POJOKNULIS.COM - Pubertas adalah salah satu fase perkembangan pada seseorang yang paling penting dalam kehidupannya. Ini adalah periode di mana tubuh dan otak mengalami banyak perubahan signifikan.
Meskipun pubertas biasanya terjadi pada masa remaja, ada juga yang mengalami apa yang disebut "puber kedua" pada tahap lebih lanjut dalam kehidupan.
Puber kedua, atau yang juga dikenal sebagai andropause, adalah fenomena yang terjadi pada pria ketika mereka mengalami perubahan hormonal yang signifikan di usia pertengahan atau lebih tua.
Sama seperti pubertas remaja, puber kedua memiliki pengaruh yang kuat pada kesehatan fisik dan emosional pria. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah pada usia berapa biasanya pria mengalami puber kedua?
Di sini akan dijabarkan usia pria biasanya mengalami puber kedua. Perhatikan pula ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi, dan penanganannya.
Pengertian Puber Kedua
Puber kedua, atau yang juga dikenal sebagai andropause atau penurunan hormon pria, adalah fenomena yang terjadi ketika pria mengalami perubahan hormonal yang signifikan di usia pertengahan atau lebih tua.
Ini adalah tahap alami dalam kehidupan pria yang seringkali dimulai sekitar usia 40-an hingga 50-an.
Mirip dengan menopause pada wanita, puber kedua pada pria melibatkan penurunan hormon seks utama, yaitu testosteron.
Ciri-Ciri Puber Kedua pada Pria
Berikut merupakan ciri-ciri puber kedua pada pria:
1. Penurunan Libido
Salah satu ciri utama puber kedua pada pria adalah penurunan hasrat seksual atau libido. Ini karena penurunan produksi testosteron, hormon yang berperan dalam gairah seksual.
Pria mungkin merasa kurang tertarik pada aktivitas seksual dibandingkan dengan masa muda mereka.
2. Penurunan Energi
Puber kedua juga seringkali disertai dengan penurunan tingkat energi. Pria mungkin merasa lebih lelah dan kurang bertenaga daripada sebelumnya. Ini dapat memengaruhi kualitas hidup mereka dan kinerja sehari-hari.
3. Penurunan Massa Otot
Testosteron berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan massa otot. Selama puber kedua, produksi testosteron yang menurun dapat menyebabkan penurunan massa otot.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebugaran fisik dan rutin berolahraga.
4. Perubahan Mood
Puber kedua juga dapat berdampak pada kesejahteraan emosional. Pria mungkin mengalami perubahan mood, seperti depresi, kecemasan, atau iritabilitas. Ini dapat menjadi tantangan emosional yang nyata.
5. Kehilangan Rambut
Kehilangan rambut atau penipisan rambut juga bisa menjadi ciri puber kedua pada pria. Ini disebabkan oleh perubahan hormon yang memengaruhi folikel rambut.
6. Gangguan Tidur
Gangguan tidur, seperti sulit tidur atau bangun tidur secara teratur, dapat menjadi masalah selama puber kedua. Perubahan hormon dapat memengaruhi pola tidur.
Penanganan Puber Kedua
Meskipun puber kedua adalah fenomena alami, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelolanya dengan lebih baik :
- Konsultasi dengan Dokter
Jika Anda mengalami gejala puber kedua yang mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat melakukan tes hormon dan memberikan saran tentang pilihan perawatan yang mungkin diperlukan.
- Perubahan Gaya Hidup
Menjaga gaya hidup sehat dengan makanan seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup dapat membantu mengurangi gejala puber kedua.
- Terapi Hormon
Dalam beberapa kasus, terapi penggantian hormon (HRT) dapat direkomendasikan untuk mengatasi gejala puber kedua.
- Dukungan Emosional
Mendapatkan dukungan emosional dari teman, keluarga, atau terapis juga penting dalam menghadapi perubahan yang terkait dengan puber kedua.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usia Puber Kedua
Sejumlah faktor dapat memengaruhi usia ketika pria mengalami puber kedua, termasuk di bawah ini :
# Genetik
Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan usia puber kedua.
Jika ayah atau kakek Anda mengalami puber kedua pada usia tertentu, Anda mungkin memiliki kecenderungan untuk mengalami hal yang sama.
# Gaya Hidup
Gaya hidup, termasuk pola makan, olahraga, dan tingkat stres, dapat memengaruhi kapan puber kedua terjadi. Gaya hidup yang sehat dapat mengurangi risiko puber kedua yang lebih dini.
# Kesehatan Umum
Kondisi kesehatan umum, seperti obesitas atau penyakit kronis, dapat memengaruhi sistem hormon dan menyebabkan puber kedua terjadi lebih awal.
# Paparan Lingkungan
Paparan zat-zat kimia tertentu dalam lingkungan dapat memengaruhi hormon dan mempercepat onset puber kedua.
Puber kedua pada pria adalah bagian dari proses penuaan yang alami, dan dapat berbeda-beda untuk setiap individu.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ciri-ciri dan perawatan yang mungkin diperlukan, pria dapat mengatasi fase ini dengan lebih baik dan menjalani hidup yang sehat dan bahagia.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala puber kedua, jangan ragu untuk mencari bantuan medis dan dukungan yang diperlukan.
Dalam rangka menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia, penting bagi pria untuk memahami bahwa puber kedua adalah fenomena yang alami dan dapat diatasi.
Melalui dukungan medis yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, pria dapat menghadapi perubahan hormonal ini dengan lebih baik, dan tetap menikmati kualitas hidup yang baik di usia pertengahan dan selanjutnya. (*)