POJOKNULIS.COM - Sampah yang kita anggap menjadi barang tidak berguna rupanya bisa diubah bentuk menjadi kerajinan tangan dan mendatangkan uang.
Namun tidak semua jenis sampah bisa dimanfaatkan menjadi produk unggulan yang memiliki nilai jual. Hanya sampah jenis anorganik atau berbahan plastik yang bisa kita manfaatkan menjadi barang berguna.
Mengubah sampah plastik atau anorganik menjadi sebuah kerajinan tangan tentunya sudah sering kita dengar. Beberapa diantaranya bisa diubah menjadi tas, vas bunga, tikar, dompet, serta souvenir.
Bukan hal yang mudah untuk bisa mengubah sampah menjadi sebuah kerajinan tangan handmade. Diperlukan ketelitian, ketelatenan, kesabaran, serta kreatifitas untuk membuat ide merubah sebuah barang yang tadinya dianggap sebagai sampah menjadi produk yang bisa dijual.
Mengubah sebuah sampah menjadi barang kerajinan handmade tentunya harus melewati beberapa tahapan. Tahap pertama untuk bisa membuat sebuah produk kerajinan adalah melakukan pengumpulan sampah. Limbah rumah tangga seperti bungkus makanan plastik dan botol plastik bisa dimanfaatkan menjadi sebuah barang rumah tangga atau aksesoris.
Seperti halnya bungkus kopi, kita harus mengumpulkan bungkus kopi dengan merk dan warna yang sama untuk nantinya bisa dibuat menjadi tas. Memilah sampah bahan organik dan anorganik kita bisa menjadi lebih tertib untuk membuang sampah.
Ada juga botol minuman plastik yang dapat diubah menjadi hiasan ruangan baik vas bunga. Dengan sedikit polesan warna atau merubah sedikit bentuk botol mampu membuat produk menjadi terlihat menarik.
Keunikan inilah yang mampu membuat orang tertarik untuk memilikinya. Modal yang kecil dan kemampuan kreatifitas untuk merubah sampah menjadi lebih bermanfaat nantinya akan memiliki nilai jual dan mendapatkan banyak rupiah.
Cara yang kedua untuk merubah sampah menjadi kerajinan tangan adalah melakukan pengolahan dimana bahan benar-benar mengalami proses penghancuran untuk nantinya bisa dibuat menjadi barang kerajinan handmade.
Salah satu sampah yang harus melalui proses ini adalah kertas. Sampah berbahan dasar kertas seperti koran bekas dan buku-buku pelajaran harus diubah menjadi bubur kertas terlebih dahulu.
Setelah diubah menjadi bubur kertas maka kertas diletakan pada sebuah saringan agar kandungan air pada bubur kertas berkurang. Berbagai produk yang bisa dibuat dari bubur kertas adalah celengan, frame foto, gantungan kunci, dan tulisan kaligrafi.
Tentu tidak mudah untuk bisa mengubah bubur kertas hingga menjadi sebuah benda yang memiliki nilai jual. Butuh kesabaran dan ketelatenan serta kemampuan kita untuk bisa berkreasi membuat sebuah sampah menjadi bernilai rupiah.
Namun hal ini tentunya bisa menjadi sebuah ide dan inovasi untuk mengurangi sampah kertas dilingkungan sekitar kita.
Dengan begitu sampah tidak akan menumpuk terlalu banyak dan kita bisa menciptakan sebuah inovasi dari kertas. Namun perlu diingat walaupun kita bisa memanfaatkan sampah plastik atau anorganik ini kita harus bisa menjaga lingkungan dengan mengurangi pemakaian plastik.
Terkadang karena kita telah mengetahui manfaat dari limbah sampah, kita menjadi lebih konsumtif dan sering menggunakan plastik agar terkumpul dan bisa diubah menjadi sebuah produk buatan tangan. Hal ini tentunya tidak baik untuk dilakukan.
Sebagai masyarakat yang baik kita harus tetap mengontrol pemakaian sampah agar lingkungan tidak tercemar oleh bahan kimia plastik.
Mengubah sampah menjadi rupiah hanyalah upaya kita untuk melakukan pengurangan sampah yang ada dimasyarakat. Dalam menjaga lingkungan dari bahaya sampah kita juga bisa menggunakan bahan kertas yang memiliki kemampuan terurai lebih baik dalam tanah. (*)