POJOKNULIS.COM - Menghitung besaran cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah langkah penting dalam merencanakan keuangan Anda saat membeli rumah. KPR adalah salah satu bentuk pinjaman jangka panjang yang digunakan untuk membiayai pembelian rumah.
Besaran cicilan KPR tergantung pada beberapa faktor, termasuk jumlah pinjaman, suku bunga, jangka waktu pinjaman, dan sistem pembayaran yang dipilih. Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah untuk menghitung besaran cicilan KPR secara detail.
Tentukan Jumlah Pinjaman
Pertama, tentukan jumlah pinjaman yang Anda butuhkan untuk membeli rumah. Jumlah ini bisa mencakup harga rumah ditambah dengan biaya-biaya lain yang terkait, seperti biaya notaris, biaya administrasi bank, atau biaya pendaftaran. Semakin besar jumlah pinjaman, semakin besar pula cicilan bulanan yang harus Anda bayar.
Tentukan Suku Bunga
Suku bunga adalah persentase yang dikenakan oleh bank atau lembaga keuangan terhadap jumlah pinjaman yang Anda terima. Suku bunga dapat bervariasi tergantung pada lembaga dan kondisi pasar. Suku bunga dapat dinyatakan dalam bentuk suku bunga tetap atau suku bunga mengambang (floating rate).
Suku bunga tetap akan tetap konstan sepanjang jangka waktu pinjaman, sedangkan suku bunga mengambang dapat berubah seiring dengan perubahan suku bunga pasar. Suku bunga yang lebih tinggi akan menghasilkan cicilan yang lebih tinggi pula.
Tentukan Jangka Waktu Pinjaman
Jangka waktu pinjaman adalah lamanya waktu yang diberikan untuk melunasi pinjaman. Jangka waktu pinjaman KPR umumnya berkisar antara 5 hingga 30 tahun. Semakin lama jangka waktu pinjaman, cicilan bulanan akan lebih rendah, namun total bunga yang harus dibayarkan juga akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin pendek jangka waktu pinjaman, cicilan bulanan akan lebih tinggi, tetapi total bunga yang harus dibayarkan akan lebih rendah.
Pilih Sistem Pembayaran
Ada dua sistem pembayaran umum yang digunakan dalam KPR, yaitu anuitas dan efektif.
Sistem anuitas adalah sistem pembayaran di mana cicilan bulanan tetap sepanjang masa pinjaman. Pada awal pinjaman, sebagian besar cicilan digunakan untuk membayar bunga, sementara sisa pembayaran digunakan untuk mengurangi pokok pinjaman. Seiring berjalannya waktu, perbandingan pembayaran bunga dan pokok akan berubah, sehingga cicilan bulanan akan tetap, tetapi proporsi pembayaran bunga dan pokok akan berubah.
Sistem efektif adalah sistem pembayaran di mana cicilan bulanan berkurang seiring berjalannya waktu. Cicilan bulanan pada awal pinjaman cenderung lebih tinggi, tetapi seiring dengan pengurangan pokok pinjaman, cicilan bulanan akan berkurang juga. Dalam sistem ini, total pembayaran pinjaman selama masa pinjaman akan lebih rendah dibandingkan dengan sistem anuitas.
Gunakan Rumus Perhitungan
Setelah Anda memiliki semua informasi yang diperlukan, Anda dapat menggunakan rumus perhitungan untuk menghitung besaran cicilan KPR.
Rumus untuk sistem anuitas
Cicilan Bulanan = (Pinjaman x Suku Bunga x (1 + Suku Bunga)^(Jumlah Bulan)) / ((1 + Suku Bunga)^(Jumlah Bulan) - 1)
Rumus untuk sistem efektif
Cicilan Bulanan = (Pinjaman / Jumlah Bulan) + (Pinjaman x Suku Bunga)
Dalam kedua rumus tersebut, jumlah bulan adalah jangka waktu pinjaman dalam bulan, suku bunga dinyatakan dalam bentuk desimal (misalnya 8% menjadi 0,08), dan cicilan bulanan adalah jumlah yang harus Anda bayar setiap bulan.
Gunakan Kalkulator KPR
Untuk mempermudah perhitungan, Anda juga dapat menggunakan kalkulator KPR yang tersedia secara online. Kalkulator KPR akan meminta Anda memasukkan jumlah pinjaman, suku bunga, jangka waktu pinjaman, dan sistem pembayaran yang dipilih. Kemudian, kalkulator akan memberikan besaran cicilan bulanan yang harus Anda bayar.
