POJOKNULIS.COM - Ihram adalah pakaian khusus yang dikenakan oleh jamaah haji saat memasuki miqat, titik masuk ke Tanah Suci.
Setelah memakai ihram, terdapat sejumlah larangan yang harus diikuti oleh jamaah haji.
Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian, kesederhanaan, dan kesatuan spiritual dalam perjalanan haji.
Kali ini kita akan membahas sepuluh larangan yang harus dihindari oleh jamaah haji setelah memakai ihram.
Larangan Memotong Rambut atau Kuku
Setelah memakai ihram, jamaah haji dilarang memotong rambut atau kuku mereka. Hal ini berlaku baik untuk pria maupun wanita.
Larangan ini berlaku sampai saat melempar Jumrah di Mina pada hari-hari tertentu. Setelah melaksanakan ritual ini, jamaah haji dapat memotong rambut mereka sebagai tanda penyelesaian umrah atau haji.
Larangan Menggunakan Minyak Wangi
Jamaah haji tidak diperbolehkan menggunakan minyak wangi atau parfum setelah memakai ihram.
Ini termasuk penggunaan minyak wangi atau produk yang mengandung aroma yang kuat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesederhanaan dan menghindari pengaruh dunia duniawi selama perjalanan haji.
Larangan Menggunakan Makeup
Selama berada dalam ihram, jamaah haji dilarang menggunakan makeup atau kosmetik apa pun, baik bagi wanita maupun pria.
Hal ini termasuk penggunaan foundation, lipstik, eyeliner, atau produk kecantikan lainnya. Jamaah haji diminta untuk menunjukkan kehormatan dan kesederhanaan dalam penampilan mereka.
Larangan Berburu atau Mengganggu Hewan
Jamaah haji dilarang berburu, membunuh, atau mengganggu hewan apapun selama berada dalam ihram.
Hal ini mencakup larangan berburu binatang, menangkap ikan, atau merusak habitat hewan. Menghormati makhluk hidup lainnya adalah prinsip penting dalam perjalanan haji.
Larangan Memakai Pakaian Jahat
Setelah memakai ihram, jamaah haji dilarang memakai pakaian yang terkenal sebagai pakaian jahat atau pakaian yang melambangkan kemewahan atau keangkuhan.
Jamaah haji harus mengenakan pakaian yang sederhana, tidak menonjolkan status sosial atau kekayaan.
Larangan Memotong Tanaman
Jamaah haji dilarang memotong atau merusak tanaman apapun di Tanah Suci. Hal ini termasuk larangan memetik bunga, mematahkan cabang pohon, atau merusak tumbuhan lainnya.
Jamaah haji diminta untuk menjaga kelestarian alam dan menghormati tanaman yang ada di sekitar mereka.
Larangan Melakukan Aktivitas Seksual
Selama berada dalam ihram, jamaah haji dilarang melakukan aktivitas seksual. Ini mencakup larangan hubungan suami istri atau melakukan hal-hal yang bersifat seksual.
Jamaah haji harus fokus pada ibadah dan menjaga kesucian spiritual selama perjalanan haji.
Larangan Memburu atau Mengusir Burung di Tanah Haram
Jamaah haji dilarang memburu burung atau mengusir burung di Tanah Haram. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketenangan dan kesejukan lingkungan di sekitar Ka'bah dan Masjidil Haram.
Jamaah haji diminta untuk menghormati lingkungan dan tidak mengganggu kehidupan hewan di sekitar mereka.
Larangan Memakai Tanda Pengenal atau Simbolisme Politik
Jamaah haji dilarang memakai tanda pengenal atau simbolisme politik saat berada dalam ihram.
Hal ini mencakup larangan memakai atribut yang menunjukkan afiliasi politik, suku, atau golongan tertentu. Jamaah haji diharapkan bersatu dalam kesatuan spiritual tanpa memperlihatkan perbedaan sosial atau politik.
Larangan Mengonsumsi Makanan yang Dilarang
Selama berada dalam ihram, jamaah haji dilarang mengonsumsi makanan tertentu, seperti daging unta, unta betina, atau produk yang mengandung daging unta.
Larangan ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan dan perlindungan hewan di Tanah Suci.
Setelah memakai ihram, jamaah haji harus mematuhi sejumlah larangan yang ditetapkan. Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian, kesederhanaan, dan kesatuan spiritual dalam perjalanan haji.
