POJOKNULIS.COM - Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi aktif di jawa tengah. Untuk menyelamatkan penduduk jika sewaktu-waktu terjadi letusan gunung maka dibangunlah beberapa bunker untuk warga menyelamatkan diri. Salah satunya adalah bunker Kaliadem.
Seperti namanya, Bunker Kaliadem adalah bunker atau tempat berlindung yang berlokasi di kaki gunung merapi, tepatnya di desa Kinahrejo, Hargoninangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Saat ini Bunker Kaliadem tidak hanya menjadi tempat berlindung, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang unik dan sarat akan kisah.
Bunker Kaliadem dibangun pada tahun 2001 dan diresmikan oleh pemerintah kabupaten Sleman pada tahun 2005 atau empat tahun setelahnya. Awalnya, Bunker yang terletak di selatan lereng gunung Merapi atau tepat berada di atas rumah Mbah Maridjan ini merupakan lokasi perkemahan dan obyek wisata sebelum terkena amukan gunung Merapi.
Mbah Maridjan terkenal sebagai juru kunci atau kuncen gunung Merapi yang hingga akhir hayatnya mengabdikan diri menjaga gunung Merapi. Bunker Kaliadem sendiri telah menjadi saksi bisu dari erupsi gunung Merapi pada tahun 2006 dan juga tahun 2010.
Bunker Kaliadem yang terletak sedalam 3 meter dengan luas ruang 12 Meter persegi ini kala itu masih berfungsi sebagai tempat perlindungan ketika gunung Merapi meletus. Sayangnya pada erupsi gunung Merapi tahun 2006, terjadi kejadiaan nahas di mana 2 orang relawan gagal menutup pintu bunker yang menyebabkan mereka tewas terpanggang di tempat.
Selanjutnya pada erupsi tahun 2010 yang lebih dahsyat, mengubur bunker Kaliadem dengan abu vulkanik sedalam 4 meter. Dibutuhkan waktu 54 jam untuk para petugas melakukan pengerukan menggunakan alat berat hingga menemukan kembali lokasi bunker Kaliadem ini.
Setelah banyak kejadian yang dialami, Bunker Kaliadem pun kembali beroperasi dengan normal menjadi salah satu destinasi wisata andalan.
Keseruan Eksplorasi Bunker Kaliadem
Sebagai sebuah destinasi wisata, Bunker Kaliadem memiliki banyak hal yang menjadi daya tarik dan hal-hal yang bisa dieksplorasi. Mulai dari menjelajahi bagian dalam bunker, menikmati pemandangan gunung Merapi dari dekat maupun tour dengan mobil Jeep.
Daya tarik utama dari bunker Kaliadem tentu saja menjelajahi dan mengeksplorasi isi bangunan bunker. Pengunjung bisa masuk ke dalam bunker seluas 12 x 8 meter ini dan melihat langsung kondisi di dalamnya.
Di pintu masuk, pengunjung akan langsung disambut dengan sisa erupsi berupa material abu vulkanik yang telah mengeras setebal 15 centimeter. Kemudian saat masuk ke dalam ruangan bunker, pengunjung dapat melihat sisa-sisa material gunung Merapi seperti bebatuan dan pasir.
Setelah puas menjelajah dan berfoto-foto di dalam bunker, tidak ada salahnya untuk menikmati pemandangan gunung Merapi di luar bunker. Gunung Merapi yang berjarak 5 kilometer dari bunker terlihat menakjubkan jika dilihat dari sini.
Pihak pengelola juga telah menyediakan beberapa tempat duduk yang langsung menghadap ke puncak gunung Merapi sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan dengan lebih nyaman. Jika ingin menikmati pemandangan gunung Merapi, pastikan datang saat cuaca sedang cerah agar puncak gunung Merapi sedang tidak tertutup awan.
Perlu diketahui bahwa akses lokasi menuju bunker Kaliadem bisa dibilang cukup terjal. Oleh karena itu, pengunjung bisa mengendarai mobil Jeep yang telah disewakan mulai dari desa Kinahrejo sampa ke lokasi bunker.
Sepanjang perjalanan menunggangi mobil Jeep, pengunjung bisa merasakan sensasi menegangkan saat melewati jalan sempit yang berbatu dan berpasir. Bahkan sesekali mungkin akan menemui hambatan yang justru menjadikan perjalanan menjadi semakin menantang.
Itulah keseruan mengeksplorasi bunker Kaliadem di lereng gunung Merapi. Perlu diperhatikan bahwa status gunung Merapi masih aktif dan sewaktu-waktu masih bisa mengeluarkan erupsi. Selain berwisata dengan nyaman juga perlu berjaga-jaga agar tetap aman. (*)