POJOKNULIS.COM - Pandemi covid-19 telah mengubah pandangan masyarakat tentang pentingnya peralihan media ke digital atau digitalisasi. Salah satu sektor yang mengalami digitalisasi adalah sektor pendidikan.
Jika pada umumnya masyarakat lebih mengenal pendidikan ditempuh di sekolah dengan buku dan alat tulis, kini orang-orang telah menyadari bahwa pendidikan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Hal ini tentunya berkat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga media untuk belajar bisa diakses dengan mudah melalui gawai dan koneksi internet.
Pendidikan juga menjadi bisa diakses oleh semua orang tanpa batasan umur, daerah, status sosial, dll.
Selama memiliki gawai dan koneksi internet yang baik disertai semangat untuk belajar yang sungguh-sungguh, maka kegiatan belajar bisa dilakukan.
Sekolah sebagai institusi pendidikan resmi menjadi penting untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan perangkat lunak pendidikan yang interaktif untuk memperkaya proses pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek dalam publikasinya juga menyatakan bahwa digitalisasi pendidikan di sekolah akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan tentang pentingnya teknologi di dunia pendidikan.
Personalisasi pembelajaran penting dilakukan dalam rangka memaksimalkan potensi peserta didik.
Hal ini dilakukan supaya membebaskan siswa dari paradigma pembelajaran lama yang begitu membatasi potensi dan kreativitas mereka.
Diharapkan dengan berkembangnya digitalisasi pendidikan, para pendidik dapat membangun pembelajaran yang lebih efektif sehingga dapat mengembangkan keterampilan individu siswa.
Apa itu Digitalisasi Pendidikan?
Pada pandemi covid-19 yang lalu, pembelajaran tatap muka di sekolah terpaksa dihentikan. Kegiatan pembelajaran pun dilakukan jarak jauh dengan media komunikasi daring seperti WhatsApp, Google Classroom, Zoom, dll.
Meskipun tidak jarang dijumpai di daerah pelosok yang mengalami susah sinyal atau orang tua siswa yang tidak memiliki gawai sehingga dilakukan pembelajaran dengan door-to-door atau dengan media lainnya.
Praktik pembelajaran dengan media digital pada awalnya memang dirasa sulit dan kurang terbiasa dilakukan oleh pendidik maupun peserta didik.
Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan media digital untuk pendidikan semakin banyak digunakan dan semakin dirasakan manfaatnya.
Hal ini tentu tetap harus diimbangi dengan pembelajaran konvensional di dalam kelas maupun di luar kelas, agar peserta didik tidak hanya terpaku pada gawainya.
Secara sederhana digitalisasi pendidikan diartikan sebagai digitalisasi dalam dunia pendidikan yang semula pembelajaran dilakukan dengan tatap muka menggunakan kertas, tempat dan sebagainya namun kini dilakukan melalui media komunikasi digital.
Pembelajaran dilakukan melalui aplikasi dari perangkat elektronik yang terkoneksi dengan internet sehingga menjadi pembelajaran online.
Pembelajaran online dapat dilakukan di semua ranah pendidikan sejak dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Pembelajaran online juga dapat diaplikasikan untuk kursus online atau seminar online yang dapat diakses oleh semua orang.
Pembelajaran dengan media digital yang dapat dilakukan di mana saja membuatnya menjadi lebih fleksibel, efisien dan efektif, sehingga peserta didik bisa lebih termotivasi dalam proses belajar.
Tidak sedikit siswa yang menyukai metode pembelajaran online.
Penggunaan media belajar yang bervariasi seperti menggunakan audio, video, atau animasi dapat membantu siswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik daripada sekedar menggunakan buku teks. (*)