Mengenal Fungsi Imbuhan Serta Penggunaannya

POJOKNULIS.COM - Imbuhan adalah kata atau bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar, baik di awal, di akhir, di tengah atau bahkan gabungan di antara ketiganya untuk membentuk sebuah kata baru.

Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, imbuhan berarti bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru; afiks.

Imbuhan juga dapat diartikan sebagai bentuk linguistik dalam suatu kata yang merupakan unsur langsung, bukan kata ataupun pokok kata.

Imbuhan mengubah leksem menjadi kata yang mempunyai arti lengkap, seperti memiliki subjek, predikat dan objek. Proses pemberian imbuhan ini kemudian disebut sebagai afiksasi.

Misalnya kata dasar makan, akan berubah makna jika diberi imbuhan -an pada akhir kata menjadi “makanan”. Karena kata makan merupakan bentuk kata kerja dan makanan merupakan bentuk kata benda yang memiliki arti yang berbeda.

Sehingga kata imbuhan atau afiks memiliki peranan yang cukup penting dalam pembentukan sebuah kata dasar menjadi kata yang lebih jelas karena sudah diberi imbuhan.

Menurut Kridalaksana (2009:28-31) imbuhan adalah proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks. Ia mendeskripsikan imbuhan sebagai proses atau hasil penambahan afiks atau imbuhan pada dasar.

Fungsi Imbuhan Serta Penggunaannya

Fungsi Imbuhan dalam Bahasa Indonesia

Imbuhan berfungsi untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda, kata sifat hingga kata kerja. Misalnya, kata dasar “batu” bisa menjadi kata sifat bila mendapatkan imbuhan mem- menjadi “membatu”.

Berikut ini adalah beberapa fungsi imbuhan yang sebaiknya dipahami:

Membentuk Kata Benda

Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu pada benda, manusia, dan binatang. Kata benda sangat penting dalam sebuah kalimat, karena digunakan sebagai subjek.

Kata benda biasanya berfungsi sebagai subjek, objek dan pelengkap bila predikatnya kata kerja, diikuti kata sifat dan tidak bisa diingkatkan dengan kata tidak.

Kata imbuhan yang biasanya dibutuhkan untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda, seperti pen-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, pen-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contohnya seperti perkantoran (per-an), minuman (-an) dan wartawan (-wan).

Contoh kata benda dalam sebuah kalimat adalah:

  • Minuman itu untuk tim yang sedang bertanding.
  • Gadis itu seorang pelukis yang handal.
  • Jeano membawa banyak jajan untuk perbekalan selama perjalanan.

Membentuk Kata Kerja

Kata kerja adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Kata kerja memiliki fungsi utama sebagai predikat, bermakna sebagai proses atau keadaan, bermakna sebagai keadaan, dan tidak bisa digabungkan dengan adverbial.

Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata kerja, seperti me-, mem-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Misalnya, menari, berkuda atau bernyanyi.

Contoh kata kerja dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut:

  • Ayah membakar sampah di belakang rumah.
  • Jinan memeluk Nana dengan sangat erat.
  • Surya berlari setiap pagi.

Membentuk Kata Sifat

Jenis Imbuhan dan Maknanya

Kata sifat atau disebut juga adjektiva adalah kata yang digunakan untuk mengubah kata benda atau kata ganti sehingga membuatnya menjadi lebih spesifik. Kata sifat dapat digunakan untuk menjelaskan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas atau bahkan untuk menekankan suatu kata.

Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata sifat, meliputi –i, -wi, -iah, ter-, -er, -al, -ik, dan –is. Misalnya seperti kata agamis, manusiawi, duniawi atau ilmiah.

Contoh kata sifat dalam sebuah kalimat adalah:

  • Nita memperlakukan pembantunya dengan tidak manusiawi.
  • Farah merupakan siswa terpintar di kelasnya.
  • Bagi Nara, Jericho merupakan orang yang terpenting dalam hidupnya.

Membentuk Kata Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang digunakan untuk menghitung jumlah atau untuk menentukan urutan dalam suatu rangkaian angka. Posisi kata bilangan biasanya sebelum kata benda untuk memberikan keterangan yang berhubungan dengan jumlah.

Imbuhan yang biasa digunakan untuk membentuk kata bilangan antara lain: se-, ke, ber- dan masih banyak macamnya. Contoh, ketiga, sebelas, bertujuh.

Contoh kata bilangan dalam sebuah kalimat, adalah sebagai berikut:

  • Sembilan peserta dalam lomba ini dikarantina selama empat bulan.
  • Ia mengulangi kesalahannya lagi sudah keempat kalinya.
  • Mereka pergi hanya berlima saja.

Membentuk Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk memberikan keterangan dalam suatu kalimat, baik keterangan tempat, waktu, alat, sebab akibat atau lainnya.

Kata keterangan berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai kata sebelum atau sesudahnya dalam satu kalimat. Kata keterangan hanya berupa satu kata, bukan bentuk frasa maupun klausa.

Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata keterangan adalah di, se-nya ; -nya ; -an. Misalnya, sebenarnya, mati-matian, sebaik-baiknya.

Contoh kata keterangan dalam suatu kalimat, seperti:

  • Mateo menjadi juara pertama pertandingan basket di sekolah.
  • Karina berjuang mati-matian untuk sembuh dari kanker yang dideritanya.
  • Ia menjaga adiknya dengan sebaik-baiknya.

Nah, setelah membaca ulasan tersebut semoga semakin menambah wawasan teman-teman terkait fungsi imbuhan beserta bagaimana cara penggunaannya ya!

Baca Juga