POJOKNULIS.COM - Masalah keuangan ternyata tidak hanya terjadi pada orang yang sudah berkeluarga saja. Mahasiswa sebagai generasi peralihan dari remaja menuju dewasa juga kerap mengalami permasalahan keuangan.
Meski mereka bisa saja dengan mudah meminta uang kepada orang tua, namun seiring berjalannya waktu dan semakin dewasa.
Seorang mahasiswa akan merasa canggung dan sungkan untuk meminta uang kepada orang tua dirumah.
Meskipun nantinya pada setiap bulan mahasiswa menerima uang saku namun mereka harus bisa mengatur dengan baik dalam membelanjakan berbagai kebutuhan agar tidak kehabisan uang.
Mengatur keuangan adalah salah satu keterampilan yang penting bagi kalangan mahasiswa.
Dengan mengatur keuangan dengan baik, mahasiswa bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, menabung untuk masa depan, dan menghindari utang atau kesulitan finansial.
Berikut adalah beberapa mengenai tips mengatur keuangan bagi kalangan mahasiswa:
Buat perencanaan keuangan
Langkah pertama dalam mengatur keuangan adalah membuat perencanaan keuangan yang realistis dan sesuai dengan kondisi yang sedang dialami.
Hitung terlebih dahulu berapa pengeluaran setiap bulan, baik untuk kebutuhan pokok, pendidikan, transportasi, hiburan, atau lainnya.
Perencanaan keungan juga bisa dilakukan menggunakan aplikasi atau buku catatan untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran secara rinci.
Sehingga pemakaian uang akan lebih jelas alurnya dan meminimalisir perilaku/tindakan belanja barang yang tidak penting.
Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan
Setelah membuat perencanaan keuangan, mahasiswa harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Seringkali saat melihat barang diskon beberapa orang terutama mahasiswa tertarik untuk membeli, namun pada kenyataanya barang yang dibeli tidak dibutuhkan.
Kebutuhan adalah hal-hal yang harus penuhi untuk bertahan hidup, seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan kesehatan.
Keinginan adalah hal-hal yang bisa dipenuhi jika ada sisa uang setelah memenuhi kebutuhan, seperti hobi, gaya hidup, atau barang-barang mewah.
Mahasiswa harus selalu mengutamakan kebutuhan daripada keinginan agar tidak boros atau berhutang.
Alokasikan uang untuk menabung
Menabung adalah salah satu cara untuk mengatur keuangan yang baik bagi mahasiswa.
Dengan menabung, mahasiswa bisa memiliki dana cadangan untuk menghadapi situasi darurat, mencapai tujuan finansial, atau berinvestasi untuk masa depan.
Ada metode yang bisa diterapkan untuk bisa menabung yakni dengan menggunakan metode 50/30/20 untuk mengalokasikan uang setiap bulan, yaitu 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Cari pemasukan tambahan
Jika pendapatan setiap bulan tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran mahasiswa bisa mencari pemasukan tambahan dengan cara bekerja sampingan atau berwirausaha.
Ada banyak pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan tanpa mengganggu kuliah dan belajar, seperti menjadi asisten dosen, tutor online, penulis lepas, desainer grafis, atau dropshipper.
Cara lain yang juga bisa dilakukan dan mampu memperoleh uang yakni dengan berwirausaha dengan menjual barang-barang bekas, makanan ringan, atau jasa-jasa yang sangat dibutuhkan pada lingkungan mahasiswa.
Belajar berinvestasi
Investasi adalah salah satu cara untuk mengatur keuangan yang baik bagi mahasiswa. Dengan berinvestasi, mahasiswa bisa meningkatkan nilai uang di masa depan dan mendapatkan penghasilan pasif (passive income).
Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial, seperti deposito, reksa dana, saham, obligasi, emas, atau properti.
Sebelum berinvestasi, mahasiswa sudah memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup tentang produk investasi yang nantinya dipilih.
Itulah beberapa informasi mengenai cara mengatur keuangan bagi kalangan mahasiswa. Dengan menerapkan cara-cara tersebut, mahasiswa bisa memiliki keuangan yang sehat dan terkontrol.
Selain itu, mahasiswa juga bisa belajar menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab atas uang sendiri.
Mengatur keuangan menjadi salah satu sarana bagi mahasiswa untuk bisa bertanggung jawab dan disiplin agar bisa membelanjakan kebutuhan dengan porsi yang cukup. Sehingga tindakan konsumtif dan menghambur-hamburkan bisa sedikit dihindari.
Selain itu, mahasiswa yang memilih untuk mengambil pekerjaan sampingan untuk menambah keuangan juga bisa berlatih bertanggung jawab dengan pekerjaan agar nantinya saat didunia kerja mahasiswa tersebut sudah terbiasa dengan lingkungan pekerjaan dan bertemu orang-orang baru.