POJOKNULIS.COM – Permasalahan kesehatan yang cukup menjadi perhatian bagi semua kalangan baik masyarakat dan juga pemerintah salah satunya ialah stunting.
Penyakit yang terjadi pada bayi lahir dan anak-anak balita ini cukup penting untuk dibahas karena bisa menggangu tumbuh kembang anak dan menghambat perkembangan sang anak.
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak memadai selama periode waktu yang lama, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
Dimana saat anak stunting ini akan mengalami keterlambatan pertumbuhan yang ditandai salah satunya dengan tinggi badan anak yang berbeda dengan anak seusianya.
Anak yang mengalami gejala stunting ini disebabkan karena kurangnya nutrisi asam folat, atau vitamin B9, yang berperan penting dalam mencegah stunting karena membantu pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan sel.
Kekurangan nutrisi ini bisa disebabkan asupan nutrisi sang ibu saat mengandung hingga anak lahir. Sehingga penting untuk menjaga asupan nutrisi terutama asam folat untuk mencegah terjadinya stunting.
Berikut adalah lima makanan kaya asam folat yang dapat membantu mencegah stunting:
1. Buah Rasa Asam
Makanan yang mengandung asam folat dan sangat direkomendasikan pertama ialah buah-buahan degan rasa yang asam.
Buah-buahan seperti jeruk, lemon, dan strawberry tidak hanya menyegarkan tetapi juga sumber asam folat yang baik.
Kandungan asam folat dalam buah-buahan ini mendukung pembelahan sel dan pertumbuhan yang sehat, serta membantu mencegah kelainan pada bayi yang masih dalam kandungan.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi buah yang memiliki rasa sedikit asam dan bisa diselingi dengan mengonsumsi buah-buahan lain agar tidak bosan.
2. Brokoli
Ada juga sayur brokoli yang juga baik dikonsumsi untuk ibu hamil dan juga bayi karena memiliki nutrisi penting untuk tumbuh kembang anak.
Sayuran hijau seperti brokoli adalah pilihan terbaik untuk asupan asam folat harian. Brokoli juga mengandung serat, vitamin C, dan berbagai nutrisi lain yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan pencernaan.
Sayur brokoli bisa dikonsumsi dengan cara dibuat menjadi bubur tim untuk bayi sehingga brokoli bisa dicerna dengan baik.
3. Telur
Nutrisi asam folat juga bisa diperoleh dari telur yang baik dikonsumsi terutama anak-anak. Telur adalah sumber protein berkualitas tinggi yang juga mengandung asam folat, terutama pada bagian kuningnya.
Ada banyak cara untuk bisa membuat kreasi masakan dari telur dengan proses pembuatan yang mudah hingga menjadi berbagai hidangan lezat.
Tetapi untuk mengonsumsi telur sebaiknya dimasak dengan cara direbus agar kandungan nutrisi dari telur bisa diserap.
Mengonsumsi telur dengan cara digoreng juga tidak menjadi masalah tetapi sebaiknya gunakan sedikit minyak saat menggoreng.
4. Sayuran Hijau
Konsumsi juga aneka sayuran hijau seperti bayam, kale, dan selada air yang kaya akan asam folat. Sayuran-sayuran hijau ini memiliki kandungan antioksidan dan mineral penting lainnya yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Selain memiliki kandungan asam folat, sayuran hijau juga kaya akan serat yang bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.
Kebutuhan serat sangat penting untuk kesehatan tubuh terutama anak-anak agar terhindar dari resiko sembelit atau susah buang air besar.
5. Buah Tropis
Terakhir, adalah mengonsumsi anekah buah-buahan tropis seperti mangga, pisang, dan pepaya tidak hanya lezat tetapi juga merupakan sumber asam folat.
Buah-buahan ini juga mengandung vitamin C dan serat yang membantu penyerapan asam folat lebih efektif. Aneka buah-buahan tropis mudah didapat baik disupermarket atau pasar tradisional.
Mengonsumsi beragam makanan yang kaya asam folat dapat membantu mencegah stunting dan mendukung pertumbuhan yang sehat.
Penting untuk memasukkan makanan-makanan ini dalam diet seimbang untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup bagi ibu hamil dan anak-anak.
Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi anak baik saat dalam kandungan hingga sudah lahir dan mencapai usia 2 tahun.
Pada usia tersebut anak membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk mendorong tumbuh kembang baik fisik dan juga akal.
Upaya ini dilakukan untuk mencegah dan meminimalkan resiko terjadinya stunting pada anak, karena saat anak terindikasi stunting hingga lebih dari umur 2 tahun maka potensi anak untuk kembali normal sudah tidak ada.
Disiniliah peran orang tua dan pemerintah untuk memantau tumbuh kembang anak agar tumbuh kembangnya sesuai dengan anak seusianya.