POJOKNULIS.COM - Memiliki rumah memang menjadi kebutuhan yang sangat penting apalagi ketika sudah menikah dan memiliki keluarga.
Hunian atau rumah selain digunakan sebagai tempat tinggal juga bisa dijadikan sebagai tempat usaha/bisnis.
Namun, saat ini harga satu unit rumah sendiri semakin tinggi setiap tahunnya. Apalagi jika kawasan tempat tinggal terletak dengan jalan raya dan diperkotaan, tentunya harga rumah cukup tinggi.
Belum lagi jika harus membangun rumah sendiri pastinya akan sedikit lebih rumit karena membutuhkan kuli untuk membangun hingga biaya untuk membayar desainer rumah.
Salah satu solusi yang lebih simpel tentunya yakni dengan mengikuti Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah salah satu solusi bagi seorang karyawan atau pengusaha yang ingin memiliki rumah impian dengan cara mencicil.
Dengan KPR, dapat membeli rumah dengan uang muka (DP) yang relatif ringan dan angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan.
Namun, sebelum mengajukan KPR, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya adalah kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Waktu yang tepat untuk mengajukan KPR tentu saja bergantung pada kondisi keuangan, kebutuhan, dan preferensi.
Secara umum ada beberapa faktor yang dapat menjadi pertimbangan, yaitu:
Kondisi Pasar Properti
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk mengajukan KPR adalah kondisi pasar properti. Pasar properti dapat berfluktuasi sesuai dengan permintaan dan penawaran, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan faktor lainnya.
Ketika pasar properti sedang lemah atau stagnan, biasanya harga rumah cenderung turun atau tidak naik signifikan.
Ini dapat menjadi kesempatan bagi semua yang ingin mengikuti KPR untuk mendapatkan rumah dengan harga yang lebih murah dan bersaing.
Selain itu, ketika pasar properti sedang lesu atau stagnan, biasanya suku bunga KPR juga cenderung turun atau stabil.
Ini dapat menjadi keuntungan bagi peserta KPR untuk mendapatkan cicilan rumah yang lebih ringan dan hemat.
Namun, ada yang perlu diperhatikan juga yakni faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi suku bunga KPR, seperti inflasi, nilai tukar mata uang, kebijakan moneter Bank Indonesia, dan lainnya.
Kondisi Keuangan Pribadi
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan adalah kondisi keuangan pribadi. Mengajukan KPR adalah komitmen jangka panjang yang membutuhkan kesiapan finansial yang matang.
Peserta KPR harus memastikan bahwa dirinya memiliki penghasilan tetap dan stabil yang cukup untuk membayar cicilan KPR setiap bulannya.
Selain itu, yang terpenting adalah harus memiliki dana darurat yang cukup untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga, seperti kenaikan suku bunga, pengurangan penghasilan, atau kehilangan pekerjaan.
Peserta juga harus memperhitungkan besarnya uang muka (DP) yang harus dibayarkan ketika mengajukan KPR.
Biasanya, DP berkisar antara 10-30 persen dari harga rumah. Semakin besar DP yang dibayarkan, semakin kecil cicilan KPR yang harus ditanggung.
Namun, peserta KPR juga harus mempertimbangkan kemampuan untuk menabung dan mengumpulkan DP tersebut tanpa mengganggu kebutuhan finansial lainnya.
Kebutuhan dan Preferensi Rumah
Faktor terakhir yang dapat menjadi pertimbangan adalah kebutuhan dan preferensi rumah yang akan dibeli. Penting untuk menentukan jenis, ukuran, lokasi, fasilitas, dan harga rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi diinginkan.
Itu semua berkaitan dengan pertimbangan prospek nilai jual rumah di masa depan, apakah akan naik atau turun.
Ketika sudah menemukan rumah idaman yang sesuai dengan kriteria, maka seseorang dapat segera mengajukan KPR agar tidak kehilangan kesempatan. Namun, jika masih ragu atau belum menemukan rumah idaman, maka pengajuan dapat ditunda sampai benar-benar yakin dan siap.
Mengajukan KPR adalah salah satu cara untuk memiliki rumah impian dengan cara mencicil. Namun, sebelum mengajukan KPR, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya adalah kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Waktu yang tepat untuk mengajukan KPR bergantung pada kondisi pasar properti, kondisi keuangan pribadi, dan kebutuhan dan preferensi rumah. Sehingga dengan memperhatikan pertimbangan berikut, pengajuan KPR lebih terencana serta dana yang disiapkan lebih matang dan cukup.
KPR sendiri umumnya merupakan program yang diselenggarakan pemerintah melalui lembaga keuangan/bank yang tunjuk oleh negara.
Beberapa Bank mungkin memiliki kebijakan dan peraturan yang berbeda. Sebaiknya pilihlah bank/lembaga keuangan yang memiliki pengalaman dan track record kerja yang baik dalam melayani pembiayaan pembelian rumah.
Selain itu, pilih juga suku bunga dan besarnya plafon pinjaman sesuai dengan kemampuan sehingga dari sini, bisa ditentukan berapakah uang yang harus disisihkan dan berapakah uang yang bisa disimpan dan untuk memenuhi kebutuhan.
Jangan sampai ketika membeli rumah dengan KPR uang yang digunakan mengganggu kebutuhan pokok dalam rumah tangga. Dengan begitu memiliki rumah akan lebih terencana tanpa harus merasakan rugi dan kesusahan ketika membayar angsuran.