Strategi Efektif untuk Mengatasi Gejala PMS yang Membuat Wanita Moody

POJOKNULIS.COM - Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan sekumpulan gejala atau sindrom yang terjadi pada wanita sebelum memasuki periode menstruasi. Gejala ini umumnya terjadi sekitar 7-10 hari sebelum siklus menstruasi dimulai.

Gejala PMS dapat berdampak pada fisik dan psikologis wanita. Beberapa kondisi fisik yang biasanya muncul yaitu kelelahan, pusing, sakit kepala, nyeri punggung, mual, kram perut, nyeri otot, hingga nyeri pada payudara.

Tidak hanya gejala fisik, gejala psikis yang melibatkan emosi juga dapat dialami oleh wanita pada masa PMS. Gejala tersebut berupa perubahan suasana hati, seperti keinginan untuk marah-marah dan menangis.

Wanita yang sedang mengalami gejala PMS mudah sekali mengalami mood swing. Hal ini membuat mereka menjadi lebih sensitif dan sangat reaktif dalam menanggapi apapun, termasuk hal-hal kecil yang sepele.

Peran Hormon Estrogen dan Progestin

Kondisi tersebut disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Turunnya kadar estrogen dan progestin akan berpengaruh pada kadar hormon serotonin. Hormon ini berkaitan dengan perasaan dan keadaan emosi sehingga wanita menjadi moody saat PMS.

Pada awal siklus menstruasi atau fase folikuler, kadar estrogen meningkat. Peningkatan ini membuat kadar serotonin dalam otak meningkat sehingga banyak wanita merasa lebih baik, bersemangat, dan memiliki suasana hati yang lebih stabil saat PMS.

Namun, setelah ovulasi atau selama fase luteal, kadar progestin meningkat. Kenaikan ini dapat menyebabkan perasaan lelah, mengantuk, dan kadang-kadang gejala depresi ringan pada beberapa wanita.

Progestin juga dapat mempengaruhi kadar hormon serotonin. Meskipun tingkat serotonin masih tetap tinggi dibandingkan dengan selama menstruasi, beberapa wanita mungkin merasa suasana hati mereka menurun selama fase luteal ini.

Gejala PMS dapat berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan seorang wanita. Pemahaman yang lebih baik tentang gejala-gejala ini sangat penting untuk membantu wanita dalam mengelola dan mengatasi akibat yang timbul dari PMS ini.

Tips Mengatasi Gejala PMS

Gejala PMS memang tidak bisa dihindari sepenuhnya oleh wanita, tetapi ada beberapa cara untuk mengatasi gejala-gejala yang ada sehingga wanita merasa lebih baik dan semua aktivitasnya tidak sepenuhnya terganggu.

Konsumsi kalsium dan magnesium

Dilansir dari halodoc, salah satu cara untuk menjaga mood tetap stabil saat PMS adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan magnesium. Hal ini dapat mencegah turunnya kadar serotonin dalam tubuh.

Makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan magnesium adalah susu, bayam, kangkung, jeruk, pisang, alpukat, dan salmon.

Nutrisi yang baik dalam makanan dan minuman tersebut dipercaya dapat meningkatkan serotonin dan memperbaiki mood.

Hindari Kafein

Konsumsi kafein yang berlebihan memiliki efek samping berupa kecemasan, gelisah, dan insomnia. Maka dari itu, menghindari minuman yang mengandung kafein seperti teh dah kopi dapat mencegah mood atau suasana hati memburuk saat PMS.

Pentingnya menjaga asupan kafein selama PMS tidak hanya berdampak pada kesejahteraan emosional, tetapi juga pada kualitas tidur dan tingkat kecemasan yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Kompres Perut dan Istirahat

Gejala fisik pada masa PMS seperti kram perut juga dapat mempengaruhi suasana hati. Hal tersebut dapat diatasi dengan mengompres perut dengan air hangat dan istirahat yang cukup sehingga tubuh merasa lebih nyaman.

Mengapa istirahat atau tidur yang cukup sangat diperlukan saat PMS? Istirahat yang cukup bisa membuat tubuh kembali segar dan bugar sehingga gejala kelelahan yang timbul karena PMS akan berkurang.

Lakukan Aktivitas Fisik Ringan

Selain istirahat yang cukup, aktivitas fisik yang ringan juga dapat membantu mengatasi gejala psikis saat PMS. Dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh akan melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan mood menjadi lebih baik.

Aktivitas fisik ringan yang bisa dilakukan saat PMS antara lain, jalan kaki, senam, bersepeda, atau berenang selama beberapa menit. Aktivitas tersebut juga dapat mengalihkan perhatian kita dari gejala PMS dan suasana hati yang tidak baik.

Meminta Dukungan Emosional

Pada masa PMS, wanita akan rentan mengalami stress. Namun, penting untuk diingat bahwa stres ini bisa diatasi dengan cara-cara yang sederhana, salah satunya adalah dengan berbicara dan menceritakan keluh kesah kepada orang terdekat.

Berbicara tentang apa yang dirasakan selama PMS tidak hanya memberikan ruang untuk berbagi beban, tetapi juga membuka pintu bagi dukungan emosional yang dapat membantu wanita melewati masa PMS dengan lebih tenang dan nyaman.

Relaksasi dan Meditasi

Selain berkeluh kesah, bermeditasi dan melakukan aktivitas yang menyenangkan juga dapat membantu kita mengelola stress yang timbul akibat PMS. Hal tersebut membuat kita menjadi rileks dan senang, sehingga stress berkurang.

Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam dan yoga akan membuat kita menjadi lebih rileks. Ini akan mempermudah kita dalam mengelola stress dan menjaga suasana hati agar tetap stabil selama PMS.

Melakukan Aktivitas yang Menyenangkan

Melakukan aktivitas yang menyenangkan juga berperan penting dalam mengatasi stress yang timbul akibat dari PMS. Dengan melakukan aktivitas yang kita sukai akan membuat kita senang dan membantu mengalihkan perhatian dari perasaan buruk.

Aktivitas-aktivitas seperti berjalan-jalan, membaca buku favorit, bermain dengan hewan peliharaan, bermain musik, atau bahkan berolahraga ringan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi stres dan menjaga kestabilan mood.

PMS adalah sindrom yang memengaruhi kondisi fisik dan mental wanita sebelum menstruasi. Gejala PMS mencakup perubahan fisik dan suasana hati yang berkaitan dengan fluktuasi hormon, terutama estrogen dan progestin.

Strategi untuk mengatasi PMS melibatkan konsumsi kalsium dan magnesium, hindari kafein, kompres perut dengan air hangat, lakukan aktivitas fisik ringan, istirahat yang cukup, dan meminta dukungan emosional.

Teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga juga akan sangat membantu. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, wanita dapat mengelola gejala PMS dengan baik sehingga kesehatan mental mereka terjaga selama periode PMS berlangsung.