POJOKNULIS.COM - Vape merupakan rokok elektronik yang menghasilkan asap mirip dengan rokok biasa. Risiko kesehatan dari rokok elektrik seringkali dianggap remeh karena rokok elektrik dianggap lebih aman dibandingkan rokok biasa.
Meski rokok elektrik tidak mengandung tembakau, namun mengandung berbagai bahan kimia yang dapat berbahaya bagi tubuh Anda.
Hal ini juga dikemukakan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Menurut WHO, bahaya rokok elektrik disebabkan oleh kandungan nikotin dan zat berbahaya lainnya yang dapat berdampak pada pengguna dan bukan pengguna rokok elektrik.
Perkembangan otak anak-anak dan remaja dipengaruhi oleh efek-efek ini, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung dan paru-paru.
Rokok elektrik atau e-rokok memerlukan cairan yang dipanaskan. E-liquid ini hadir dalam berbagai rasa yang membuat vaping semakin menarik. Meski begitu, ada beberapa bahan kimia dalam cairan ini yang berpotensi membahayakan kesehatan Anda, yaitu:
1. Perasa
Dibandingkan rokok, vaping memiliki daya tarik yang unik yaitu rasa manisnya. Vaping menghasilkan aroma menyenangkan yang tidak seperti bau asap rokok yang tidak sedap.
Lebih dari 75% senyawa diacetyl aromatik, yang dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bertanggung jawab atas daya tarik ini.
2. Nikotin
Nikotin dalam rokok elektrik dapat membuat ketagihan, mirip dengan rokok. Meninggalkan kebiasaan ini dapat menyebabkan penggunanya mengalami perasaan cemas, mudah tersinggung, bahkan depresi.
Selain itu, penggunaan nikotin dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada paru-paru, yang dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Paparan nikotin dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada paru-paru, yang dapat menyebabkan kanker paru-paru secara langsung atau tidak langsung.
Bahaya Vape Bagi Kesehatan Tubuh Kita
Telah disebutkan sebelumnya bahwa uap mengandung zat berbahaya yang dapat membahayakan tubuh. Beberapa dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok elektrik tercantum di bawah ini.
1. Resiko Kanker
Risiko kesehatan dari rokok elektrik juga jelas terkait dengan peningkatan risiko terkena kanker. Risiko ini disebabkan oleh beberapa zat, termasuk nikotin yang terdapat pada asap dan rokok elektrik.
Untuk menghindari berbagai risiko kesehatan yang terkait dengan rokok elektrik, disarankan bagi pengguna untuk berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok, dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin sebagai bagian dari paket pemeriksaan kesehatan Rumah Sakit Siloam.
2. Merusak Pengembangan Otak
Kaum muda dan remaja di bawah usia 25 tahun mungkin berisiko mengalami kerusakan permanen pada perkembangan otak mereka akibat rokok elektrik, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Pasalnya, rokok elektrik mengandung nikotin yang dapat memengaruhi konsentrasi, daya ingat, suasana hati, pengendalian diri, dan memperlambat perkembangan otak.
3. Menyebabkan Rusaknya Paru-paru
Risiko kerusakan paru-paru akibat vaping adalah masalah kesehatan lain yang perlu dipertimbangkan. Acrolein, yang ditemukan dalam rokok elektrik, umumnya digunakan untuk membunuh ganja dan dapat menyebabkan asma, cedera paru-paru akut, dan COPD, menurut American Lung Association.
Selain itu, vitamin E asetat dalam rokok elektronik diduga menyebabkan cedera paru-paru, yang juga dikenal sebagai EVALI (cedera paru terkait penggunaan produk rokok elektronik atau rokok elektronik). Gejalanya berupa rasa tidak nyaman di dada, kesulitan bernapas, hingga potensi kematian akibat gagal napas.
4. Menyebabkan Kecanduan Nikotin
Mereka yang melakukan vape bisa menjadi kecanduan nikotin yang menyertainya. Sebab, nikotin merangsang produksi hormon dopamin yang bisa menyebabkan ketergantungan.
Membebaskan diri dari kecanduan nikotin memang cukup sulit. Ketika seseorang mencoba menghentikan kebiasaan tersebut, biasanya tubuh akan menimbulkan reaksi tertentu seperti rasa cemas, pusing, dan mual.
Selain ketergantungan, mengonsumsi nikotin dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kecanduan. Kejang, depresi pernafasan, dan kematian merupakan beberapa dampak serius dari keracunan nikotin.
5. Menyebabkan Penyakit Jantung
Nikotin dalam rokok elektrik diketahui menyebabkan masalah pada arteri Anda yang merupakan gangguan penyakit jantung. Ketika nikotin memasuki aliran darah, hal itu memicu aktivasi kelenjar adrenal yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah dengan merangsang pelepasan adrenalin dalam tubuh.
Dalam menjaga kesehatan tubuh, penting bagi kita untuk memahami risiko yang terkait dengan penggunaan rokok elektrik atau vape. Meskipun vape dianggap lebih aman daripada rokok konvensional, bukan berarti tidak membawa risiko.
Sebagaimana dikemukakan oleh WHO, kandungan nikotin dan bahan kimia lainnya dalam vape dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan, terutama pada perkembangan otak anak-anak dan remaja.
Bahkan, risiko kanker, kerusakan paru-paru, dan ketergantungan nikotin merupakan beberapa konsekuensi yang harus dipertimbangkan dengan serius oleh para pengguna.
Oleh karena itu, kesadaran akan dampak negatif vaping sangat penting, dan langkah-langkah untuk mengurangi risiko seperti berhenti merokok dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin perlu ditekankan.
Mengingat berbagai risiko yang terkait dengan penggunaan rokok elektrik, perlindungan kesehatan pribadi dan publik menjadi prioritas.
Mulai dari risiko kanker hingga masalah jantung, vape dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang merugikan bagi kesehatan.
Selain itu, ketergantungan nikotin yang mungkin terjadi juga menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, edukasi masyarakat tentang bahaya vaping perlu ditingkatkan, termasuk promosi gaya hidup sehat dan dukungan bagi individu yang ingin keluar dari kebiasaan merokok.
Dengan demikian, kita dapat bersama-sama mengurangi dampak negatif rokok elektrik dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi semua orang.