POJOKNULIS.COM - Siapa nih diantara kalian yang fashionable dan trendy banget? Nggak mau ketinggalan zaman ya? Mulai dari baju hingga perintilan kecil seperti bandana, semuanya berubah sesuai perkembangan zaman. Hal tersebut menyebabkan munculnya perusahaan-perusahaan fast fashion.
Fast fashion sendiri adalah suatu istilah dalam industri tekstil dimana perusahaan tersebut sangat mengikuti trend pasar sehingga selalu berganti produksi model fashion dalam waktu yang sangat singkat, namun menggunakan bahan baku berkualitas buruk yang tentunya tidak akan bertahan lama.
Industri fast fashion seringkali tidak peduli terhadap dampak buruk yang ditimbulkan. Jumlah limbah tekstil dunia pun semakin mengkhawatirkan, dikutip Fibre2Fashion pada tahun 2020, limbah tekstil yang dibuang di TPA mencapai angka 18,6 juta ton!
Zero waste fashion muncul sebagai jawaban atas permasalahan tersebut, lalu apa sih zero waste fashion itu?
Zero waste fashion merupakan salah satu konsep desain fashion dimana bertujuan untuk menciptakan sebuah pakaian yang dapat meminimalisir limbah produksi fashion terutama fast fashion. Konsep ini dipaparkan oleh Holly McQuillan dan Timo Rissanen, mereka menekankan pada metode pola tanpa limbah.
Bentuk pola pakaian yang memanfaatkan seluruh bagian bahan/kain tanpa adanya bagian yang terbuang adalah maksud dari pola tanpa limbah. Dalam bukunya, mereka menguliti perihal konsep zero waste fashion, pemilihan bahan baku, pembuatan pola, pemotongan bahan yang dijadikan sebuah metode pembelajaran bagi perusahaan tekstil seluruh dunia.
Apa tujuan dari zero waste fashion?
Zero waste fashion memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
- Menciptakan produk busana baru yang ideal sebagai produk slow fashion yang sesuai dengan konsep sustainable fashion.
- Merubah pola pikir dalam berkreasi sehingga menciptakan produk berkualitas minim limbah.
- Menjadikan konsumen lebih teliti dalam memilih produk fashion yang akan mereka gunakan.
- Membentuk kesadaran masyarakat untuk lebih peka akan dampak negatif yang disebabkan oleh limbah industri fashion.
Bagaimana penerapan zero waste fashion?
Ada dua macam pendekatan dalam penerapan zero waste fashion, yaitu pre consumption zero waste fashion dan post consumption zero waste.
1. Pre consumption
Pendekatan ini merujuk pada usaha yang dilakukan untuk memproduksi fashion minim limbah. Pre consumption mengedepankan pola atau desain pakaian yang simple, tidak memiliki banyak detail dan menggunakan material yang ramah lingkungan.
Zero waste fashion seringnya dibuat dalam ukuran all size dan tidak membentuk lekuk tubuh. Contoh dari pakaian yang menerapkan konsep zero waste fashion selama proses pembuatannya antara lain baju model kaftan dan poncho.
2. Post consumption
Pendekatan ini merujuk pada usaha pemanfaatan limbah fashion yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna lebih, baik itu berupa pakaian bekas maupun kain-kain perca. Hal ini tentunya dapat mengurangi limbah pakaian yang berujung di tempat pembuangan akhir.
Keunggulan dari luaran pro consumption adalah produk fashion memiliki keunikan sendiri meskipun terbuat dari bahan sisa/bekas.
Kamu bisa dengan mudah menerapkan konsep zero waste fashion dengan cara mengurangi pemborosan belanja pakaian. Membeli pakaian di thrift shop dan preloved juga salah satu bentuk penerapan zero waste fashion, lho!
Jadi, semoga kedepannya kamu bisa lebih peka terhadap konsep suistainable fashion, ya.(*)