POJOKNULIS.COM - Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian global. Negara-negara di seluruh dunia menghadapi resesi ekonomi yang serius, dengan penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi, pengangguran meningkat, dan pendapatan masyarakat menurun. Ekonomi global yang terguncang hebat perlahan mengalami peningkatan dan perlahan membaik.
Namun, dengan dilakukan vaksinasi secara massal dan adopsi protokol kesehatan yang ketat, terdapat tanda-tanda pemulihan ekonomi yang dapat dilihat. Namun, perlu ditekankan bahwa pemulihan ini akan memerlukan waktu dan upaya yang besar.
Menurut laporan World Economic Outlook yang diterbitkan oleh IMF pada bulan Oktober 2021, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan mencapai 5,9% pada tahun 2021 dan 4,9% pada tahun 2022, yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi.
Namun, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi yang tidak merata terjadi di seluruh dunia, dan negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah dan kurang terjangkau mungkin akan menghadapi tantangan yang lebih besar.
Dr. Nouriel Roubini, seorang profesor ekonomi di Universitas New York, mengatakan bahwa pemulihan ekonomi pasca pandemi akan menjadi lebih sulit dan lebih lama dibandingkan dengan resesi sebelumnya karena terdapat faktor-faktor yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti risiko kesehatan dan ketidakpastian politik.
Namun, ia juga menyarankan bahwa dengan mengadopsi kebijakan moneter yang akomodatif dan kebijakan fiskal yang agresif, pemulihan ekonomi dapat dipercepat.
Sementara itu, Dr. Rachel Ziemba, seorang ahli ekonomi dan konsultan risiko, mengatakan bahwa pemulihan ekonomi pasca pandemi akan sangat bergantung pada akses terhadap vaksin dan efektivitas program vaksinasi.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya mengatasi ketidakpastian geopolitik dan keamanan untuk meningkatkan kepercayaan investor dan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan di The Lancet pada bulan Maret 2021 menyoroti pentingnya mengembangkan sistem kesehatan yang kuat dan terjangkau dalam menghadapi pandemi. Sistem kesehatan yang baik akan memperkuat daya tahan ekonomi suatu negara dan membantu mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Salah satu tantangan utama dalam pemulihan ekonomi adalah bagaimana memperkuat sektor-sektor yang paling terdampak oleh pandemi, seperti sektor pariwisata, perhotelan, dan restoran.
Pada bulan Mei 2021, Bank Dunia memperkirakan bahwa sektor pariwisata dan perjalanan akan mengalami penurunan pendapatan sebesar 69% pada tahun 2020. Namun, sektor ini dapat dihidupkan kembali dengan memberikan insentif yang cukup dan mendukung promosi pariwisata lokal.
Selain itu, pemulihan ekonomi juga dapat dipacu dengan melanjutkan investasi di sektor-sektor infrastruktur dan energi yang berkelanjutan. Menurut laporan McKinsey yang diterbitkan pada bulan Juli 2021, investasi dalam energi terbarukan dan transportasi publik dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Dalam kesimpulannya, pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 memerlukan upaya yang besar dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah hingga masyarakat.
Harus diakui bahwa industri digital juga memainkan peran krusial dalam pemulihan ekonomi. Pada intinya, ini akan membawa kita pada proses yang membutuhkan waktu panjang. Tetapi dengan dibantu kreativitas dalam meningkatkan peluang ekonomi, pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 bisa dipercepat. (*)