Ramadhan Segera Datang, Inilah Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

POJOKNULIS.COM - Bagi orang Muslim, Ramadhan dijadikan sebagai bulan yang menyucikan keimanan (spiritual). Semua orang beriman berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah, perbuatan baik, serta amal.

Sepuluh hari dan malam terakhir di bulan fitrah ini menjadi waktu yang sangat penting, karena pada waktu tersebut Allah SWT. Menunjukkan rahmat yang besar untuk ciptaan-Nya. Umat Muslim memiliki kesempatan untuk memanfaatkan berkah Ramadhan yang sangat luar biasa dan mencari keselamatan sebelum bulan berakhir.

Lailatul Qadar

Lailatul Qadar, malam yang memiliki kekuatan yang luar biasa, menjadi salah satu malam yang paling suci dalam kalender Islam. Malam ini terjadi pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dan merupakan malam dimana Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Malam ini diyakini sebagai malam dimana Allah SWT. menunjukkan rahmat yang besar kepada ciptaan-Nya dan malam dimana takdir seseorang ditentukan.

Tanggal pasti Lailatul Qadar tidak diketahui, meskipun sudah diperkirakan terjadi pada malam ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan. Misalnya pada malam ke-21, 23, 25, 27, atau ke-29.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran dalam surat Al-Qadar [97] ayat 3, “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadar) lebih baik daripada seribu bulan.” dan Nabi saw mengatakan, “Barangsiapa berdoa pada Lailatul Qadar karena iman dan ketulusan, semua dosa masa lalu mereka diampuni,” (Hadits Bukhari dan Muslim).

Khusyu dan ikhlas berdoa untuk pengampunan, membaca Al-Quran, dan mengirim selawat Nabi merupakan contoh kegiatan ibadah bermanfaat pada malam-malam ini.

Beritikaf

Banyak Muslim memilih untuk menghabiskan sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan melakukan i’tikaf. Dimana seseorang hanya perlu fokus (khusyu) untuk beribadah kepada Allah SWT. dan mencoba menahan diri dari urusan duniawi.

I’tikaf menjadi waktu untuk merenung, meningkatkan ibadah serta keimanan seseorang sebagai bentuk pendekatan dengan Allah SWT.

Ber-i’tikaf ini sunnahnya sepuluh hari, tapi minimal dilakukan satu hari satu malam. I’tikaf dapat menjadi kesempatan besar untuk berhubungan kembali dengan Allah SWT. dalam kesendirian. Hal ini juga menjadi waktu untuk merenungkan dan menerapkan ibadah yang baik di setiap tahunnya.

Bersedekah

Waktu sepuluh hari terakhir merupakan suatu kesempatan untuk melipatgandakan pahala dengan memberikan sedekah kepada siapa pun yang membutuhkan. Membagikan sedekah dapat dilakukan untuk mencari ridha Allah SWT.

Sumber: Madrosah Sunnah/Unsplash

Nabi Muhammad saw pernah mengatakan, “Bersedekah dapat memadamkan dosa, sebagaimana air memadamkan api,” (HR. Tirmidzi). Rasulullah juga menyebutkaan bahwa Allah SWT. menawarkan kelapangan pada hari pembalasan bagi mereka yang memberikan sedekah.

Pahala memberikan sedekah pada bulan Ramadhan saja sudah dilipatgandakan 70 kali. Dan pahala untuk setiap ibadah baik pada waktu Lailatul Qadar dianggap setara dengan melakukan ibadah yang sama selama lebih dari 83 tahun. (*)

Baca Juga
Tentang Penulis
Artikel Menarik Lainnya