POJOKNULIS.COM - Wawancara kerja adalah salah satu tahap penting dalam proses rekrutmen. Di sini, pewawancara akan menilai kualifikasi, kemampuan, dan kepribadian Anda sebagai calon karyawan.
Selain pertanyaan-pertanyaan umum tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian Anda, pewawancara juga sering menanyakan hal-hal pribadi yang mungkin membuat Anda bingung atau tidak nyaman.
Namun, jangan khawatir. Pertanyaan-pertanyaan tentang pribadi ini bukanlah jebakan atau sebuah cara untuk mengintimidasi Anda.
Pewawancara memiliki tujuan tertentu saat menanyakan hal-hal pribadi, yaitu untuk mengenal Anda lebih dalam dan melihat apakah Anda cocok dengan budaya perusahaan, nilai-nilai organisasi, dan visi-misi perusahaan.
Lalu, apa saja yang ingin diketahui pewawancara saat menanyakan hal-hal pribadi tentang Anda?
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin menjadi tujuan pewawancara:
1. Motivasi Anda
Pewawancara ingin tahu apa yang mendorong Anda untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.
Apakah Anda benar-benar tertarik dengan bidang pekerjaan, produk, atau layanan perusahaan? Apakah Anda memiliki tujuan karir yang jelas dan sesuai dengan posisi yang dilamar? Apakah Anda memiliki passion atau minat khusus yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut?
Dengan mengetahui motivasi Anda, pewawancara bisa melihat seberapa besar komitmen, dedikasi, dan loyalitas Anda terhadap perusahaan.
Pewawancara juga bisa menilai apakah Anda memiliki inisiatif, kreativitas, dan semangat belajar yang tinggi untuk mengembangkan diri dan perusahaan.
Contoh pertanyaan-pertanyaan pribadi yang berkaitan dengan motivasi Anda adalah:
- Mengapa Anda tertarik untuk bekerja di perusahaan kami?
- Apa yang membuat Anda memilih bidang pekerjaan ini?
- Apa tujuan karir Anda dalam jangka pendek dan jangka panjang?
- Apa yang membuat Anda bersemangat untuk bangun pagi dan bekerja?
2. Kepribadian Anda
Pewawancara ingin tahu bagaimana karakter, sifat, dan sikap Anda sebagai individu.
Apakah Anda orang yang mudah bergaul, ramah, dan komunikatif? Apakah Anda orang yang jujur, bertanggung jawab, dan disiplin? Apakah Anda orang yang fleksibel, adaptif, dan terbuka terhadap perubahan? Apakah Anda orang yang positif, optimis, dan solutif?
Dengan mengetahui kepribadian Anda, pewawancara bisa melihat apakah Anda cocok dengan budaya perusahaan dan tim kerja. Pewawancara juga bisa menilai apakah Anda memiliki etos kerja yang baik, etika profesional yang tinggi, dan integritas moral yang kuat.
Contoh pertanyaan-pertanyaan pribadi yang berkaitan dengan kepribadian Anda adalah:
- Ceritakan tentang diri Anda.
- Bagaimana cara Anda mengatasi stres atau tekanan di tempat kerja?
- Bagaimana cara Anda bekerja sama dengan orang lain dalam tim?
- Bagaimana cara Anda menyelesaikan konflik atau masalah di tempat kerja?
3. Kelebihan dan Kekurangan Anda
Pewawancara ingin tahu apa saja kelebihan dan kekurangan Anda sebagai calon karyawan.
Apa saja keunggulan atau keahlian khusus yang bisa Anda bawa ke perusahaan? Apa saja tantangan atau hambatan yang mungkin mengganggu kinerja atau produktivitas Anda? Bagaimana cara Anda mengembangkan kelebihan dan mengatasi kekurangan Anda?
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan Anda, pewawancara bisa melihat seberapa besar potensi dan kesiapan Anda untuk bekerja di perusahaan.
Pewawancara juga bisa menilai apakah Anda memiliki kesadaran diri, kejujuran, dan kerendahan hati untuk mengakui kelebihan dan kekurangan Anda.
Contoh pertanyaan-pertanyaan pribadi yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan Anda adalah:
- Apa saja kelebihan atau keahlian khusus yang Anda miliki?
- Apa saja kekurangan atau tantangan yang Anda hadapi?
- Bagaimana cara Anda memaksimalkan kelebihan atau keahlian khusus Anda?
- Bagaimana cara Anda mengatasi kekurangan atau tantangan Anda?
Jadi jangan salah paham dulu jika pewawancara menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi pada Anda dalam proses wawancara kerja. Kenali juga jenis pertanyaan yang diajukan.
Jika memang masih relevan dengan pekerjaan atau bidang pekerjaan yang Anda lamar, tidak ada salahnya untuk menjawabnya dengan sopan dan proporsional.
Namun jika pertanyaan yang ditujukan memang jauh dari konteks lingkungan pekerjaan yang ditawarkan, Anda juga berhak untuk menolak menjawabnya. Meski demikian, perlu diingat pula penolakan yang Anda sampaikan harus tetap santun dan sopan.