POJOKNULIS.COM - Ketika berbicara tentang mahasiswa, kita tidak hanya berbicara tentang orang-orang yang sedang mengejar pendidikan tinggi, tetapi juga tentang kelompok yang mewakili perubahan budaya, sosial, dan politik dalam masyarakat.
Generasi mahasiswa masa lalu dan masa kini memiliki perbedaan yang signifikan dalam banyak aspek, mulai dari teknologi hingga aktivisme.
Anggapan tentang mahasiswa saat ini bahwa mereka acuh terhadap masalah isu-isu politik dan sosial memang menjadi anggapan yang cukup serius.
Akan tetapi jika mengetahui tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa saat ini memang cukup berat untuk dapat memahami sosial dan politik yang ada dalam negeri.
Romantisme gerakan mahasiswa masa lalu menjadi tolak ukur bahwa lebih hebat mahasiswa masa lalu daripada mahasiswa saat ini terkait dengan perubahan-perubahan sosial dan politik.
Ketika memandang hanya romantisme tersebut maka tidak adil tentunya, dikarenakan saat ini di era industri 5.0 mahasiswa secara tidak langsung juga terpengaruh akan budaya-budaya yang marak di media sosial.
Sehingga mahasiswa dulu dan sekarang kita semua tidak dapat memberikan justifikasi bahwa mahasiswa sekarang adalah generasi yang gagal.
Untuk itu dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa perbedaan kunci antara mahasiswa dulu dan sekarang.
1. Teknologi: Revolusi Digital
Salah satu perbedaan paling mencolok adalah dampak revolusi digital pada mahasiswa masa kini.
Mahasiswa generasi lalu terbiasa dengan referensi di perpustakaan, menulis surat tangan, dan tidak memiliki akses instan ke informasi.
Sebaliknya, mahasiswa saat ini tumbuh dalam era teknologi informasi yang canggih.
Mereka dapat mengakses pengetahuan di ujung jari mereka melalui internet, menghubungi teman-teman mereka dengan mudah melalui media sosial, dan bahkan dapat mengikuti kuliah daring.
Teknologi juga telah mengubah cara mahasiswa mengumpulkan dan memproses informasi.
Mereka dapat dengan cepat mencari sumber-sumber akademik, menggunakan perangkat lunak khusus untuk analisis data, dan berkomunikasi dengan dosen atau sesama mahasiswa secara daring.
Namun, sementara teknologi memberikan manfaat besar, ia juga menimbulkan tantangan baru, seperti risiko gangguan digital dan kekhawatiran privasi.
Teknologi juga memberikan pengaruh negatif yang cukup besar dalam sosial kehidupan mahasiswa saat ini. Sehingga mahasiswa masa kini terlihat lebih mudah bergaul dalam media sosial daripada sosial yang nyata.
Maka tak heran cukup banyak mahasiswa-mahasiswa saat ini dalam menghadapi masalah di dunia nyata lebih sensitif daripada mahasiswa-mahasiswa masa lampau.
2. Aktivisme: Dari Protes Kampus hingga Aktivisme Online
Generasi mahasiswa di masa lalu sering dikenal sebagai agen perubahan sosial dan politik. Mereka terlibat dalam protes kampus dan gerakan sosial yang penting dalam sejarah.
Misalnya, gerakan mahasiswa 1998 adalah contoh klasik dari mahasiswa yang mempengaruhi politik dan masyarakat. Namun, aktivisme mahasiswa saat ini cenderung lebih canggih dan berkembang melalui platform online.
Mereka menggunakan media sosial untuk memobilisasi dukungan, mengadvokasi isu-isu seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, atau kesetaraan gender, dan seringkali berkolaborasi dengan organisasi non-pemerintah (NGO) atau gerakan sosial global.
Meskipun aktivisme online telah memungkinkan partisipasi yang lebih luas, beberapa orang menganggapnya kurang efektif daripada protes fisik yang terorganisir dengan baik.
Yang sebenarnya dalam aksi protes cara online tersebut memang paling relevan dengan kondisi kecanggihan teknologi saat ini.
3. Biaya Pendidikan: Peningkatan yang Signifikan
Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara mahasiswa dulu dan sekarang adalah biaya pendidikan.
Generasi sebelumnya seringkali dapat membiayai pendidikan mereka dengan bekerja paruh waktu atau mendapatkan beasiswa yang lebih mudah ditemukan.
Pendidikan tinggi saat ini, terutama di beberapa negara, telah menjadi lebih mahal, meninggalkan banyak mahasiswa dengan beban utang pendidikan yang berat.
Peningkatan biaya pendidikan ini telah mempengaruhi pilihan pendidikan dan karir yang dibuat oleh mahasiswa saat ini.
Banyak dari mereka harus mempertimbangkan dengan cermat pilihan jurusan dan berapa lama mereka akan melanjutkan pendidikan mereka karena faktor ekonomi.
Ini adalah tantangan yang belum dihadapi oleh generasi mahasiswa sebelumnya.
4. Budaya Kampus: Dari Gerakan Kampus hingga Multikulturalisme
Budaya kampus juga mengalami perubahan besar seiring waktu. Mahasiswa di masa lalu sering terlibat dalam gerakan kampus yang kuat, seperti gerakan kebebasan berbicara atau gerakan hak sipil.
Mereka sering menggunakan kampus sebagai tempat untuk berdiskusi dan berdebat tentang isu-isu kontroversial. Sementara itu, budaya kampus saat ini sering lebih beragam dan multikultural.
Kampus-kampus saat ini memahami pentingnya inklusi dan keragaman, menciptakan lingkungan yang lebih terbuka bagi berbagai latar belakang budaya, etnis, dan agama.
Namun, tantangan seperti pelecehan seksual dan ketidaksetaraan gender juga tetap ada di dunia kampus saat ini.
5. Persaingan dan Tekanan: Tantangan Masa Kini
Meskipun generasi mahasiswa masa lalu juga menghadapi tekanan dan persaingan, mahasiswa saat ini seringkali merasakan tekanan yang lebih besar.
Persaingan untuk pekerjaan yang baik dan pasar kerja yang kompetitif telah meningkat.
Mahasiswa sekarang sering merasa perlu untuk memiliki CV yang kuat, magang yang berharga, dan bahkan kemungkinan menghadapi utang pendidikan yang signifikan.
Tekanan untuk berhasil dalam ujian dan penilaian akademik juga dapat menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa saat ini.
Standar prestasi yang tinggi dan ekspektasi untuk mencapai hasil yang baik sering kali meningkatkan tingkat stres di kalangan mahasiswa.
Perbedaan antara mahasiswa dulu dan sekarang mencerminkan perubahan dalam masyarakat dan teknologi.
Generasi mahasiswa masa lalu memainkan peran penting dalam perubahan sosial dan politik, sementara generasi saat ini seringkali dihadapkan pada tantangan ekonomi dan tekanan yang lebih besar.
Meskipun ada perbedaan signifikan, mahasiswa masa lalu dan masa kini sama-sama berusaha untuk meningkatkan diri dan menyumbangkan kontribusi positif kepada masyarakat.
Sejarah dan perkembangan pendidikan tinggi akan terus menciptakan perbedaan antara generasi mahasiswa yang berbeda, tetapi semuanya memiliki peran yang penting dalam membentuk masa depan.