POJOKNULIS.COM - Wawancara kerja adalah salah satu tahap seleksi yang harus dilalui seseorang saat melamar kerja. Wawancara kerja adalah proses komunikasi antara kandidat dan pihak perusahaan, biasanya HRD atau user, untuk saling mengenal lebih jauh.
Tujuan wawancara kerja adalah untuk mengetahui apakah kandidat sesuai dengan kriteria, kebutuhan, dan budaya perusahaan. Wawancara kerja juga merupakan kesempatan bagi kandidat untuk mengetahui lebih banyak tentang perusahaan, pekerjaan, dan lingkungan kerja yang ditawarkan.
Nah, biasanya tim rekruter atau pihak yang mewawancara akan memberi pertanyaan mengenai berapa besar gaji yang diinginkan setiap kandidat. Sehingga penting untuk diketahui bagi peserta wawancara agar bisa menyiapkannya dengan baik.
Cara menentukan nominal gaji yang diinginkan adalah salah satu hal yang perlu kamu ketahui jika ingin melamar kerja dan menghadapi wawancara kerja.
Nominal gaji yang diinginkan adalah jumlah uang yang kamu harapkan untuk diterima sebagai imbalan atas pekerjaan yang kamu lakukan. Nominal gaji yang diinginkan bisa berbeda-beda tergantung pada kualifikasi, pengalaman, tanggung jawab, dan standar pasar yang berlaku.
Ada beberapa hal yang harus kandidat persiapkan untuk menghadapi wawancara terutama jika nanti ditanya seputar nominal gaji. Simak tips berikut.
Lakukan riset tentang standar gaji di pasar
Kamu bisa mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kisaran gaji yang umum diberikan untuk posisi yang kamu lamar di perusahaan atau industri yang sama. Kamu bisa menggunakan sumber-sumber online seperti Jobstreet, Glassdoor, atau Salary Guide untuk mengetahui informasi ini.
Dengan begitu, kamu bisa menentukan ekspektasi gaji yang sesuai dengan pasaran dan tidak terlalu jauh dari anggaran perusahaan.
Sesuaikan dengan kualifikasi dan pengalaman kamu
Setelah mengetahui standar gaji di pasar, kamu harus menyesuaikannya dengan kualifikasi dan pengalaman yang kamu miliki. Kamu bisa mempertimbangkan faktor-faktor seperti pendidikan, sertifikat, skill, prestasi, durasi kerja, dan tanggung jawab pekerjaan.
Jika kamu memiliki kualifikasi dan pengalaman yang lebih tinggi dari rata-rata, kamu bisa menawar gaji yang lebih tinggi dari standar. Jika sebaliknya, kamu bisa menawar gaji yang lebih rendah atau sama dengan standar.
Berikan rentang gaji, bukan angka pasti
Saat ditanya tentang nominal gaji yang diinginkan, sebaiknya kamu tidak memberikan angka pasti, melainkan rentang gaji. Misalnya, jika standar gaji untuk posisi yang kamu lamar adalah Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per bulan, dan kamu memiliki kualifikasi dan pengalaman yang cukup baik, kamu bisa menjawab bahwa ekspektasi gaji kamu adalah Rp 6 juta hingga Rp 8 juta per bulan.
Dengan memberikan rentang gaji, kamu bisa memberikan ruang negosiasi bagi diri sendiri dan rekruter. Kamu juga bisa menunjukkan bahwa kamu fleksibel dan terbuka untuk berdiskusi.
Jelaskan alasan ekspektasi gaji kamu
Selain memberikan rentang gaji, kamu juga harus menjelaskan alasan mengapa kamu memilih rentang gaji tersebut. Kamu harus memberikan argumen yang logis dan rasional, bukan berdasarkan emosi atau keinginan semata.
Kamu bisa menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspektasi gaji kamu, seperti kualifikasi, pengalaman, tanggung jawab pekerjaan, biaya hidup, tujuan karier, dan lain-lain. Kamu juga bisa memberikan contoh atau bukti yang mendukung argumen kamu, seperti sertifikat, portofolio, testimoni, atau hasil kerja.
Tunjukkan sikap profesional dan sopan
Saat menjawab pertanyaan tentang nominal gaji yang diinginkan, kamu harus menunjukkan sikap profesional dan sopan. Kamu harus menghormati rekruter sebagai pihak yang berwenang dan berpengalaman dalam hal ini.
Kamu juga harus menghargai diri sendiri sebagai pihak yang berkompeten dan berpotensi dalam hal ini. Kamu harus menghindari sikap-sikap seperti sombong, meremehkan, menuntut, mengeluh, atau berbohong.
Namun salah satu yang paling penting untuk bisa lolos wawancara kerja, kandidat harus mempersiapkan diri dengan baik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kandidat sebelum, saat, dan sesudah wawancara kerja.
Sebelum wawancara kerja, kandidat harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan yang dilamar. Informasi yang perlu diketahui antara lain: visi, misi, nilai, produk atau layanan, target pasar, prestasi, tantangan, budaya, dan struktur organisasi perusahaan. Dengan begitu, kandidat bisa menunjukkan minat dan pengetahuan yang cukup tentang perusahaan.
Peserta wawancara kerja harus menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh perusahaan, seperti CV, resume, sertifikat, portofolio, atau hasil tes.
Kandidat harus membawa dokumen-dokumen tersebut dalam bentuk cetak maupun digital. Kandidat juga harus memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut lengkap, rapi, dan akurat.
Selain itu peserta wawancara juga harus memilih pakaian yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan budaya perusahaan yang dilamar. Pakaian yang dipilih harus sopan, bersih, dan nyaman. Kandidat juga harus memperhatikan aksesori, riasan, dan penampilan lainnya agar terlihat profesional dan percaya diri.
Saat wawancara nanti kandidat harus datang tepat waktu atau lebih awal dari jadwal yang ditentukan.
Kandidat harus menghindari keterlambatan yang bisa memberikan kesan buruk kepada perusahaan. Kandidat juga harus memperhitungkan faktor-faktor seperti lalu lintas, cuaca, atau hal-hal tak terduga yang bisa menghambat perjalanan.
Tunjukkan sikap positif kepada pewawancara dan orang-orang di sekitar. Kandidat harus bersikap sopan, ramah, hormat, dan tertarik. Kandidat juga harus menjaga kontak mata, senyum, bahasa tubuh, dan nada suara yang baik. Kandidat harus menghindari sikap-sikap seperti sombong, acuh tak acuh, defensif, atau tidak sopan.
Dan terakhir, kandidat harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara dengan jelas dan jujur. Kandidat harus fokus pada pertanyaan dan memberikan jawaban yang relevan dan logis. Kandidat juga harus memberikan contoh atau bukti yang mendukung jawaban jika diminta.