keras atau jatuh, dapat menyebabkan nyeri dada.
9. Inflamasi pada Jaringan Dalam Tubuh
Penyakit peradangan seperti peradangan sendi (arthritis), lupus, atau penyakit peradangan usus (seperti penyakit Crohn) dapat menyebabkan nyeri dada.
10. Infeksi Paru-paru atau Saluran Napas
Infeksi seperti bronkitis atau pneumonia dapat menyebabkan rasa nyeri pada dada, terutama saat batuk atau bernapas dalam.
Penting untuk diingat bahwa nyeri dada yang datang tiba-tiba, intensitasnya tinggi, atau disertai gejala seperti sesak napas, mual, muntah, dan keringat berlebih, harus segera dievaluasi oleh tenaga medis.
Dalam situasi nyeri dada, langkah-langkah pertama dapat sangat penting sebelum bantuan medis profesional tiba. Inilah langkah-langkah penting dalam memberikan pertolongan pertama pada nyeri dada.
Ketika menghadapi situasi nyeri dada, yang paling penting adalah tetap tenang. Cobalah untuk tidak panik agar dapat berpikir dengan jernih dalam mengambil langkah-langkah selanjutnya.
Langkah pertama yang harus diambil adalah memanggil bantuan medis darurat. Hubungi nomor darurat (misalnya, 911) jika Anda berada di negara yang memiliki layanan tersebut. Secepatnya mendapatkan bantuan medis profesional adalah kunci dalam situasi nyeri dada.
Cobalah untuk duduk atau berbaring, atau dalam posisi yang paling nyaman. Banyak orang merasa lebih baik dalam posisi semi-duduk dengan bantal di belakang punggung.
Jika memiliki riwayat penyakit jantung dan dokter atau petugas medis merekomendasikan penggunaan aspirin dalam situasi darurat seperti serangan jantung, maka bisa menggunakan aspirin sesuai petunjuk. Aspirin dapat membantu mengurangi pembekuan darah dan meredakan gejala serangan jantung.
Selama episode nyeri dada, hindari aktivitas fisik berat atau gerakan yang dapat meningkatkan stres pada jantung.
Tindakan medis yang tepat dan segera adalah kunci dalam mengelola kondisi yang mungkin serius seperti serangan jantung.
Oleh karena itu, dalam situasi nyeri dada, lebih baik mencegah daripada menunggu terlalu lama sebelum mencari bantuan medis. (*)