Anak Stunting Tidak Bisa Kembali Normal, Lakukan Hal Berikut untuk Mencegahnya

POJOKNULIS.COM - Stunting merupakan permasalahan yang cukup serius menimpa anak-anak terutama saat masih bayi. Anak yang terindikasi stunting mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama.

Salah satu tanda bahwa anak mengalami stunting ialah saat anak memiliki tinggi badan yang jauh di bawah standar usianya. Kurangnya asupan gizi membuat anak tidak dapat tumbuh sesuai dengan anak yang seumurannya.

Dan yang lebih bahaya ialah anak stunting tidak hanya berisiko mengalami masalah kesehatan fisik, tetapi juga mental.

Selain itu, anak memiliki kemampuan kognitif, sosial, dan emosional yang rendah serta sulit untuk mengejar prestasi akademik dan karier di masa depan.

Apabila yang terkena stunting bahkan tidak bisa kembali normal meskipun sudah mendapatkan asupan gizi yang cukup di kemudian hari.

Hal ini karena kerusakan sel-sel otak dan organ tubuh yang sudah terjadi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun tidak bisa diperbaiki.

pencegahan-stunting

Oleh karena itu, pencegahan stunting sejak dini adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak:

Cek kehamilan rutin

Ibu hamil harus rutin memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke bidan atau dokter. Hal ini untuk memastikan bahwa ibu dan janin mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tidak terkena infeksi atau penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan janin.

Tujuan pengecekan kondisi kehamilan ini untuk mengetahui perkembangan sang janin apakah baik atau tidak normal. Sehingga, jika ada masalah dengan janin bisa segera diatasi dan dicari solusi yang tepat.

Penuhi asupan gizi selama hamil

Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan bervariasi, termasuk sumber protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Ibu hamil juga harus minum air putih yang cukup dan menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang.

Masa kehamilan menjadi waktu yang penting juga untuk memenuhi kebutuhan gizi saat anak dalam masa kandungan.

Ibu bayi harus memperhatikan semua makanan yang dikonsumsi dan harus dipastikan memiliki nutrisi yang cukup untuk anak dalam kandungan.

Beri ASI eksklusif selama 6 bulan

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI karena mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

ASI juga membantu melindungi bayi dari infeksi dan alergi. Ibu harus memberikan ASI eksklusif tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.

Selain itu, beri ASI secara langsung tanpa menggunakan bantuan botol agar kedekatan ibu dan bayi semakin erat.

Beri MPASI lengkap dan bergizi

Setelah usia 6 bulan, bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan gizi yang semakin meningkat.

Kebutuhan MPASI harus lengkap dan bergizi, yaitu mengandung sumber protein hewani, nabati, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. MPASI juga harus bervariasi dan disesuaikan dengan selera dan kemampuan bayi.

Konsultasikan dengan dokter anak apa saja asupan makanan yang baik dikonsumsi untuk MPASI serta perhatikan apakah anak memiliki alergi agar pemberian MPASI tidak menimbulkan masalah kesehatan untuk anak.

Memantau tumbuh kembang anak

memantau-tumbuh-anak

Orang tua harus rutin memantau tumbuh kembang anak dengan mengukur berat dan tinggi badan anak setiap bulan.

Selain itu, perhatikan juga untuk memantau perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak dengan melakukan stimulasi dan interaksi yang positif.

Jika ada tanda-tanda keterlambatan atau gangguan tumbuh kembang anak, segera konsultasikan ke dokter atau puskesmas.

Beri imunisasi lengkap

Berikan imunisasi secara lengkap untuk mencegah anak terkena penyakit menular yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Anak harus mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah. Imunisasi harus dilakukan di fasilitas kesehatan yang terpercaya dan memenuhi standar.

Menjaga kebersihan lingkungan

Terakhir, selalu jaga kebersihan terutama dirumah dan lingkungan sekitar. Lingkungan yang kotor dan tidak sehat bisa menjadi sumber penyakit dan infeksi yang bisa mengancam kesehatan anak.

Orang tua harus menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya dengan cara membersihkan rumah secara rutin, membuang sampah pada tempatnya, menyediakan air bersih dan sanitasi yang layak, dan menghindari kontak dengan hewan yang bisa menularkan penyakit.

Baca Juga