Penting untuk dicatat bahwa perhitungan di atas hanya memberikan perkiraan awal tentang besaran cicilan KPR. Beberapa faktor lain seperti biaya asuransi, biaya administrasi bank, atau biaya-biaya lainnya dapat mempengaruhi besaran cicilan yang sebenarnya. Selalu konsultasikan dengan bank atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman KPR untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai besaran cicilan yang harus Anda bayar.
Berikut adalah sepuluh bank yang dikenal sebagai penyalur KPR dan besaran suku bunga yang ditawarkan
1. Bank Mandiri
Bank Mandiri adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dan menawarkan produk KPR dengan suku bunga yang kompetitif. Suku bunga yang ditawarkan sebesar 7,25%. Bank Mandiri juga memiliki sejumlah promo menarik untuk bunga KPR. Diantaranya bunga sebesar 4,18% fixed selama tiga tahun, bunga 3,88% juga untuk tiga tahun, 4,88% fixed lima tahun, 8,5% untuk fixed 10 tahun, dan tertinggi bunga sebesar 9,55% untuk fixed selama 10 tahun.
2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
BRI juga merupakan bank yang populer dalam penyaluran KPR. Suku bunga yang ditawarkan cukup rendah, dan terendah berada pada 1,27% selama satu tahun pertama. Dan sampai akhir tahun, BRI juga menyiapkan promo dengan bunga KPR mulai 1,27% fixed 1 tahun, 2,77% 2 tahun, 3,1% 3 tahun, dan 4,57% 5 tahun. Secara umum BRI memberikan buka berkisar antara 6,5% hingga 10% per tahun, tergantung pada kondisi pasar dan jenis KPR.
3. Bank Central Asia (BCA)
Suku bunga KPR yang ditawarkan oleh BCA sebesar 3,85% fixed 3 tahun dengan minimal tenor 10 tahun, tergantung pada profil peminjam dan jenis KPR.
4. Bank Negara Indonesia (BNI)
BNI juga memiliki peran yang signifikan dalam penyaluran KPR. Suku bunga yang ditawarkan oleh BNI mulai 2,76% dengan tenor selama 30 tahun. Berdasarkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK), KPR di BNI menyajikan bunga 7,25%.
5. Bank CIMB Niaga
CIMB Niaga adalah bank swasta yang menawarkan produk KPR dengan suku bunga yang bersaing. Suku bunga KPR CIMB Niaga sebesar 7,50%, tergantung pada jenis KPR dan jangka waktu pinjaman.
6. Bank Danamon
Bank Danamon adalah bank swasta nasional yang menyediakan fasilitas KPR. Suku bunga KPR yang ditawarkan oleh Bank Danamon 8,25%, tergantung pada profil peminjam dan jenis KPR.
7. Bank OCBC NISP
OCBC NISP merupakan bank swasta yang menawarkan KPR dengan suku bunga yang kompetitif. Suku bunga KPR OCBC NISP sebesar 8,25%, tergantung pada jenis KPR dan jangka waktu pinjaman.
8. Bank Permata
Bank Permata adalah bank swasta yang juga menyediakan layanan KPR. Suku bunga KPR Bank Permata sebesar 5,25%, tergantung pada profil peminjam dan jenis KPR.
9. Bank Panin
Bank Panin adalah salah satu bank swasta nasional yang terkemuka dalam penyaluran KPR. Suku bunga KPR yang ditawarkan oleh Bank Panin sebesar 6,88%, tergantung pada jenis KPR dan jangka waktu pinjaman.
10. Bank BTN
Bank Tabungan Negara (BTN) adalah bank yang secara khusus menawarkan KPR untuk pembelian rumah. Suku bunga KPR BTN sebesar 5,46% hingga 12,5%, tergantung pada jenis KPR dan jangka waktu pinjaman.
Penting untuk dicatat bahwa besaran suku bunga KPR dapat berubah seiring dengan kebijakan bank dan kondisi pasar. Selalu lakukan penelitian dan konsultasikan dengan bank terkait untuk memperoleh informasi yang paling akurat dan terbaru mengenai suku bunga KPR yang ditawarkan. (*)