Cara Menghadapi Home Sick Agar Tidak Mengganggu Kuliah

POJOKNULIS.COM  - Home sick atau rindu pada rumah adalah kondisi yang umum terjadi pada mahasiswa yang menjalani kuliah jauh dari keluarga, teman, dan lingkungan yang biasa mereka tinggali.

Rasa kangen pada rumah bisa menjadi penghalang yang besar bagi mahasiswa untuk mengikuti kuliah dengan fokus dan produktif.

Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi home sick agar tidak mengganggu kuliah.

Home sick adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan rindu pada rumah yang dirasakan oleh seseorang yang jauh dari keluarga atau lingkungan asalnya.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jarak yang jauh dari rumah, perubahan lingkungan yang drastis, atau kehilangan kontak dengan orang-orang yang biasa ditemui sehari-hari.

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab home sick pada mahasiswa yang menjalani kuliah jauh dari rumah. Beberapa di antaranya adalah:

Jarak yang jauh dari keluarga dan teman 

Mahasiswa yang kuliah jauh dari rumah umumnya harus meninggalkan keluarga dan teman-teman terdekat.

Hal ini bisa membuat mereka merasa kesepian dan rindu pada orang-orang yang biasa mereka temui sehari-hari.

Perubahan lingkungan yang drastis

Mahasiswa yang kuliah jauh dari rumah biasanya harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan berbeda dari yang biasa mereka tinggali.

Hal ini bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan sulit untuk menyesuaikan diri.

Kehilangan kontak dengan orang-orang yang biasa ditemui sehari-hari

Mahasiswa yang kuliah jauh dari rumah umumnya harus meninggalkan orang-orang yang biasa mereka temui sehari-hari, seperti teman, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Hal ini bisa membuat mereka merasa kehilangan dan sulit untuk menemukan pengganti.

Meski begitu, home sick bisa diatasi dengan melakukan beberapa cara di bawah ini:

Membuat jadwal bertemu teman dan keluarga 

Salah satu cara untuk mengatasi home sick adalah dengan membuat jadwal bertemu teman dan keluarga secara teratur.

Hal ini bisa memberikan mahasiswa kesempatan untuk berbicara dengan orang-orang yang mereka rindukan dan merasa lebih dekat dengan mereka.

Menjaga kontak dengan orang-orang terdekat 

Selain bertemu secara langsung, mahasiswa juga bisa menjaga kontak dengan orang-orang terdekat melalui telepon, pesan teks, atau media sosial.

Hal ini bisa membuat mereka merasa lebih terhubung dengan orang-orang yang mereka rindukan.

Mencari hobi atau kegiatan baru 

Mencari hobi atau kegiatan baru bisa membantu mahasiswa untuk mengalihkan perhatian dari rasa kangen pada rumah.

Hal ini juga bisa membantu mereka untuk menemukan teman baru dan mengeksplorasi lingkungan sekitar.

Berbicara dengan konselor atau teman dekat 

Jika rasa home sick terus menerus mengganggu kegiatan kuliah, mahasiswa bisa mencari bantuan dari konselor atau teman dekat.

Berbicara dengan seseorang yang bisa dipercaya bisa membantu mahasiswa untuk meredakan perasaan kangen pada rumah dan menemukan solusi yang tepat.

Mengikuti kegiatan di kampus

Mengikuti kegiatan di kampus bisa membantu mahasiswa untuk merasa lebih terhubung dengan lingkungan sekitar dan menemukan teman baru.

Hal ini juga bisa membantu mereka untuk memperluas jaringan sosial dan mengalihkan perhatian dari rasa kangen pada rumah.

Sering berkomunikasi via panggilan video denga keluarga

Di era digital seperti saat ini, jarak bukanlah penghalang untuk bisa terus berkomunikasi. Lewat kecanggihan panggilan video, kita bisa berkomunikasi dengan keluarga tercinta kita di rumah.

Panggilan video juga bisa memangkas jarak yang jauhnya ratusan bahkan ribuan kilometer.

Dengan teknologi ini, seolah tidak ada batasan lagi untuk tetap saling menyapa. Bagi mahasiswa yang sedang home sick, bisa memanfaatkan fitur ini untuk mengobati rasa kangen akan rumah dan berkumpul bersama keluarga. 

Bagi sebagian mahasiswa, menjalani kuliah jauh dari keluarga dan lingkungan sekitar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Namun, tidak jarang juga ada mahasiswa yang mengalami rasa kangen dan rindu pada rumah dan keluarga mereka.

Fenomena ini dikenal dengan istilah home sick. Gejala home sick bisa muncul pada mahasiswa yang menjalani kuliah jauh dari rumah, terutama pada semester-semester awal kuliah. Namun, hingga berapa semester mahasiswa bisa mengalami home sick?

Tidak ada patokan pasti mengenai berapa semester mahasiswa bisa mengalami home sick.

Namun, pada umumnya gejala home sick muncul pada semester-semester awal kuliah, terutama pada mahasiswa yang baru pertama kali menjalani kuliah jauh dari rumah.

Pada semester-semester berikutnya, mahasiswa sudah mulai terbiasa dengan lingkungan baru dan sudah menemukan teman-teman baru.

Apa saja gejala home sick? Gejala home sick bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun pada umumnya gejala home sick meliputi:

  • Rasa kangen dan rindu pada keluarga dan rumah.
  • Merasa sedih dan cemas.
  • Menjadi kurang semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
  • Menjadi sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
  • Terkadang juga bisa disertai dengan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau sulit tidur.

Dalam menghadapi home sick, penting untuk diingat bahwa perasaan ini adalah hal yang wajar dan bisa diatasi dengan cara yang tepat.

Mahasiswa perlu mencari dukungan dari orang-orang terdekat dan menjaga fokus pada kegiatan kuliah agar tidak terganggu oleh perasaan kangen pada rumah.

Dengan cara yang tepat, home sick tidak akan menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk meraih prestasi dan kesuksesan di masa depan.

Baca Juga