Dari larangan memotong rambut atau kuku hingga larangan menggunakan minyak wangi atau makeup, jamaah haji diharapkan untuk menjaga ketekunan dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah haji.
Dengan mengikuti larangan-larangan ini, jamaah haji dapat memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Allah dan menjalani perjalanan haji dengan penuh rasa hormat dan kesalehan.
Tata Cara Memakai Ihram
Ihram adalah pakaian khusus yang dikenakan oleh jamaah haji saat memasuki miqat, titik masuk ke Tanah Suci.
Memakai ihram adalah salah satu langkah penting dalam melaksanakan ibadah haji. Berikut ini adalah tata cara memakai ihram yang benar:
1. Niat
Sebelum memakai ihram, seorang jamaah haji harus berniat untuk melaksanakan ibadah haji.
Niat ini harus diucapkan dalam hati, dengan tekad yang kuat untuk menjalankan semua rukun dan tuntutan ibadah haji.
2. Mandi dan Bersihkan Diri
Sebelum memakai ihram, sebaiknya jamaah haji mandi untuk membersihkan diri. Ini adalah bagian dari persiapan spiritual sebelum memasuki keadaan ihram.
Pastikan untuk membersihkan tubuh dengan baik dan memastikan kebersihan keseluruhan.
3. Pilih Pakaian Ihram yang Tepat
Terdapat dua lembar kain putih tanpa jahitan pada pakaian ihram. Lembaran pertama digunakan untuk melilitkan tubuh bagian atas, dan lembaran kedua digunakan untuk menutup bagian bawah tubuh.
Pastikan memilih pakaian ihram yang longgar dan nyaman untuk dipakai selama perjalanan haji.
4. Posisi Ihram bagi Laki-laki
Berikut adalah tatacara dan aturan memakai ihram bagi jamaah laki-laki.
- Ikat pakaian ihram bagian atas di sekitar tubuh dari bahu ke bawah.
- Biarkan bahu kiri terbuka, tidak tertutup pakaian ihram.
- Pakaian ihram bagian bawah harus dililitkan di sekitar pinggang dan dibiarkan terbuka di bagian bawah, menggantung bebas.
5. Posisi Ihram bagi Perempuan
Berikut adalah tatacara dan aturan memakai ihram bagi jamaah perempuan.
- Pakaian ihram bagian atas harus dikenakan dengan cara yang sama seperti laki-laki, yaitu dililitkan di sekitar tubuh dari bahu ke bawah.
- Pakaian ihram bagian bawah dapat dikenakan dengan cara dililitkan di sekitar tubuh dari pinggang ke bawah atau dibiarkan longgar menutupi seluruh tubuh bagian bawah.
6. Membaca Niat Ihram
Setelah memakai ihram dengan benar, jamaah haji harus membaca niat ihram. Niat ini dapat diucapkan dalam hati dengan tekad yang kuat untuk menjalankan ibadah haji.
Jamaah haji dapat mengucapkan niat sebagai berikut: "Labbaik Allahumma hajjan" yang artinya "Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah, untuk melaksanakan haji."
7. Larangan-larangan Setelah Memakai Ihram
Setelah memakai ihram, jamaah haji harus mematuhi sejumlah larangan yang ditetapkan. Ini termasuk larangan memotong rambut atau kuku, menggunakan minyak wangi, makeup, atau pakaian jahat, serta larangan melakukan aktivitas seksual.
Jamaah haji juga dilarang memburu atau mengusir hewan, memotong tanaman, dan mengonsumsi makanan yang dilarang.
8. Memulai Ibadah Haji
Setelah memakai ihram dan melaksanakan semua persiapan, jamaah haji siap untuk memulai ibadah haji.
Perjalanan menuju Tanah Suci dimulai, dan jamaah haji harus menjaga kesucian, kesederhanaan, dan kesalehan spiritual sepanjang perjalanan haji.
Memakai ihram adalah langkah penting dalam ibadah haji. Dengan mengikuti tata cara yang benar, jamaah haji dapat memastikan bahwa mereka memasuki keadaan ihram dengan benar dan siap menjalankan semua tuntutan dan larangan yang berkaitan.
Penting untuk mengikuti petunjuk dan tata cara yang benar agar perjalanan haji berjalan dengan lancar dan diterima oleh Allah SWT. (*)