POJOKNULIS.COM - Selain upah yang menjanjikan, lingkungan kantor atau pekerjaan yang kondusif dan nyaman menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan saat memilih pekerjaan. Sebelum bekerja, penting untuk melakukan riset terkait lingkungan kerja kantor.
Kantor adalah tempat di mana kita menghabiskan sebagian besar waktu kita selama seminggu. Sayangnya, tidak semua kantor memiliki lingkungan kerja yang baik.
Beberapa kantor bahkan dapat dikategorikan sebagai "kantor toxic". Apa saja ciri-ciri kantor toxic yang harus diwaspadai?
Berikut adalah tanda lingkungan kerja atau kantor toxic yang harus Anda ketahui.
Komunikasi yang buruk
Salah satu ciri yang paling umum dari kantor toxic adalah komunikasi yang buruk antara rekan kerja. Informasi yang penting seringkali tidak disampaikan dengan jelas atau bahkan disembunyikan.
Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman di tempat kerja. Komunikasi punya peranan penting dalam sebuah pekerjaan, jika komunikasi tidak berjalan akan berdampak pada tidak optimalnya kinerja baik itu individu atau secara kelompok.
Kekerasan verbal dan mobbing
Di kantor toxic, kekerasan verbal dan mobbing seringkali terjadi. Rekan kerja mungkin menggunakan kata-kata yang kasar atau menghina satu sama lain.
Perundungan atau mobbing juga dapat terjadi, di mana seorang karyawan menjadi korban intimidasi. Dan juga mendapatkan perlakuan diskriminatif secara terus-menerus.
Kurangnya dukungan dan penghargaan
Ciri selanjutnya dari kantor toxic ialah manajemen sering kali tidak memberikan dukungan yang cukup kepada karyawan. Mereka tidak memberikan perhatian yang memadai terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh staf.
Selain itu, kurangnya penghargaan dan pengakuan terhadap pencapaian karyawan juga dapat menjadi ciri khas kantor toxic. Disini fungsi reward dan punishment tidak dijalankan secara proporsional.
Lingkungan yang stres dan tertekan
Lingkungan kerja yang stres dan tertekan adalah salah satu ciri utama dari kantor toxic. Karyawan sering merasa ditekan oleh beban kerja yang berlebihan, tenggat waktu yang ketat, dan harapan yang tidak realistis.
Hal ini dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi dan mempengaruhi kesejahteraan mental dan fisik karyawan. Padahal, karyawan atau pekerja sangat menginginkan adanya lingkungan yang suportif.
Ketidakadilan dan favoritisme
Ketidakadilan dan favoritisme adalah ciri-ciri yang sering terlihat di kantor yang toxic.
Manajemen memperlakukan karyawan secara tidak adil dan memberikan perlakuan khusus kepada beberapa individu, seringkali hanya berdasarkan hubungan pribadi atau preferensi pribadi.
Hal ini dapat menciptakan ketidakpuasan di antara karyawan dan merusak hubungan tim. Dibutuhkan ketegasan dan kebijaksanaan dari atasan, agar keadilan di tempat kerja bisa diwujudkan.
Ketidakjelasan mengenai peran dan tanggung jawab
Di kantor toxic, seringkali tidak ada kejelasan mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing karyawan.
Ini dapat menyebabkan konflik antar tim dan kebingungan dalam melaksanakan tugas. Ketidakjelasan ini juga dapat menciptakan perasaan tidak aman dan tidak nyaman di tempat kerja.
Tidak adanya keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi
Kantor toxic seringkali tidak mendorong keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi.
Karyawan seringkali diharapkan untuk bekerja lembur atau bahkan tidak mendapatkan waktu libur yang cukup. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup karyawan.
Ketidakmampuan untuk berkembang dan maju
Kantor toxic sering kali tidak memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkembang dan maju dalam karier mereka.
Pelatihan dan pengembangan sering diabaikan, dan karyawan tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka. Hal ini dapat menjadikan karyawan merasa terjebak dan tidak termotivasi di tempat kerja.
Bekerja di kantor yang toxic, atau kantor dengan lingkungan yang tidak sehat secara psikis dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kesejahteraan dan keseimbangan hidup seseorang.
Tidak hanya dapat memengaruhi kualitas pekerjaan yang dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Jika Anda merasa terjebak di kantor yang toxic, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan Anda.
Cara Bertahan Bekerja di Lingkungan Kantor yang Toxic
Pertama-tama, penting untuk mengenali tanda-tanda kantor yang toxic. Beberapa tanda yang umum termasuk adanya kekerasan verbal, intimidasi, penyalahgunaan kekuasaan, gossip yang merusak reputasi, serta kurangnya dukungan dan penghargaan dari atasan atau rekan kerja.
Jika Anda mengalami beberapa atau semua tanda ini, kemungkinan besar Anda bekerja di kantor yang toxic. Untuk itu mulailah persiapkan mental dan pola pikir Anda, agar tidak terpengaruh kultur kantor tersebut.
Jaga kesehatan fisik dan mental
Anda Bekerja di kantor toxic dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan depresi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.
Tetap aktif dengan berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, cari waktu untuk beristirahat dan melepaskan diri dari lingkungan kantor melalui kegiatan yang Anda nikmati di luar pekerjaan.
Atur batasan dan jangan terlibat dalam drama kantor
Dalam kantor yang toxic, seringkali drama dan konflik antar rekan kerja menjadi hal yang umum. Untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan Anda, penting untuk mengatur batasan dan tidak terlibat dalam drama tersebut.
Hindari memperluas atau memperburuk situasi dengan terlibat dalam gosip atau konflik. Fokuslah pada pekerjaan Anda sendiri dan jalin hubungan yang positif dengan rekan kerja yang memiliki pandangan yang sama.
Cari dukungan dari luar
Mendapatkan dukungan dari orang-orang di luar kantor dapat membantu melalui masa sulit ini. Cari teman atau anggota keluarga yang dapat mendengarkan keluhan dan memberikan nasihat yang baik.
Terkadang, hanya dengan berbagi pengalaman dengan orang lain dapat memberikan pemahaman. Dan juga solusi yang dapat membantu Anda menghadapi situasi tersebut.
Jelajahi opsi pekerjaan lain
Jika situasi di kantor yang toxic tidak membaik dan terus memengaruhi kesehatan dan kebahagiaan Anda, pertimbangkan untuk menjelajahi opsi pekerjaan lain.
Mulailah mencari peluang pekerjaan di tempat lain yang menawarkan lingkungan kerja yang lebih sehat dan lebih mendukung.
Jangan ragu untuk meninggalkan kantor toxic jika itu adalah langkah yang terbaik bagi Anda. Resign bisa menjadi solusi, ketika kantor dirasa sudah sangat toxic dan sudah tidak dapat ditolerir lagi.
Jaga motivasi dan tujuan Anda
Terakhir, tetaplah fokus pada motivasi dan tujuan Anda di dunia kerja. Jangan biarkan kantor toxic menghalangi impian dan ambisi Anda.
Tetaplah bersemangat dan cari cara untuk terus berkembang, baik melalui pengembangan keterampilan atau pencarian peluang baru. Ingatlah bahwa meskipun situasinya mungkin sulit, Anda tetap memiliki kendali atas masa depan karier Anda.
Bekerja di kantor yang toxic bisa sangat menantang, tetapi dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga kesehatan dan kebahagiaan Anda.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan, seperti konselor atau psikolog, untuk membantu Anda menghadapi situasi tersebut. Ingatlah bahwa Anda pantas mendapatkan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung!