Manfaat Pemberian Vitamin A Pada Anak untuk Mencegah Stunting

POJOKNULIS.COM – Permasalahan kesehatan yang cukup megganggu tumbuh kembang anak ialah stunting yang dimana pertumbuhan seorang anak menjadi terlambat dari anak seusianya.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Penyebab utama terjadinya stunting ialah karena asupan gizi yang masuk kedalam tubuh tidak tepat atau gizi yang masuk kedalam tubuh masih kurang yang membuat pertumbuhan anak menjadi terhambat.

Stunting dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan sistem imun pada anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis pada masa dewasa.

Salah satu faktor yang berperan penting dalam mencegah dan mengatasi stunting adalah pemberian vitamin A.

Balita yang terkena stunting ini umumnya rentan untuk terserang penyakit dan infeksi karena kekurangan asupan vitamin A.

Vitamin A adalah salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam kesehatan mata, sistem imun, dan pertumbuhan sel.

Sumber nutrisi vitamin A dapat diperoleh dari makanan hewani, seperti susu, hati sapi, keju, yoghurt, telur, dan minyak ikan, yang mengandung bentuk aktif vitamin A, yaitu retinol dan retinil ester.

Selain dari hewani, vitamin A juga dapat diperoleh dari makanan nabati, seperti buah mangga, sayur bayam, wortel, dan tomat, yang mengandung bentuk provitamin A, yaitu karotenoid, seperti beta karoten, alfa karoten, dan beta kriptoksantin.

Berikut adalah beberapa manfaat pemberian vitamin A pada anak untuk mencegah stunting:

Meningkatkan daya tahan tubuh

Kekurangan vitamin A pada balita mampu memicu terjadinya stunting sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi.

Vitamin A berperan dalam menjaga fungsi sel-sel imun, seperti sel T, yang melindungi tubuh dari infeksi. Manfaat lainnya mampu membantu mempertahankan selaput lendir pada saluran pernapasan, pencernaan, dan kemih, yang merupakan barier pertama terhadap mikroorganisme penyebab penyakit.

Anak yang kekurangan vitamin A lebih rentan terhadap infeksi, seperti diare, campak, dan infeksi saluran pernapasan, yang dapat memperburuk status gizi dan pertumbuhan anak.

Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi

Kebutuhan nutrisi vitamin A juga berperan dalam proses diferensiasi sel, yaitu proses dimana sel-sel yang belum matang menjadi sel-sel yang spesifik sesuai dengan fungsinya.

Vitamin A berperan dalam proses osteoblastogenesis, yaitu proses pembentukan sel-sel pembangun tulang, yaitu osteoblas.

Anak yang kekurangan vitamin A dapat mengalami gangguan pertumbuhan tulang dan gigi, yang dapat mempengaruhi tinggi badan dan kesehatan mulut anak.

Sehingga, penting untuk masa pertumbuhan anak sebelum umur 2 tahun untuk mendapatkan asupan vitamin A yang cukup.

Mempertahankan kesehatan mata

Vitamin A berperan dalam pembentukan pigmen retina, yaitu lapisan tipis di belakang mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor yang sensitif terhadap cahaya.

Nutrisi vitamin A juga berperan dalam menjaga kelembapan dan fungsi kornea, yaitu lapisan terluar mata yang melindungi mata dari cedera dan infeksi.

Anak yang kekurangan vitamin A dapat mengalami gangguan penglihatan, seperti rabun senja, keringat mata, kornea keruh, hingga kebutaan. Pertumbuhan yang tidak sempurna ini akan mengganggu perkembangan anak saat nanti sudah dewasa.

Untuk mencegah kekurangan vitamin A pada anak pemerintah menyarankan untuk memberikan suplemen vitamin A pada balita secara rutin.

Ada dua macam kapsul vitamin A yang diberikan, yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6–11 bulan, serta kapsul merah untuk anak usia 1–5 tahun. Vitamin A kapsul merah juga bisa diberikan kepada ibu yang baru melahirkan (nifas).

Upaya pemberian vitamin A pada anak ini berguna untuk mendorong tumbuh kembang anak serta berguna untuk mencegah stunting.

Orang tua juga perlu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan vitamin A yang cukup dari makanan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang kaya akan vitamin A:

Hati sapi

Nutrisi vitamin A paling tinggi didapatkan dari hati sapi yang dimana satu ons (28 gram) hati sapi mentah mengandung sekitar 6.582 mikrogram (mcg) vitamin A. Hati sapi juga mengandung protein, zat besi, dan vitamin B12 yang baik untuk pertumbuhan anak.

Wortel

Nutrisi vitamin A juga bisa didapat dari wortel yang merupakan salah satu sumber provitamin A karotenoid, yaitu beta karoten, yang paling terkenal.

Satu buah (61 gram) wortel mentah mengandung sekitar 509 mcg vitamin A, yang setara dengan 57% dari AKG untuk anak usia 1–3 tahun. Wortel juga mengandung serat, vitamin C, dan kalium yang baik untuk pencernaan, imunitas, dan keseimbangan cairan tubuh.

Keju

Selanjutnya ada keju sebagai sumber vitamin A yang mudah ditemukan dan disukai anak-anak. Satu ons dengan berat 28 gram keju cheddar mengandung sekitar 284 mcg vitamin A, yang setara dengan 32% dari AKG untuk anak usia 1–3 tahun.

Keju juga mengandung protein, kalsium, dan fosfor yang baik untuk pertumbuhan otot, tulang, dan gigi. Nutrisi ini sangat dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak terutama saat masih dibawah 2 tahun.

Selain makanan-makanan di atas, masih banyak makanan lain yang mengandung vitamin A, seperti susu, telur, mangga, bayam, tomat, dan minyak ikan.

Orang tua dapat memberikan makanan-makanan tersebut kepada anak dengan variasi dan kreativitas yang menarik, sehingga anak tidak bosan dan mau mengonsumsinya.