POJOKNULIS.COM - Playgroup adalah salah satu jenis pendidikan anak usia dini (PAUD) yang ditujukan untuk anak berusia 3-5 tahun atau lebih muda. Playgroup berbeda dengan taman kanak-kanak (TK), karena lebih menekankan pada kegiatan bermain daripada belajar akademik.
Playgroup juga berfungsi untuk mengenalkan sekolah pada anak, sebelum mereka masuk ke jenjang pendidikan formal selanjutnya. Playgroup bisa menjadi pilihan yang baik untuk orang tua yang ingin memberikan stimulasi dan sosialisasi bagi anak sejak usia dini.
Namun, sebelum mendaftarkan anak masuk playgroup, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh orang tua, agar anak bisa beradaptasi dengan baik dan mendapatkan manfaat maksimal dari playgroup.
Berikut adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh orang tua sebelum mendaftarkan anak masuk playgroup:
1. Keinginan untuk bereksplorasi
Anak yang akan masuk playgroup harus memiliki keinginan untuk bereksplorasi atau mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Anak yang suka bereksplorasi akan lebih mudah belajar hal-hal baru melalui proses bermain. Anak yang suka bereksplorasi juga akan lebih antusias dan penasaran saat mengikuti kegiatan di playgroup.
Orang tua bisa menumbuhkan keinginan untuk bereksplorasi pada anak dengan cara mengajaknya bermain di luar rumah, memberikan mainan atau bahan-bahan yang bisa digunakan untuk berkreasi, atau membacakan buku-buku bergambar yang menarik bagi anak.
Orang tua juga harus memberikan dukungan dan pujian kepada anak saat ia mencoba hal-hal baru atau menunjukkan kemampuan barunya.
2. Kemampuan untuk mengikuti arahan
Anak yang akan masuk playgroup harus memiliki kemampuan untuk mengikuti arahan atau instruksi dari guru. Anak yang bisa mengikuti arahan akan lebih mudah mematuhi aturan-aturan yang ada di playgroup, seperti meletakkan tas di tempatnya, mengikuti jadwal kegiatan, atau membersihkan mainan setelah selesai bermain.
Orang tua bisa melatih kemampuan untuk mengikuti arahan pada anak dengan cara memberikan tugas-tugas sederhana di rumah, seperti merapikan mainan, menyiram tanaman, atau membantu mencuci piring.
Orang tua juga harus memberikan penjelasan dan alasan mengapa anak harus melakukan tugas-tugas tersebut, serta memberikan penghargaan atau hadiah jika anak berhasil melakukannya.
3. Kesiapan diri untuk aktivitas baru
Anak yang akan masuk playgroup harus memiliki kesiapan diri untuk melakukan aktivitas baru. Anak yang siap untuk aktivitas baru akan lebih terbuka dan fleksibel saat menghadapi situasi atau tantangan baru di playgroup, seperti bertemu teman-teman baru, belajar menggunakan alat-alat baru, atau mencoba permainan-permainan baru.
Orang tua bisa meningkatkan kesiapan diri untuk aktivitas baru pada anak dengan cara memberikan variasi kegiatan di rumah, seperti mengajaknya bermain permainan-permainan edukatif, mendengarkan musik-musik berbeda, atau mencicipi makanan-makanan baru.
Orang tua juga harus menunjukkan sikap positif dan antusias saat mencoba hal-hal baru bersama anak, serta memberikan dorongan dan motivasi kepada anak saat ia mengalami kesulitan atau rasa takut.
4. Kemampuan untuk berbicara
Anak yang akan masuk playgroup harus memiliki kemampuan untuk berbicara. Anak yang bisa berbicara akan lebih mudah berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya di playgroup, seperti mengutarakan keinginan, perasaan, atau pendapatnya, mengajukan pertanyaan, atau memberikan tanggapan. Anak yang bisa berbicara juga akan lebih mudah belajar bahasa dan kosakata baru di playgroup.
Orang tua bisa mengembangkan kemampuan untuk berbicara pada anak dengan cara berbicara dengan anak secara rutin dan intensif, seperti mengajaknya bercerita, bercanda, atau bernyanyi bersama, membacakan cerita atau dongeng, atau menanyakan hal-hal yang menarik bagi anak.
Orang tua juga harus mendengarkan dan merespon apa yang dikatakan oleh anak dengan baik, serta memperbaiki kesalahan-kesalahan pengucapan atau tata bahasa yang dilakukan oleh anak.
5. Memahami empati
Anak yang akan masuk playgroup harus memiliki kemampuan untuk memahami empati. Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Anak yang memiliki empati akan lebih mudah bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain di playgroup, seperti menolong teman yang kesulitan, berbagi mainan, atau menghibur teman yang sedih.
Orang tua bisa menanamkan empati pada anak dengan cara memberikan contoh dan teladan yang baik, seperti menunjukkan rasa sayang, peduli, atau hormat kepada orang lain, mengucapkan terima kasih, maaf, atau tolong saat perlu, atau membantu orang lain yang membutuhkan.
Orang tua juga harus mengajarkan anak untuk mengenali dan mengekspresikan emosinya dengan tepat, serta menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di antara orang lain.
Jadi, sebelum mendaftarkan anak masuk playgroup, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, mereka harus memahami kebutuhan dan kesiapan anak. Dengan memperhatikan perkembangan fisik dan kognitif anak, orang tua dapat memilih program playgroup yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Selain itu, orang tua juga perlu mengevaluasi kematangan sosial dan emosional anak untuk memastikan mereka siap untuk menghadiri playgroup. Orang tua juga harus mempersiapkan anak secara emosional untuk memulai pengalaman baru di playgroup.
Komunikasikan dengan anak tentang apa yang diharapkan di playgroup, jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang teman-teman baru, kegiatan bermain, dan pengasuh yang akan merawat mereka. Ini akan membantu anak merasa lebih siap dan nyaman saat memulai perjalanan mereka di playgroup.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik sebelum mendaftarkan anak masuk playgroup, orang tua dapat memberikan fondasi yang kuat bagi anak mereka untuk belajar dan berkembang.
Dari pemahaman akan kebutuhan anak hingga memilih playgroup yang tepat, setiap langkah persiapan ini memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman positif dan sukses bagi anak dalam menghadiri playgroup.
Jadi, mari kita siapkan segala sesuatu dengan baik dan berikan anak kita kesempatan terbaik di awal perjalanan pendidikan mereka.