POJOKNULIS.COM - Berbelanja merupakan hal yang menyenangkan terutama untuk kaum perempuan yang senang jika harus berlama-lama mengunjungi pusat perbelanjaan.
Salah satu yang menyenangkan ialah adanya promo dan diskon dengan harga dan potongan yang cukup banyak membuat harga barang jauh lebih rendah dibandingkan aslinya.
Terkadang belanja barang diskon dilakukan hingga lupa diri karena terlalu banyak dan bahkan barang yang dibeli bukanlah produk yang tidak dibutuhkan.
Kondisi ini biasa disebut dengan spaving yakni perilaku yang berakibat pemborosan terutama dari segi finansial. Spaving juga dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti stres, kecemasan, atau ketagihan belanja.
Dari segi finansial, spaving membuat konsumen mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka rencanakan, dan mengurangi tabungan atau anggaran untuk kebutuhan lain yang lebih penting.
Spaving adalah perilaku belanja barang diskon yang sebenarnya tidak dibutuhkan, tetapi dilakukan karena merasa hemat atau menghemat uang.
Perilaku ini akan membuat kita menghambur-hamburkan uang, menumpuk barang-barang yang tidak berguna, dan merusak lingkungan.
Untuk menghindari spaving, kita perlu menerapkan beberapa cara agar tidak terjebak dalam godaan belanja yang tidak rasional. Berikut ini adalah lima cara yang dapat kita lakukan:
1. Evaluasi pilihan belanja
Sebelum membeli barang diskon, kita harus mengevaluasi apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan, atau hanya diinginkan karena faktor emosional atau sosial.
Kita juga harus mempertimbangkan apakah barang tersebut sesuai dengan gaya hidup, selera, dan kebutuhan.
Jika barang tersebut tidak sesuai dengan kriteria-kriteria tersebut, maka kita sebaiknya tidak membelinya, meskipun harganya murah.
2. Pilih barang yang multifungsi
Salah satu cara untuk menghemat uang dan ruang adalah dengan memilih barang yang multifungsi, yaitu barang yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Misalnya, kita dapat memilih tas yang dapat diubah bentuknya menjadi ransel, selempang, atau tote, sehingga kita tidak perlu membeli banyak tas yang berbeda.
Atau, kita dapat memilih pakaian yang dapat dipadukan dengan berbagai aksesori, sehingga kita tidak perlu membeli banyak pakaian yang berbeda.
3. Pilih barang yang timeless
Saat belanja sebaiknya pilih barang yang timeless atau yang tidak mudah ketinggalan zaman, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Barang yang timeless biasanya memiliki desain yang sederhana, warna yang netral, dan kualitas yang baik.
Dengan memilih barang yang timeless, kita tidak perlu sering mengganti barang-barang kita dengan yang baru, sehingga kita dapat menghemat uang dan mengurangi limbah.
4. Konsisten, teliti, dan cermat
Terapkan sikap konsisten dengan anggaran dan daftar belanja yang telah kita buat, dan tidak menyimpang dari rencana tersebut.
Kita juga harus teliti dan cermat dalam memeriksa harga, kualitas, dan kondisi barang yang akan kita beli, serta membandingkannya dengan harga normalnya.
Selalu berhati-hati dengan strategi pemasaran yang menekan, seperti batas waktu, persediaan terbatas, atau testimoni dari orang lain, yang dapat mempengaruhi keputusan.
5. Buat jadwal berbelanja
Kita dapat membuat jadwal berbelanja yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita, misalnya sekali sebulan, sekali tiga bulan, atau sekali setahun.
Dengan membuat jadwal berbelanja, kita dapat mengontrol diri untuk tidak tergoda untuk berbelanja di luar jadwal tersebut, dan juga dapat menyiapkan anggaran yang cukup untuk berbelanja.
Kita juga dapat memanfaatkan jadwal berbelanja untuk mencari barang-barang yang benar-benar diskon, bukan hanya harga palsu.
Dengan menerapkan lima cara di atas, kita dapat menghindari spaving saat belanja, dan menjadi konsumen yang lebih bijak, hemat, dan bertanggung jawab.
Kita juga dapat menikmati barang-barang yang kita beli dengan lebih puas, karena kita tahu bahwa barang-barang tersebut adalah barang-barang yang kita butuhkan, bukan hanya barang-barang yang kita inginkan.
Selain itu, manfaat lain yang dirasakan bisa mengalokasikan uang yang tersisa untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti menabung, berinvestasi, atau berdonasi.
Belanja bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Mari belanja dengan cerdas dan bertanggung jawab.