POJOKNULIS.COM - Penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-sehari tidak dapat dilepaskan dari setiap orang, baik tua maupun muda. Bagi siswa sekolah sendiri, intensitas penggunaan gawai semakin meningkat sejak pandemi covid-19 melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran online.
Meskipun pembelajaran online menyebabkan siswa terpaku pada gawainya, namun dengan pembelajaran online siswa tetap dapat belajar tanpa harus bertemu secara tatap muka.
Setelah pandemi mereda dan siswa kembali melakukan pembelajaran tatap muka, pembelajaran dengan media digital pun tetap digunakan dengan porsi yang diseimbangkan dengan pembelajaran konvensional.
Semenjak diberlakukan pembelajaran online pada saat pandemi covid-19, guru dan para pendidik ditantang untuk menyajikan pembelajaran yang berbeda dengan biasanya.
Jika biasanya pembelajaran lebih banyak mengandalkan buku dan catatan, dengan digitalisasi pendidikan pembelajaran bisa lebih bervariasi menggunakan presentasi, audio, video atau animasi.
Daripada melarang anak menggunakan gawai terus-terusan, akan lebih baik jika anak bisa menggunakan gawai untuk kegiatan yang lebih positif seperti belajar. Berikut manfaat yang bisa siswa dapatkan dengan digitalisasi pendidikan.
Pengalaman Belajar yang Lebih Baik
Salah satu manfaat dari digitalisasi pendidikan adalah menghilangkan batas geografis sehingga pembelajaran bisa dilaksanakan dengan lebih fleksibel.
Meskipun pembelajaran tatap muka juga penting untuk kemampuan bersosialisasi siswa, tetapi setidaknya dengan pembelajaran dengan media digital siswa tetap bisa mengakses media pembelajaran meskipun berhalangan pergi ke sekolah.
Bahkan dengan pembelajaran via online memungkinkan siswa untuk bertemu secara virtual dengan teman-teman atau pengajar dari luar sekolah, sehingga pergaulan siswa tidak hanya sebatas lingkungan sekolahnya saja. Dengan bertemu dengan orang-orang dari luar sekolahnya juga dapat menambah koneksi dan relasi siswa yang mungkin dapat berguna bagi siswa setelah lulus dari sekolahnya.
Digitalisasi pendidikan dengan pembelajaran online memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan melalui beragam platform yang tersedia. Dari situ juga memungkinkan siswa untuk meningkatkan daya inovasinya dan menemukan ide-ide kreatif dalam setiap kegiatan belajarnya.
Dengan mengembangkan daya inovasi dan ide kreatif, kelak akan berguna dalam bidang profesional maupun akademik sesuai dengan pilihan karirnya di masa mendatang.
Kegiatan belajar dapat terus dilakukan oleh siswa bahkan setelah lulus sekolah karena banyaknya platform yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi lewat media digital.
Proses Administrasi Pendidikan yang Lebih Efektif dan Efisien
Selain berkaitan materi pelajaran, digitalisasi juga sangat membantu dalam urusan administrasi pendidikan.
Dengan terintegrasinya administrasi pendidikan dengan media digital akan memudahkan guru dan tenaga pendidik untuk pengecekan catatan, tugas, absensi dan nilai siswa dengan lebih baik daripada dengan catatan manual.
Misalnya dalam penggunaan Google Form untuk memberikan tugas atau mengadakan evaluasi belajar seperti ulangan harian, penilaian tengah semester atau penilaian akhir semester. Dengan Google Form, data siswa yang sudah mengerjakan dan hasil pekerjaan siswa dapat terkumpulkan dengan baik dan tidak tercecer.
Selain itu kegiatan penilaian dengan Google Form juga dapat menunjukkan hasilnya secara langsung jika menggunakan metode soal pilihan ganda. Siswa menjadi tahu hasil penilaiannya secara langsung sekaligus mengevaluasi kekurangannya sendiri.
Dengan mudahnya proses administrasi pendidikan akan mengurangi beban pekerjaan guru dan tenaga pendidik sehingga mereka bisa lebih fokus untuk menyiapkan materi ajar dan metode pembelajaran yang lebih baik.
Digitalisasi pendidikan sangatlah perlu untuk terus dikembangkan supaya dapat meningkatkan daya saing para pekerja dan profesional di masyarakat.
Digitalisasi diperlukan di berbagai bidang agar dapat menambah pengetahuan dan keahlian masyarakat demi kualitas sumber daya manusia yang semakin baik. (*)