Mengenal Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) - Pengaruh Media Sosial pada Perilaku Seseorang

POJOKNULIS.COM - Penggunaan media sosial pada era digital ini sangatlah besar. Pengaruhnya tidak hanya pada perkembangan teknologi tetapi juga pada kehidupan manusia khususnya pada interaksi dan komunikasi.

Salah satu fenomena yang sering terjadi adalah FOMO (Fear of Missing Out). Singkatan FOMO menjadi populer baru-baru ini karena sangat mencerminkan sifat para milenial.

Secara spesifik kata FOMO didefinisikan sebagai rasa kecemasan yang dirasakan oleh seseorang apabila dirinya merasa tertinggal akan sebuah informasi, pengalaman, atau kesempatan yang ada di lingkungan sekitarnya.

Salah satu hal yang sering memicu kecemasan ini adalah dengan adanya media sosial. Hal ini berpengaruh akibat seorang individu sering memantau media sosialnya dan membandingkan diri dengan orang lain.

Perasaan takut akan ditinggalkan atau melewatkan sesuatu sudah dapat mengartikan kata FOMO. Namun, secara detail ada beberapa karakteristik yang dapat mengidentifikasi bahwa seseorang teridentifikasi FOMO.

Karakteristik tersebut meliputi seseorang akan terus menerus memiliki keinginan untuk memantau media sosial, perasaan cemas apabila melewatkan sesuatu acara atau aktivitas, dan memiliki perasaan inferioritas karena selalu membandingkan dengan postingan orang lain di sosial media yang tampak lebih menarik atau sukses.

Pengaruh dari FOMO

Dengan melihat banyaknya pengguna sosial di era ini maka tidak menutup kemungkinan banyak dari para individunya yang mengalami fenomena FOMO dalam hidupnya.

Namun hal ini sangat dapat berpengaruh dalam hidup seseorang, beberapa hal yang dapat dipengaruhi oleh fenomena FOMO yaitu:

Hubungan Sosial

Menurut Elhai dalam jurnal "Fear of missing out, need for touch, anxiety and depression are related to problematic smartphone use" mengatakan, "FOMO terkait dengan penggunaan smartphone yang bermasalah dan dapat memengaruhi kualitas hubungan sosial."

Orang yang terlalu fokus pada media sosial mungkin kurang terlibat secara emosional dalam interaksi sosial di dunia nyata.

Mereka lebih memilih untuk berkutat dengan gadget mereka dan lebih menikmati komunikasi dalam dunia maya, hal ini akan sangat berpengaruh dalam kulitas interaksi, komunikasi, dan hubungan sosial seseorang.

Kesehatan Mental

Orang yang mengalami FOMO seringkali merasa tidak tenang, tertekan, dan terus merasakan cemas hal ini membawanya pada ketidakbahagiaan.

Menurut Przybylski dalam jurnal "Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out" menyatakan, "FOMO berhubungan dengan gejala depresi, kecemasan, dan perasaan tidak puas dalam kehidupan."

Perasaan-perasaan tersebutlah yang sangat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Konsentrasi

FOMO dapat mengganggu konsentrasi hal ini dapat berpengaruh karena seseorang yang mengalami FOMO cenderung sering memantau dan memeriksa media sosial mereka untuk memastikan mereka tidak melewatkan sesuatu.

Hal ini tentunya dapat menghambat aktivitas dan produktivitas seseorang serta menghambat kemampuan untuk fokus pada hal-hal penting.

Cara Mengatasi FOMO

Setelah menyadari bahwa perilaku FOMO dapat berpengaruh besar pastinya kita bertanya-tanya apakah hal ini dapat diatasi dan bagaimana cara mengatasi FOMO?

Jawabannya adalah, Ya, FOMO dapat diatasi. Berikut beberapa cara untuk mengatasi FOMO.

Kesadaran Diri

Dengan mengenali gejala-gejala seperti menaruh banyak perhatian pada postingan orang lain di media sosial dan merasa sering membandingkan dengan diri sendiri maka ini adalah langkah awal seseorang memiliki kesadaran akan dirinya yang merasa FOMO.

Dari sini seseorang dapat memulai menanamkan keyakinan bahwa apapun yang ada di media sosial tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan.

Fokus pada Diri Sendiri

Pada hakikatnya, Anda hidup untuk Anda sendiri. Maka dari itu fokuslah pada tujuan dan pencapaian Anda dan terus tingkatkan kemampuan Anda.

Jangan habiskan waktu Anda untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang tidak selalu relevan.

Online Time Restriction

Manajemen waktu selalu diperlukan dalam kehidupan, salah satunya adalah membataskan waktu untuk menggunakan media sosial.

Dengan mengatur waktu dalam penggunaan media sosial akan membantu mengurangi perasaan FOMO.

FOMO merupakan fenomena yang ada dan nyata, terlebih di era digital saat ini. Dampaknya dalam kehidupan dapat dirasakan dalam masalah produktivitas, kesehatan mental, bahkan hubungan sosial.

Melihat dampak yang cukup signifikan, penting bagi kita untuk dengan segera mengatasi perasaan FOMO dengan lebih sadar akan diri sendiri, fokus pada tujuan dan pencapaian pribadi dan membatasi waktu dalam penggunaan media sosial.

Maka dari itu, kita dapat lebih menikmati hidup, merasa bahagia dan selalu bersyukur dengan apapun yang telah kita capai sampai detik ini.