Pahami Ciri-ciri Sunscreen dengan SPF Tinggi

POJOKNULIS.COM - Produk perawatan kulit tidak hanya tersedia untuk mencerahkan kulit saja tetapi ada juga yang memiliki fungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Perawatan kulit yang dimaksud adalah sunscreen yang memiliki fungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti kemerahan, flek hitam, penuaan dini, hingga kanker kulit.

Sunscreen mengandung bahan aktif yang dapat menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya bagi kulit.

Salah satu bahan aktif yang sering digunakan dalam sunscreen adalah sun protection factor (SPF).

SPF sendiri menjadi kadar ukuran kemampuan sunscreen untuk melindungi kulit dari sinar UVB, yaitu sinar UV yang menyebabkan kulit terbakar.

Kadar SPF menunjukkan berapa lama seseorang dapat terpapar sinar matahari tanpa terbakar jika menggunakan sunscreen dibandingkan dengan tanpa menggunakan sunscreen.

Misalnya, jika seseorang biasanya terbakar setelah 10 menit terpapar sinar matahari, maka menggunakan sunscreen dengan SPF 15 akan melindungi kulitnya selama 150 menit (10 x 15). Semakin tinggi SPF, semakin tinggi pula perlindungan yang diberikan oleh sunscreen.

Namun, tidak ada sunscreen yang dapat memberikan perlindungan 100% dari sinar UVB. Oleh karena itu, AAD merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30 setiap hari.

Tekstur sunscreen dengan SPF tinggi dapat bervariasi tergantung pada formula dan bahan aktif yang digunakan. Tetapi, secara umum, sunscreen dengan SPF tinggi cenderung memiliki tekstur yang lebih kental dan lengket daripada sunscreen dengan SPF rendah.

Hal ini karena sunscreen dengan SPF tinggi mengandung bahan aktif yang lebih banyak dan lebih efektif untuk menyerap atau memantulkan sinar UV.

Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman dengan tekstur sunscreen dengan SPF tinggi karena dapat menyebabkan kulit terasa berminyak, berat, atau berkilau.

Selain itu, tekstur sunscreen yang lengket juga dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat pada kulit berminyak. Oleh karena itu, penting untuk memilih sunscreen dengan formula yang sesuai dengan jenis dan kondisi kulit.

Misalnya, untuk kulit sensitif, pilihlah sunscreen dengan bahan aktif mineral seperti titanium dioksida atau zinc oksida. Untuk kulit berminyak, pilihlah sunscreen dengan formula oil-free atau non-comedogenic.

Meskipun demikian, tidak semua sunscreen dengan SPF tinggi memiliki tekstur yang kental dan lengket. Dengan perkembangan teknologi, banyak produsen sunscreen yang mampu membuat produknya menjadi lebih ringan dan mudah meresap ke dalam kulit tanpa mengurangi efektivitasnya.

susncreen-spf-tinggi

Nah, untuk mengetahui lebih pasti kadar SPF pada sunscreen perhatikan ciri-ciri sunscreen dengan kandungan SPF tinggi adalah sebagai berikut:

Memiliki label SPF yang jelas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan setempat. Misalnya, di Indonesia, produk sunscreen harus memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mencantumkan angka SPF pada kemasannya.

Memiliki tekstur yang ringan dan mudah meresap ke dalam kulit. Sunscreen dengan kandungan SPF tinggi biasanya mengandung bahan aktif yang lebih banyak dan lebih efektif daripada sunscreen dengan kandungan SPF rendah. Hal ini dapat membuat tekstur sunscreen menjadi lebih kental dan lengket.

Namun, dengan teknologi yang berkembang, banyak produsen sunscreen yang mampu membuat produknya menjadi lebih ringan dan mudah meresap ke dalam kulit tanpa mengurangi efektivitasnya.

Memiliki formula yang cocok dengan jenis dan kondisi kulit. Sunscreen dengan kandungan SPF tinggi tidak selalu cocok untuk semua jenis dan kondisi kulit. Beberapa bahan aktif dalam sunscreen dapat menyebabkan iritasi atau alergi pada kulit sensitif.

Selain itu, beberapa sunscreen dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat pada kulit berminyak. Oleh karena itu, penting untuk memilih sunscreen dengan formula yang sesuai dengan jenis dan kondisi kulit.

Misalnya, untuk kulit sensitif, pilihlah sunscreen dengan bahan aktif mineral seperti titanium dioksida atau zinc oksida. Untuk kulit berminyak, pilihlah sunscreen dengan formula oil-free atau non-comedogenic.

Meski sunscreen bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari namun sebaiknya Anda perlu perlindungan dari diri sendiri saat beraktifitas, Ada beberapa cara untuk menghindari kulit terbakar matahari selain menggunakan sunscreen.

Pertama yaitu dengan membatasi waktu terpapar sinar matahari, terutama pada jam-jam puncak antara pukul 10.00 hingga 16.00.

Jika harus beraktivitas di luar ruangan, carilah tempat teduh atau gunakan payung, topi, kacamata hitam, dan pakaian yang menutupi kulit.

Selain itu, konsumsi vitamin D secara cukup, baik dari makanan, suplemen, maupun paparan sinar matahari pagi.

Vitamin D dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.

Dan terakhir, konsumsi lemak jenuh yang berasal dari sumber alami, seperti minyak kelapa, mentega, dan ghee. Lemak jenuh dapat membantu mempertahankan kelembapan kulit dan mencegah dehidrasi akibat sinar matahari.

Atau bisa juga dengan mengoleskan minyak kelapa pada kulit sebelum dan sesudah terpapar sinar matahari.

Minyak kelapa mengandung asam laurat yang dapat membantu menyembuhkan luka bakar dan mengurangi peradangan pada kulit.

Baca Juga