Putuskan Mata Rantai Generasi Sandwich: Persiapkan Masa Tua yang Bahagia dan Sejahtera

POJOKNULIS.COM - Setelah menghabiskan masa muda dengan bekerja, pensiun dan menikmati hari tua dengan sehat, bahagia dan sejahtera adalah impian sebagian besar orang.

Memiliki cukup uang untuk liburan keliling dunia bersama pasangan atau sekedar menikmati waktu dan momen berharga bersama keluarga tercinta adalah cita-cita orang setelah terbebas dari pekerjaan.

Sayangnya di Indonesia masih banyak orang lanjut usia yang belum berhasil mempersiapkan perencanaan finansialnya sehingga belum bisa mandiri setelah pensiun. Sudah tak lagi di usia produktif, banyak lansia yang sudah tidak memiliki penghasilan apapun.

Hal ini menyebabkan mereka menggantungkan biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari kepada anak-anaknya yang sudah dewasa dan bekerja. Anak-anak mereka yang memiliki kewajiban untuk menanggung biaya hidup orang tua sekaligus keluarga kecilnya sendiri disebut dengan Generasi Sandwich.

Bagi orang-orang yang termasuk generasi sandwich perlu adanya upaya agar tradisi ini tidak diturunkan kepada anak cucu kelak. Meskipun tidak mudah, namun dengan persiapan dan perencanaan yang tepat, konsisten serta disiplin, kita bisa merencanakan masa depan kita dengan baik.

Sehingga saat kita tua nanti dan tidak lagi bekerja, kita bisa memiliki penghasilan pasif untuk membiayai hidup sendiri secara mandiri dan tidak bergantung kepada anak-anak kita.

Merencanakan Masa Tua yang Bahagia dan Sejahtera

Saat kita tua nanti, tentunya kita menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita. Oleh karena itu kita harus bertekad untuk memutuskan rantai generasi sandwich dengan perencanaan finansial yang baik dan benar.

Ada beberapa elemen yang harus kita perhitungkan untuk merancang masa tua yang bahagia dan sejahtera.

Pertama, mulai disiplin mengatur keuangan sejak muda. Disiplin mengatur keuangan perlu kita lakukan sejak muda.

Meskipun kita memiliki pekerjaan dengan gaji besar, tapi apabila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik maka akan menyulitkan kita di masa mendatang. Sebab tidak selamanya kita bisa bekerja dengan produktif.

Kedua, mengatur pengeluaran dan pemasukan. Kita perlu berupaya mengatur pengeluaran dan pemasukan, jangan sampai pengeluaran kita lebih banyak dari pemasukan kita.

Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Berapapun pemasukan kita, perlu kita sisihkan ditabung, asuransi maupun investasi.

Ketiga, menyiapkan tabungan darurat. Tabungan darurat ini dapat menanggung biaya hidup kita jika sewaktu-waktu mengalami kehilangan pekerjaan atau tidak dapat bekerja karena sakit, atau bahkan terkena musibah/kecelakaan/sakit mendadak.

Selain tabungan darurat, kita juga perlu membuat tabungan untuk keperluan besar seperti biaya menikah, membeli mobil/motor, DP rumah dan lain-lain yang harus dimulai sejak awal kita bekerja.

Keempat, menyiapkan asuransi. Kita juga perlu melindungi tabungan masa depan dengan memulai polis asuransi kesehatan dan jiwa sejak muda.

Asuransi akan melindungi kita dalam setiap masalah hidup yang mungkin akan menggerus isi tabungan kita. Asuransi ini juga akan mencukupi kehidupan keluarga jika sewaktu kita meninggal dunia.

Kelima, berinvestasi. Mulailah berinvestasi di instrumen yang tepat sejak muda. Kombinasikan portfolio investasi antara yang beresiko tinggi dengan imbalan besar, dan yang beresiko rendah dengan imbalan kecil atau dalam jangka waktu lama.

Setelah mengetahui apa saja yang perlu kita persiapkan dalam rangka menyiapkan hari tua yang bahagia dan sejahtera, bisa kita mulai dari sekarang juga. Karena masa depan kita, kita sendiri yang menentukannya. (*)

Baca Juga
Tentang Penulis