POJOKNULIS.COM - Sebagian masyarakat mungkin masih belum mengetahui apa itu stunting. Stunting sendiri merupakan masalah kurang gizi yang terjadi pada anak sehingga mengakibatkan pertumbuhan anak tidak sesuai dengan standar usianya.
Terjadinya stunting pada anak bisa dilihat ketika anak mengalami pertumbuhan yang lebih lambat baik itu kerdil atau tinggi badan yang kurang tidak sesuai dengan anak seumurannya.
Masyarakat secara umum masih mengaitkan bahwa kondisi stunting atau tumbuh kembang yang relatif lambat merupakan faktor genetik bawaan dari kedua orang tua.
Namun, pemahaman ini rupanya masih salah karena sebenarnya faktor utama terjadinya stunting itu sendiri berasal dari berbagai sumber. Mulai dari faktor eksternal yakni lingkungan seperti sosial, ekonomi, budaya, dan politik serta fasilitas/pelayanan kesehatan.
Sedangkan untuk faktor internal itu sendiri berasal dari pola makan sang anak atau bahkan pola makan seorang ibu saat masih mengandung. Jika faktornya seperti ini tentunya stunting bisa diatasi dan dicegah sedini mungkin.
Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan kecerdasan dan perkembangan otak. Ini dapat menghambat kemampuan belajar, konsentrasi, serta mempengaruhi prestasi akademik mereka di masa depan.
Selain itu, anak yang mengalami stunting rentan terhadap berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan masalah imun lainnya. Selain itu, mereka juga berisiko mengalami penyakit tidak menular, seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular di kemudian hari.
Stunting juga dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial anak. Mereka mungkin mengalami tekanan psikologis, stigma, serta kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal.
Di sisi ekonomi, stunting juga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara karena rendahnya produktivitas tenaga kerja di masa depan.
Jika sudah seperti ini, tentunya peran pemerintah dan masyarakat terutama orang tua harus bisa sejajar. Semua elemen harus bisa melakukan perbaikan baik dari segi pola makan, pola asuh, dan sanitasi (kebersihan).
Upaya yang bisa dilakukan untuk bisa mencegah stunting dimulai dari melakukan perbaiakn pola makan, pola asuh, hingga sanitasi.
Anak-anak yang masih dalam usia pertumbuhan dan perkembangan harus mendapatkan nutrisi asupan gizi yang cukup sesuai dengan usia yang dibutuhkan. Masa pertumbuhan dan perkembangan pada anak membuat mereka lebih membutuhkan sumber protein.
Selain itu sebagai makanan pendamping protein anak membutuhkan sayur dan buah yang cukup.
Dalam satu porsi makanan paling tidak setengahnya terdiri dari buah dan sayur dan setengahnya lagi berupa protein. Namun, kebutuhan karbohidrat juga tidak boleh ditinggalkan tetapi dalam hal ini kompsisi karohidrat tidak lebih banyak dari buah, sayur, dan protein.
Selanjutnya untuk perbaikan pola asuh juga tak kalah penting untuk melawan resiko stunting. Bahkan fase ini menjadi waktu yang paling penting untuk bisa mencegah resiko stunting pada anak.
Hal pertama yang dilakukan adalah memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan gizi kepada remaja perempuan yang nantinya menjadi seorang ibu.
Fase ini anak perempuan atau remaja putri akan diberikan pengetahuan yakni pentingnya memberikan kebutuhan gizi saat hamil serta memberikan stimulus yang tepat pada janin.
Selain itu, saat seorang wanita memasuki fase hamil sangat disarankan untuk selalu memeriksakan kondisi janin minimal 4 kali selama masa hamil.
Dan terakhir yakni memberikan edukasi hingga fasilitas sanitasi yang baik dan layak. Sanitasi dan air bersih sangay dibutuhkan bagi semua orang terutama pada anak yang berada dalam masa pertumbuhan.
Apabila kondisi air yang dikonsumsi dalam keadaan tercemar serta sanitasi yang kurang bersih maka resiko terkena infeksi bakteri dan penyakit lebih besar. Anak-anak sedini mungkin harus diajarkan mengenai cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hinhha bersih. Dan yang terpenting adalah tidak membuang air besar secara sembarangan.
Dengan menerapkan pola makan yang baik, cara asuh yang tepat, serta memberikan fasilitas dan edukasi sanitasi yang baik resiko stunting pada anak bisa dicegah sedini mungkin.
Sehingga tidak ada lagi anak yang mengalami keterlambatan pertumbuhan atau perkembangan karena mengalami stunting. Upaya pencegahan stunting sangat penting untuk dilakukan karena setiap anak berhak mendapatkan kesehatan yang layak.