POJOKNULIS.COM - Menurunkan berat badan adalah impian banyak orang, terutama bagi mereka yang merasa tidak percaya diri dengan penampilannya.
Namun, menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan secara instan dan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses penurunan berat badan tidak membahayakan kesehatan.
Penurunan berat badan yang sehat dan ideal adalah sekitar 0,5-1 kg per minggu. Jika lebih dari itu, maka ada kemungkinan tubuh kehilangan massa otot dan cairan tubuh, bukan lemak.
Hal ini bisa menyebabkan beberapa risiko kesehatan mulai dari metabolisme yang terganggu. Tubuh akan menganggap bahwa Anda sedang kelaparan dan menurunkan laju metabolisme untuk menghemat energi.
Akibatnya, Anda akan lebih mudah merasa lemas, lesu, dan lapar. Jika Anda kembali makan normal, tubuh akan menyimpan lebih banyak lemak sebagai cadangan energi, sehingga berat badan bisa naik kembali.
Selain itu, menurunkan berat badan terlalu cepat biasanya dilakukan dengan cara membatasi asupan makanan secara drastis. Padahal, tubuh tetap membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk menjalankan fungsi-fungsinya.
Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan anemia, osteoporosis, kerontokan rambut, gangguan kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan hormon.
Masalah lainnya yang akan dirasakan yakni gangguan kesehatan mental. Menurunkan berat badan terlalu cepat juga bisa mempengaruhi kesehatan mental.
Anda bisa mengalami stres, depresi, kecemasan, gangguan makan, atau obsesi berlebihan terhadap berat badan dan bentuk tubuh.
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Aman?
Untuk menurunkan berat badan dengan aman, Anda perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan seimbang.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
Minum air putih secara teratur
Konsumsi air putih yang teratur bisa membantu menurunkan berat badan tanpa perlu berolahraga.
Meminum air, terutama sebelum makan, bisa membuat Anda makan lebih sedikit dan berimbas pada konsumsi kalori yang lebih rendah.
Jangan melewatkan sarapan
Sarapan adalah bagian penting dari penurunan berat badan. Dengan sarapan rutin, keinginan untuk mengonsumsi makanan atau camilan yang tidak sehat jadi berkurang.
Sarapan juga akan memberikan tubuh energi yang dibutuhkan untuk melewati hari.
Konsumsi makanan yang tepat
Jika sedang menjalani program penurunan berat badan, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan berprotein dan berserat.
Makanan berprotein, seperti putih telur, yoghurt, daging tanpa lemak, makanan laut, kedelai, kacang-kacangan atau keju, bisa membantu tubuh membakar lemak dan menjadi sumber energi.
Selain makanan yang tinggi protein, perbanyak pula konsumsi makanan berserat. Makanan berserat dapat membuatmu merasa kenyang lebih lama, tapi rendah kandungan kalori.
Contoh makanan kaya serat adalah sayur, buah, makanan dari biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan gandum.
Makan dalam porsi kecil
Makan dengan piring atau mangkuk kecil dapat membuat Anda terbiasa makan dengan porsi yang sedikit, sehingga jumlah asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh juga akan berkurang.
Makan dengan porsi kecil tapi sering, yaitu 4−5 kali sehari, lebih baik dalam membantu menurunkan berat badan ketimbang makan dalam porsi besar sebanyak 3 kali sehari.
Makan secara perlahan
Makan secara perlahan dan santai juga dapat mendukung penurunan berat badan. Dengan kebiasaan makan seperti ini, tubuh bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengirim sinyal kenyang ke otak, sebelum Anda menghabiskan terlalu banyak makanan.
Olahraga secara rutin
Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan tubuh.
Manfaat lain dari olahraga juga bisa membantu membakar kalori, memperkuat otot, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi stres.
Anda dapat melakukan berbagai jenis olahraga, mulai dari kardio, fleksibilitas, hingga latihan kekuatan. Untuk menurunkan berat badan, durasi olahraga yang disarankan adalah 30 menit per hari atau 150 menit per minggu.
Menjalani penanganan medis
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan berat badan sulit turun, seperti hipotiroidisme, sindrom ovarium polikistik, atau depresi, Anda mungkin memerlukan penanganan medis untuk mengatasinya.
Dokter dapat memberikan obat-obatan, terapi hormon, atau tindakan operasi sesuai dengan kondisi Anda.