Cara Deteksi Dini Penyakit Thalasemia

POJOKNULIS.COM - Thalasemia termasuk dalam jenis kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal. Penyakit ini bisa dialami beberapa orang akibat kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua.

Penderita thalasemia akan mengalami anemia atau kurang darah, yang menyebabkan gejala seperti cepat lelah, mudah mengantuk, sesak napas, pucat, dan lemah. Gejalanya yang hampir sama dengan anemia membuat penyakit ini perlu diwaspadai.

Thalasemia juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, gangguan hati, pertumbuhan terhambat, hingga kematian. Ini terjadi ketika indikasi penyakit thalasemia terdeteksi setelah penyakit sudah bertambah parah.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini penyakit thalasemia agar dapat mencegah atau mengurangi dampak buruknya.

Deteksi dini thalasemia dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

Pemeriksaan riwayat penyakit keluarga

Salah satu cara untuk mendeteksi dini thalasemia adalah dengan mengetahui riwayat penyakit keluarga. Jika ada anggota keluarga yang menderita atau membawa gen thalasemia, maka ada kemungkinan anggota keluarga lain juga membawa gen tersebut.

Dalam hal ini perlu tindakan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada risiko menderita thalasemia atau menurunkan thalasemia kepada anak.

Pemeriksaan darah

Cara lain untuk mendeteksi dini thalasemia yakni dengan melakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah dapat mengukur kualitas sel darah merah dan kadar zat besi dalam tubuh.

Selain itu, pemeriksaan darah juga dapat mengidentifikasi adanya gen yang bermutasi yang menyebabkan thalasemia. Metode pemeriksaan darah dapat dilakukan pada siapa saja, terutama pada anak-anak yang menunjukkan gejala anemia sejak usia 2 tahun.

Skrining kesehatan

Deteksi dini penyakit thalasemia juga bisa dengan melakukan skrining kesehatan pada kelompok tertentu yang berisiko tinggi terkena thalasemia, seperti anak sekolah, remaja, wanita usia subur, dan calon pengantin.

Skrining kesehatan dapat dilakukan melalui program usaha kesehatan sekolah, puskesmas, atau rumah sakit.

Jika hasil skrining mengarah ke thalasemia, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis pasti.

Bagi pasangan yang membawa gen thalasemia dan ingin memiliki anak, salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan melakukan prosedur bayi tabung. Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita.

Sebelum dipindahkan ke rahim wanita, embrio yang dihasilkan akan diperiksa untuk mengetahui apakah ada gen thalasemia atau tidak. Jika ada gen thalasemia, maka embrio tersebut tidak akan dipilih.

Thalasemia sendiri menjadi penyakit yang tidak bisa disembuhkan namun bisa dicegah atau dikendalikan dengan mendeteksi secara dini. Deteksi dini thalasemia dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti pemeriksaan riwayat penyakit keluarga, pemeriksaan darah, skrining kesehatan, dan bayi tabung.

Dengan deteksi sejak awal penderita thalasemia dapat memperoleh pengobatan yang tepat dan menghindari komplikasi yang berbahaya.

Sementara itu, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita thalasemia daging merah seperti sapi, kambing, domba, dan babi, yang mengandung zat besi yang tinggi dan dapat menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh.

Penderita thalasemia juga tidak boleh mengkonsumsi bagian hati, tiram, dan makanan laut lainnya yang juga mengandung zat besi yang tinggi dan dapat menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh. Zat besi lainnya dari sayuran berdaun hijau juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Seperti bayam, kangkung, sawi hijau, dan seledri, yang mengandung zat besi yang tinggi dan dapat menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh.

Ada juga kelompok kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah, kacang hitam, buncis, dan kedelai, yang mengandung zat besi yang tinggi dan dapat menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh.

Deteksi sejak dini adanya indikasi thalasemia perlu dilakukan. Sehingga saat ada indikasi tersebut bisa dilakukan penanganan dan solusi yang tepat.

Baca Juga