POJOKNULIS.COM - Bulan suci Ramadhan menjadi bulan yang istimewa bagi setiap umat Islam. Bulan ini juga diyakini menjadi bulan yang penuh dengan keberkahan.
Pada bulan Ramadhan juga terdapat beberapa tradisi yang sangat khas di Indonesia. Salah satu tradisi yang khas di Indonesia pada bulan Ramadhan yaitu tradisi takbir keliling.
Tradisi takbir keliling sangat dinantikan oleh umat Islam di Indonesia pada bulan Ramadhan. Tradisi ini sangat dinantikan karena menghadirkan keseruan dan kehangatan di bulan Ramadhan.
Mengenal Tradisi Takbir Keliling
Tradisi takbir keliling diyakini berasal dari praktik yang dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW. Para sahabat Rasulullah mengumandangkan takbir untuk memperingatkan warga akan mendekatnya Hari Raya Idul Fitri.
Selain sebagai ibadah, kegiatan ini juga merupakan wujud kebersamaan antar sesama umat Muslim. Melalui takbir keliling, umat Muslim dapat merasakan kebersaman sehingga dapat memperkuat persaudaraan.
Tradisi takbir keliling memiliki arti kegiatan berkeliling daerah untuk mengumandangkan takbir. Tradisi ini dilakukan secara berkelompok, dengan tujuan menyebarkan kegembiraan kepada seluruh masyarakat.
Pelaksanaan Tradisi Takbir Keliling
Pelaksanaan tradisi takbir keliling dimulai pada malam takbiran, biasanya pada malam ke-29 atau ke-30 bulan Ramadhan. Pelaksanaan tradisi ini tergantung pada penentuan awal bulan Syawal.
Sebelum memulai tradisi ini, para peserta takbir keliling akan berkumpul di masjid atau tempat terbuka. Salah satu orang biasanya membawa peralatan untuk bunyi-bunyian seperti bedug, petasan atau terompet.
Setelah waktu Maghrib, para peserta akan berjalan atau menaiki kendaraan sambil mengumandangkan takbir. Tak lupa mereka juga memukul bedug dengan irama yang khas agar semakin meriah.
Kebersamaan dan Persaudaraan
Tradisi takbir keliling tidak hanya dilakukan untuk sekadar kegiatan berkeliling dan bersenang-senang saja. Namun, tradisi ini menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara masyarakat.
Selama perjalanan, para peserta takbir keliling saling bertegur sapa dan berbagi keceriaan dengan warga. Hal ini dapat menciptakan suasana yang hangat dan penuh keakraban di tengah malam Ramadhan.
Partisipasi Masyarakat
Tradisi takbir keliling dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Tradisi takbir keliling tidak mengenal batasan usia, gender, atau status sosial.
Semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua boleh mengikuti kegiatan ini. Bahkan, warga yang di pinggir jalan banyak juga yang bergabung dengan para rombongan.
Hal ini berarti tradisi takbir keliling memiliki daya tarik yang besar bagi masyarakat. Karena tradisi ini dapat menyatukan keberagaman di kalangan masyarakat.
Makna Spiritualitas
Makna utama tradisi takbir keliling adalah untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Hal ini tercermin ketika mengumandangkan takbir dan zikir di malam-malam Ramadhan.
Umat Islam selalu diingatkan akan keberadaan dan kebesaran sang pencipta yaitu Allah SWT. Mereka juga diingatkan untuk memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan.
Tradisi takbir keliling menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Serta menjadi cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam menjalani ibadah.
Tradisi takbir keliling adalah bagian yang tidak boleh dilewatkan dari bulan Ramadhan di Indonesia. Tradisi takbir keliling adalah salah satu bentuk kegembiraan dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Dengan melakukan kegiatan ini, masyarakat dapat merasakan kebersamaan sesama umat Muslim. Melalui tradisi takbir keliling, persaudaraan sesama umat Muslim akan dapat terus terjaga.
Oleh karena itu, tradisi ini tidak boleh hilang di era modern seperti sekarang. Marilah jaga terus tradisi takbir lebaran, agar penyambutan Hari Raya Idul Fitri semakin meriah.