POJOKNULIS.COM - Keju adalah salah satu makanan yang sangat populer di seluruh dunia, dengan beragam varietas dan rasa yang menggugah selera. Namun, tahukah Anda bahwa keju ternyata bukan berasal dari Italia lho.
Saat ini banyak makanan berbahan dasar keju yang cukup digemari. Bahkan keju juga memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Salah satu negara yang sangat konsen pada bahan dasar keju adalah Italia. Keju sendiri bahkan seolah menjadi ikon kuliner Italia, karena banyak yang mengira bahwa keju berakar dari negeri pasta dan pizza tersebut.
Namun, tahukah Anda bahwa asal-usul keju dan proses pembuatannya memiliki cerita yang jauh lebih kompleks dan mengagumkan? Di balik citarasa yang khas dan tekstur yang beragam, terdapat kisah panjang yang menghubungkan manusia dengan makanan ini.
- Penemuan Awal Keju
Keju bukanlah produk baru; sebenarnya, keju telah ada ribuan tahun yang lalu. Para pakar percaya bahwa penemuan awal keju terjadi secara tak sengaja ketika seseorang menyimpan susu dalam wadah yang terbuat dari perut binatang seperti domba atau kambing.
Enzim dalam perut binatang ini bekerja pada susu, mengubahnya menjadi massa padat yang kita kenal sebagai keju. Keju pertama kali ditemukan oleh manusia purba ketika mencoba menyimpan susu mereka dalam kulit hewan yang tersedia.
Melalui eksperimen yang panjang, mereka perlahan-lahan menyadari bahwa hasilnya adalah sesuatu yang lezat dan tahan lama, yang kemudian berkembang menjadi keju yang kita nikmati hari ini.
- Keju dalam Budaya Kuno
Keju menjadi makanan penting dalam budaya Mesir Kuno, Romawi, dan Yunani. Para bangsawan Romawi bahkan sering menghidangkan keju sebagai hidangan penutup mewah dalam perjamuan mereka.
Keju bukan hanya makanan sehari-hari, tetapi juga menjadi simbol status sosial dan kekayaan di kalangan bangsawan. Mereka sering merias keju dengan berbagai rempah-rempah dan bumbu untuk menambahkan cita rasa yang kaya.
Selama era penjelajahan Eropa, pengetahuan tentang pembuatan keju menyebar ke seluruh dunia, sehingga membantu mengenalkan keju ke berbagai budaya dan benua di seluruh dunia.
- Pembuatan Keju di Abad Pertengahan
Selama Abad Pertengahan, peran penting dalam pengembangan seni pembuatan keju dimainkan oleh para biarawan di seluruh Eropa. Mereka mencatat berbagai resep dan teknik dalam manuskrip yang menjadi dasar bagi industri keju modern.
Biarawan-biarawan ini mengabdikan diri untuk menyempurnakan teknik pembuatan keju, menghasilkan berbagai jenis keju yang berbeda, dan menyimpan rahasia-rahasia ini dalam manuskrip yang terjaga dengan baik.
Upaya mereka membantu melestarikan dan mengembangkan seni pembuatan keju, sehingga memberikan kontribusi penting bagi warisan kuliner kita.
- Revolusi Industri Keju
Pada abad ke-18, revolusi industri membawa perubahan besar dalam produksi keju. Ditemukannya proses pasteurisasi yang menghilangkan mikroorganisme berbahaya dari susu meningkatkan keamanan dan konsistensi keju.
Selain itu, perkembangan teknologi dan transportasi memungkinkan keju diangkut ke berbagai wilayah. Hal ini memungkinkan keju untuk menjadi lebih tersedia bagi masyarakat luas dan membuka jalan bagi industri keju modern yang berkembang pesat.
Dalam periode ini, berbagai jenis keju baru pun muncul, menciptakan ragam rasa dan tekstur yang semakin beragam bagi para pecinta keju di seluruh dunia.
Proses Pembuatan Keju
Setelah mengetahui asal-usul dan sejarah perkembangan keju, maka tidak ada salahnya kita mengetahui proses pembuatan keju. Yang ternyata cukup rumit dan melalui berbagai tahapan.
Dari pengumpulan susu segar hingga tahap pematangan yang teliti, mari kita menggali setiap langkah dalam perjalanan pembuatan keju yang begitu menarik ini.
1. Pengumpulan Susu
Proses pembuatan keju dimulai dengan mengumpulkan susu segar. Susu dapat berasal dari berbagai sumber, seperti sapi, domba, kambing, bahkan kerbau. Jenis susu ini memengaruhi rasa dan tekstur akhir keju.
