5 Jenis Spending yang Kurang Direkomendasikan Saat Terjadi Resesi

POJOKNULIS.COM - Resesi adalah suatu kondisi ekonomi yang tidak stabil, di mana terjadi penurunan signifikan dalam produksi, pendapatan, dan permintaan di pasar.

Saat terjadi resesi, banyak orang yang berusaha untuk menghemat pengeluaran mereka dan memprioritaskan kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Namun, dari sekian banyak pembelian, ada beberapa pembelian yang sebaiknya dihindari selama resesi, karena dapat menyebabkan dampak yang buruk pada keuangan.

Lebih lengkapnya, berikut ini adalah rangkuman tentang pembelian atau spending terburuk yang sebaiknya dihindari selama resesi:

1. Pembelian Properti

Ketika terjadi resesi, nilai properti cenderung menurun dan sulit dijual. Jika Anda membeli properti selama resesi, Anda mungkin akan kesulitan menjualnya di kemudian hari.

Selain itu, jika Anda membeli properti dengan harga yang tinggi, Anda mungkin akan sulit untuk membayar cicilan dan bunga pada masa depan, karena pendapatan Anda dapat menurun selama resesi.

2. Pembelian Kendaraan

Membeli kendaraan selama resesi mungkin tampak seperti kesepakatan yang bagus karena produsen dan dealer kendaraan sering menawarkan diskon besar-besaran.

Namun, jika Anda tidak dapat membayar cicilan pada kendaraan Anda selama resesi, Anda mungkin akan kehilangan kendaraan tersebut dan kehilangan uang yang sudah dibayarkan sebagai uang muka.

Selain itu, kendaraan juga memerlukan biaya untuk bahan bakar, perawatan, dan perbaikan, yang dapat membebani keuangan Anda selama resesi.

3. Pembelian Saham spekulatif

Selama resesi, banyak saham spekulatif yang nilainya anjlok. Jika Anda membeli saham spekulatif dengan harapan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, Anda mungkin akan kehilangan uang Anda.

Daripada membeli saham spekulatif, lebih baik memilih saham perusahaan yang stabil dan memiliki track record yang baik.

4. Pembelian Barang-barang mewah

Membeli barang-barang mewah selama resesi mungkin tampak seperti penghematan yang bagus karena toko-toko mewah sering menawarkan diskon besar-besaran.

Namun, jika Anda membeli barang-barang mewah yang tidak perlu selama resesi, Anda hanya akan menghabiskan uang yang seharusnya disimpan untuk masa sulit.

5. Hutang konsumtif

Saat terjadi resesi, banyak orang yang mengalami kesulitan keuangan dan terpaksa meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun, hutang konsumen dapat membebani keuangan Anda selama bertahun-tahun, terutama jika suku bunga naik dan pendapatan Anda menurun selama resesi.

Kesimpulannya, selama terjadi resesi, sebaiknya hindari pembelian yang tidak perlu atau dapat membebani keuangan Anda di masa depan.

Hal-hal seperti properti, kendaraan, saham spekulatif, barang-barang mewah hingga hutang konsumtif sebaiknya dihindari agar kondisi keuangan kita tidak memburuk di masa resesi.

Fokuslah pada kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, serta berhemat untuk menghadapi masa sulit.

Bijak dalam mengelola keuangan tidak hanya memberikan manfaat saat kita menghadapi resesi, tetapi juga akan membantu keuangan kita pasca-resesi.(*)

Baca Juga