Parenting: Mengenal Bonding, Solusi Memperkuat Ikatan Orang Tua dengan Anak

POJOKNULIS.COM - Setiap orang tua tentunya menginginkan hubungan yang harmonis dan membangun ikatan bersama anaknya. Mereka ingin agar anaknya dapat tumbuh menjadi seorang yang beretika, bermoral, dan berakhlak melalui upaya yang cukup dari kedekatan dengan orang tuanya.

Lingkungan keluarga menjadi salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Dengan adanya lingkungan keluarga yang memiliki hubungan harmonis dan erat, hal tersebut memberikan pengaruh yang lebih besar kepada anak dibanding dengan lingkungan sosial.

Istilah bonding akhir-akhir ini viral digunakan oleh banyak orang di sosial media. Dalam kamus bahasa Inggris, bonding memiliki arti ikatan.

Bonding Keluarga

Dengan demikian, bonding merupakan suatu proses atau cara yang dilakukan untuk membangun ikatan dan kedekatan antara orang tua dengan anaknya. Dokter Marshall H. Klaus dan John H. Kennell memperkenalkan konsep bonding melalui bukunya, Maternal-Infant Bonding, yang mengemukakan bahwa setiap manusia memiliki periode sensitif, yakni saat lahir di mana ibu dan bayi diprogram secara unik untuk berhubungan serta melakukan hal-hal baik satu sama lain.

Berkembangnya keterikatan yang kuat antara orang tua dengan anaknya, membuat orang tua selalu ingin memberikan seluruh cinta dan kasih sayangnya kepada sang anak serta melindungi dan merawat anaknya dari kecil. Dilansir dari kidshealth.org, ikatan yang kuat antara orang tua dan anak dapat menumbuhkan ikatan batin dan rasa aman serta harga diri yang positif.

Bonding time sangat diperlukan bagi para orang tua saat mengasuh anaknya. Melalui bonding time, para orang tua akan mempererat ikatan dan memperkuat hubungan antara orang tua dan anaknya.

Bonding time dapat dilakukan dari sejak sang anak lahir. Kegiatan bonding ini dilakukan sesuai jenjang umur anak agar orang tua dapat memposisikan dirinya sebagai orang yang tepat untuk sang anak.

Ketika anak memasuki usia balita, orang tua dapat memposisikan dirinya sebagai teman bermain dan penjaga di saat yang bersamaan. Melalui kegiatan tersebut, orang tua akan semakin dekat dengan anaknya.

Saat anak memasuki usia remaja, orang tua dapat memposisikan dirinya sebagai teman ataupun sahabat. Orang tua akan selalu siap menjadi teman cerita sang anak di masa tersebut.

Merencanakan perjalanan bersama anak juga merupakan cara melakukan bonding time

Memasuki usia dewasa, orang tua dapat memposisikan dirinya sebagai partner bagi sang anak. Orang tua dapat memberikan arahan, solusi, atau partner hal apapun yang dibutuhkan oleh sang anak.

Hal itulah yang membuat ikatan dan hubungan antara orang tua dan anak menjadi lebih erat. Bahkan, anak akan terbuka dengan orang tuanya sehingga orang tua juga tidak terlalu khawatir dengan anaknya.

Di zaman yang telah mengalami perkembangan teknologi ini, waktu bonding yang dimiliki oleh para orang tua dengan anak menjadi sulit. Anak cenderung kurang tertarik untuk menghabiskan waktu dengan orang tuanya, melainkan sibuk dengan ponsel atau gadget yang dimilikinya.

Dengan demikian, orang tua harus pintar mencari ide agar gadget yang dimiliki oleh anak dapat dimanfaatkan sebagai media yang mengedukasi dan menghibur bagi sang anak sehingga para orang tua juga memiliki waktu bonding dengan anaknya.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan bonding yang dapat dilakukan oleh orang tua agar semakin dekat hubungannya dengan sang anak.

1. Prioritaskan Waktu bersama Anak

Demi terciptanya hubungan yang dekat antara orang tua dengan anak, para orang tua diharuskan selalu memprioritaskan anaknya dalam keadaan apapun. Meskipun sibuk dengan pekerjaannya, orang tua setidaknya dapat meluangkan waktu untuk sang anak.

2. Bermain Bersama

Salah satu kegiatan bonding yang dapat dilakukan oleh orang tua agar mendekatkan hubungannya dengan anak adalah bermain bersama anak. Kegiatan bermain yang dilakukan lebih baik kegiatan outdoor ataupun kegiatan yang dilakukan secara langsung tanpa adanya gadget.

3. Makan Sekeluarga

Orang tua mungkin seringkali disibukkan dengan pekerjaan mereka sehingga mereka lupa betapa pentingnya makan bersama anak. Sebuah penelitian menunjukkan hubungan menarik antara kegiatan makan bersama dengan perkembangan positif anak.

Diketahui bahwa anak-anak yang rutin makan bersama orang tuanya memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Oleh karena itu, orang tua diharapkan menyempatkan waktu untuk makan bersama anak dengan waktu sesuai jadwal yang bisa dilakukan.

4. Berkomunikasi dengan Anak

Berkomunikasi merupakan hal yang penting dilakukan bagi para orang tua dan anak untuk memiliki hubungan yang erat dan harmonis. Berkomunikasi dapat dilakukan dengan cara mengobrolkan sesuatu yang menarik bersama anak, mendengarkan keluh kesah anak, memberikan solusi yang terbaik dari setiap masalah yang diceritakan oleh sang anak.

Melalui berkomunikasi, orang tua dan anak akan lebih terbuka dengan masalah mereka masing-masing dan dapat mengerti satu sama lain sehingga hubungan yang erat akan semakin mudah didapat.Orang tua dan anak akan semakin dekat jika saling mengenal satu sama lain.

5. Memberikan Afeksi

Afeksi merupakan salah satu hal terpenting yang dilakukan untuk memiliki hubungan yang baik antara orang tua dan anak. Orang tua dapat memeberikan afeksi berupa pelukan, kalimat penyemangat, menghargai pilihan sang anak, menunjukkan rasa cintanya kepada anak, bahkan menciptakan memori indah setiap harinya.

Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat memperkuat ikatan dan hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak.

Ada banyak sekali manfaat yang didapatkan dari bonding time, di antaranya adalah menyatukan keluarga, dapat melatih kemampuan komunikasi anak, melatih emosional anak, meningkatkan kebahagiaan anak, meningkatkan keterampilan yang dimiliki oleh anak, dan membangun hubungan yang sehat dalam keluarga.

Bonding dengan anak merupakan hal yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan yang sehat dalam keluarga membantu anak mudah bersosialisasi dan memiliki komunikasi yang baik.

Baca Juga