Sapi umumnya menghasilkan susu yang lebih kaya dan berlemak, menghasilkan keju dengan cita rasa yang lebih lembut dan berlemak, sementara susu kambing sering memberikan keju yang lebih khas dan beraroma kuat.
2. Pemanasan dan Penambahan Kultur
Susu dipanaskan untuk membunuh mikroorganisme patogen, lalu kultur bakteri khusus ditambahkan. Kultur ini berperan penting dalam fermentasi susu menjadi keju dan memberikan rasa yang khas.
Mikroorganisme ini mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat, yang menggumpalkan protein susu dan memberi keju rasa dan tekstur yang unik. Proses fermentasi ini adalah tahap penting dalam pembuatan keju yang memengaruhi karakteristik akhirnya.
3. Penambahan Koagulan
Selanjutnya, koagulan (biasanya rennet) ditambahkan ke dalam susu untuk membantu menggumpalkan protein susu. Hasilnya adalah curd (gumpalan) dan whey (cairan). Rennet adalah enzim yang memecah protein susu sehingga terbentuk gumpalan curd yang akan menjadi dasar keju.
Curd adalah inti dari keju, dan jenis koagulan yang digunakan serta waktu pemotongan curd akan memengaruhi jenis keju yang dihasilkan. Beberapa keju dipotong menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sementara yang lain dipotong menjadi gumpalan yang lebih besar, menghasilkan tekstur yang berbeda dalam keju.
4. Memotong Curd
Curd dipotong menjadi potongan-potongan kecil untuk mengeluarkan whey yang berlebihan. Cara ini bervariasi tergantung pada jenis keju yang dibuat.
Ketika curd dipotong, whey yang ada di dalamnya terpisah dari curd, menciptakan tekstur yang lebih padat dan konsisten dalam keju. Proses ini juga memengaruhi kadar air dalam keju, yang menjadi faktor penting dalam tekstur dan umur simpannya.
5. Pemanasan dan Pencetakan
Curd dipanaskan lagi dan diaduk untuk mengeluarkan lebih banyak whey. Kemudian, curd dicetak menjadi bentuk yang diinginkan, seperti roda, blok, atau balok.
Proses ini juga membantu menghilangkan sisa whey yang masih ada dalam curd dan membentuk keju ke dalam bentuk yang siap untuk proses selanjutnya. Bentuk keju yang dihasilkan dalam tahap ini juga akan memengaruhi bagaimana keju tersebut akan matang dan mengembangkan rasa serta teksturnya.
6. Pengasinan dan Pematangan
Keju kemudian diasinkan dengan garam atau larutan garam, membantu dalam proses pematangan dan memberikan rasa khas. Setelah itu, keju dibiarkan untuk matang dalam kondisi suhu dan kelembaban yang sesuai. Proses pematangan dapat berlangsung beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada jenis keju.
Saat keju matang, perubahan kimia dan mikroorganisme yang terjadi selama pematangan memberikan keju cita rasa yang lebih dalam, tekstur yang lebih kompleks, dan karakteristik yang unik. Pematangan adalah tahap yang sangat penting dalam menghasilkan keju dengan rasa yang matang dan lezat.
7. Penyimpanan dan Distribusi
Setelah matang, keju disimpan dengan baik untuk menjaga kualitasnya. Penyimpanan ini dapat terjadi dalam berbagai kondisi, seperti ruang penyimpanan khusus dengan kontrol suhu dan kelembaban yang tepat.
Keju kemudian didistribusikan ke berbagai pasar dan toko, mencapai berbagai penjuru dunia untuk dinikmati oleh pecinta keju.
Keju memiliki sejarah yang panjang dan proses pembuatan yang melibatkan berbagai tahap. Dari susu segar hingga produk akhir yang lezat, keju telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner global, memberikan keragaman cita rasa dan tekstur yang tak terhitung jumlahnya.
Pada akhirnya, keju bukan hanya makanan yang menggugah selera, tetapi juga sebuah perjalanan panjang melalui sejarah dan seni pembuatan yang rumit. Dari penemuan tak sengaja ribuan tahun lalu hingga revolusi industri modern, keju telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner global.
Proses pembuatannya, yang dimulai dari pengumpulan susu segar hingga proses pematangan yang teliti, menciptakan kekayaan cita rasa dan tekstur yang unik untuk setiap varietas keju. Seiring berjalannya waktu, keju terus berkembang dan beradaptasi dengan selera dan preferensi masyarakat di seluruh dunia.
Bagi para pencinta keju, setiap potongan adalah sepotong sejarah yang tercipta dalam bentuk cita rasa yang lezat. Jadi, saat Anda menikmati keju berikutnya, ingatlah bahwa di balik setiap gigitan terdapat kisah panjang dan perjalanan rasa yang tak terlupakan.